Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

Reporter

Antara

Editor

Agoeng Wijaya

Senin, 4 Maret 2024 17:51 WIB

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan mencatat 127 konflik buaya dan manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sepanjang lima tahun terakhir. Artinya, setiap pekan, dua kali konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung. Kerusakan lingkungan hidup akibat ekspansi tambang timah disinyalir jadi penyebab maraknya konflik satwa liar dan manusia tersebut.

Polisi Kehutanan Ahli Madya BKSDA Sumatera Selatan, M. Andriansyah, mengatakan kasus konflik buaya dan manusia itu paling banyak terjadi di Bangka, yakni 36 kasus. Kasus terbanyak berikutnya di Belitung Timur (23 kasus) dan Kota Pangkalpinang (20 kasus). Sisanya tersebar di Bangka Tengah (17 kasus), Bangka Selatan (15 kasus), Bangka Barat (10 kasus), dan Belitung (6 kasus).

"Konflik antara buaya dan manusia ini telah menimbulkan masalah serius" kata Andriansyah seperti dikutip dari Antara di Pangkalpinang, Senin, 4 Maret 2024.

Andriansyah menjelaskan, konflik satwa dan masyarakat amat berbahaya. Manusia bisa kehilangan properti hingga nyawa. Sedangkan satwa liar juga banyak yang ditangkap, diluai, dan dibunuh sebagai balas dendam manusia. Awal tahun ini, beberapa kasus buaya menyerang masyarakat kembali mencuat.

"Sudah ada beberapa kasus buaya yang menyerang warga sedang mencari ikan dan menambang timah di kolong dan sungai yang mengakibatkan kematian, kehilangan anggota tubuhnya," kata Andriansyah.

Advertising
Advertising

Namu, menurut Andriansyah, serangan buaya bukannya tanpa sebab. Satwa liar meyerang karena berburu makanan, mempertahankan wilayah, mempertahankan sarang dan anaknya, atau salah identifikasi. "Beberapa serangan yang dilakukan buaya ini, karena merasa terpojok sehingga buaya ini melakukan serangan pada apa yang berada dalam wilayah serangannya," ujarnya.

Sebelumnya, aktivitas pertambangan timah di Bangka Belitung kembali menjadi sorotan publik dengan mencuatnya kasus korupsi tata niaga komoditas timah di konsesi PT Timah Tbk (TINS) yang tengah diusut Kejaksaan Agung. Namun, praktik penambagan yang ugal-ugalan sudah berlangsung lama di provinsi dengan julukan Bumi Serumpun Sebalai ini.

Merujuk data MapBiomas Indonesia, platform analisis tutupan dan penggunaan lahan yang dikembangkan Auriga Nusantara, lubang tambang di Bangka Belitung meluas tiga kali lipat dalam dua dekade terakhir. Per 2022, luas lubang tambang di Bangka Belitung telah menembus 80 ribu hektare, lebih luas dibandingkan wilayah DKI Jakarta.

Berita terkait

Pekerja Tambang Timah Ilegal Air Bunut Parit Tiga Bangka Barat Tewas Tertimbun Longsor

1 hari lalu

Pekerja Tambang Timah Ilegal Air Bunut Parit Tiga Bangka Barat Tewas Tertimbun Longsor

Satu pekerja tambang timah yang diduga ilegal meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

2 hari lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

3 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

5 hari lalu

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Polisi Amankan 8 Ton Pasir Timah Ilegal, Diduga Terkait Politikus Gerindra Babel dan PT MSP

6 hari lalu

Polisi Amankan 8 Ton Pasir Timah Ilegal, Diduga Terkait Politikus Gerindra Babel dan PT MSP

Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung atau Polda Babel berhasil mengamankan 8 ton pasir timah diduga ilegal.

Baca Selengkapnya

WALHI Bangka Belitung dan Masyarakat Tuntut Pemerintah Cabut Izin Tambang Timah Batu Beriga

6 hari lalu

WALHI Bangka Belitung dan Masyarakat Tuntut Pemerintah Cabut Izin Tambang Timah Batu Beriga

Kandungan logam berat (Pb, Cd, Cr) pada limbah cair kegiatan penambangan timah, menjadi bahan pencemar lingkungan.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

6 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

12 hari lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

13 hari lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya