Setelah Hampir 2 Minggu, 4 Faktor Ini Akhirnya Membuat Banjir Demak Berangsur Surut

Minggu, 18 Februari 2024 23:49 WIB

Petugas mengoperasikan Mobile Pump (pompa air bergerak) BNPB di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu 17 Februari 2024. BNPB bersama Kementerian PUPR, dan BPBD Provinsi Jawa Tengah mengoperasikan 27 pompa air bergerak guna mempercepat penanganan banjir di sejumlah titik wilayah yang masih terendam banjir di Kabupaten Demak. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir genap dua minggu ini banjir membekap wilayah Demak, Jawa Tengah. Per Ahad, 18 Februari 2024, banjir sudah berangsur surut dengan ketinggian di wilayah terparah 10-30 sentimeter.

Dari semula 35 desa di 8 kecamatan, kini tersisa 25 desa di 3 kecamatan yang masih terendam. Termasuk banjir di jalan raya Jalur Pantura Demak-Kudus yang sempat mencapai tinggi 2,5 meter kii sudah bisa dilalui kendaraan kembali meski dengan kecepatan terbatas.

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan bahwa surutnya banjir karena empat faktor. Selain kondisi cuaca, keberhasilan tim gabungan dalam menutup tanggul Sungai Wulan yang jebol ditengarai menjadi bagian dari faktor tersebut.

"Termasuk upaya penyedotan air yang dioptimalkan hingga hari ini," kata Muhari. Untuk upaya ini, pompa air bergerak (mobile) didatangkan dari beberapa wilayah seperti Kota Semarang, Kota Solo, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pemalang melalui BPBD, dan pompa milik BBWS Balai Besar Wilayah Sungai, Kementerian PUPR.

Upaya lainnya adalah penanganan dengan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), atau yang populer disebut operasi hujan buatan. Timnya melibatkan BNPB, BMKG, BRIN, TNI dan BPBD Provinsi Jawa Tengah.

Advertising
Advertising

Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB

Mereka berusaha redistribusi curah hujan agar tidak masuk ke wilayah Demak. Dengan demikian, proses perbaikan atau penutupan tanggul dan pengurasan banjir dapat dituntaskan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

“Ini adalah masalah air, ya. Jadi kalau terjadi hujan yang masif di wilayah hulu, maka seluruh pekerjaan di hilir (pembangunan tanggul dan pompa air) akan semakin berat,” kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, dalam keterangan tertulis yang sama.

Pilihan Editor: Tak Cukup Minta Maaf, KPU Diharap Umumkan Apa yang Terjadi dengan Sirekap

Berita terkait

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

1 jam lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

3 jam lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Padat Saat Cuti Bersama, Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Area Berikut

3 jam lalu

Penyeberangan Padat Saat Cuti Bersama, Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Area Berikut

BMKG menerbitkan peringatan gelombang tinggi di perairan seluruh Indonesia. Wajib diwaspadai pelaku pelayaran.

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

6 jam lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

9 jam lalu

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

Pantauan Tempo, sudah hampir satu minggu belakangan cuaca di Kota Batam tak menentu

Baca Selengkapnya

Hitung Jarak Zonasi PPDB dan Sampai Kapan Hawa Panas di Top 3 Tekno

9 jam lalu

Hitung Jarak Zonasi PPDB dan Sampai Kapan Hawa Panas di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi ini, 10 Mei 2024, dipuncaki artikel informasi tentang aturan menghitung jarak zonasi PPDB 2024/2025.

Baca Selengkapnya

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

11 jam lalu

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Sirkulasi siklonik dan konvergensi pengaruhi cuaca hari ini. wilayah mana berpotensi hujan lebat?

Baca Selengkapnya

Libur Cuti Bersama, Simak Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari Pagi hingga Malam Ini

11 jam lalu

Libur Cuti Bersama, Simak Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari Pagi hingga Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG untuk wilayah Jakarta nihil potensi hujan sepanjang hari ini, Jumat 10 Mei 2024. Tapi tidak untuk wilayah sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

21 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

1 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya