7 Jurusan Kuliah yang Bisa Bekerja di Perpajakan, Ada Perpajakan Hingga Manajemen

Reporter

Khumar Mahendra

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 13 Maret 2024 18:54 WIB

Ilustrasi aktivitas pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bakal menetapkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku paling lambat mulai 1 Januari 2025. Isu-isu perpajakan pekan-pekan ini menghangat karena beleid itu bakal berdampak luas terhadap masyarakat.

Sebelumnya, pemerintah lebih dahulu telah menetapkan tarif PPN sebesar 11 persen yang berlaku per 1 April 2022 melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan aturan kenaikan tarif PPN akan dibahas lebih lanjut dan diimplementasikan oleh pemerintah selanjutnya, setelah pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berakhir.

Kekurangan Petugas Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan jumlah petugas pajak di Indonesia masih kurang. Hal ini ia sampaikan terkait tantangan mengejar pengemplang pajak atau wajib pajak yang sengaja menghindari kewajibannya.

"Kita bicara populasi Indonesia dibandingkan dengan petugas pajak, petugas pajak masih kurang, Indonesia sendiri memiliki lebih dari 44 juta wajib pajak, berbeda dari zaman dahulu ketika saya jadi Menteri Keuangan tahun 2005," ucapnya.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Sri Mulyani menegaskan Indonesia terus dan masih akan melakukan transformasi pajak salah satunya dengan harmonisasi Undang-undang Pajak. Pihaknya juga meluncurkan sistem inti administrasi perpajakan (coretax administration system).

Diketahui, perpajakan adalah salah satu bidang yang penting bagi negara dan masyarakat. Perpajakan berhubungan dengan pengelolaan penerimaan negara dari pajak, serta penyuluhan, pelayanan dan pengawasan terhadap wajib pajak. Perpajakan juga berkaitan dengan hukum, ekonomi dan akuntansi.

Untuk bekerja di bidang perpajakan, ada beberapa jurusan kuliah yang bisa dipilih oleh calon mahasiswa. Jurusan-jurusan ini memiliki keterkaitan dengan perpajakan, baik dari sisi teori maupun praktik. Dirangkum dari Taxacademy, berikut beberapa jurusan kuliah yang lulusannya bisa kerja di perpajakan.

1. Perpajakan

Jurusan Perpajakan merupakan salah satu sumber daya manusia (SDM) penting di dunia perpajakan. Misalnya, dikerjakan untuk melakukan pengelolaan data serta dokumen perpajakan, pengelola keuangan, dan pengelola data pelayanan perpajakan. Ada pula pengolah data penagihan pajak, pengolah data pelayanan perpajakan, pengolah data penagihan pajak, serta pengelola keuangan.

2. Statistika

Kemampuan dari lulusan jurusan Statistika sangat dibutuhkan untuk menganalisis data akademik, analis data dan informasi sampai dengan melakukan analisis data ekonomi makro dan yang lainnya. Lulusan dari jurusan ini bisa menjabat menjadi Tenaga Pengkaji Bidang Sumber Daya Aparatur serta di berbagai posisi pekerjaan lain yang ada di Ditjen Pajak.

3. Teknik Informatika

Jurusan yang satu ini mengajarkan tentang pemrograman, jaringan, kecerdasan buatan, multimedia, basis data, sistem informasi, dan lain sebagainya. Lulusan jurusan ini bisa bekerja di DJP (Direktorat Jenderal Pajak) sebagai Pengelola Data dan Dokumen Perpajakan, Data Satuan Pengawas Internal 2, Data Pelayanan Perpajakan, Data Penagihan Pajak, dan Data Penyuluhan dan Layanan Informasi.

4. Akuntansi

Jurusan Akuntansi banyak diperlukan dalam bidang Pajak dan Keuangan. Pasalnya, jurusan ini mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pencatatan, pengukuran, pelaporan dan juga analisis informasi keuangan. Lulusan jurusan akuntansi dapat bekerja dalam bidang perpajakan diantaranya sebagai akuntan pajak, auditor pajak, konsultan pajak, penyusun laporan pajak dan peneliti perpajakan.

5. Hukum

Mahasiswa yang berasal dari jurusan Hukum juga memiliki kesempatan untuk bekerja di Ditjen Pajak. Sebab kantor pemerintah misalnya DJP juga memerlukan staf legal di dalam operasional kantornya. Lulusan jurusan tersebut dapat bekerja dalam bidang perpajakan diantaranya sebagai kuasa hukum pajak, penyidik pajak, penuntut pajak, hakim pajak, dan pengacara pajak.

6. Jurusan Komputer

Dirjen Pajak akan selalu membutuhkan dukungan dari kompetensi yang dimiliki oleh lulusan Komputer serta jurusan lain di bidang Informasi Teknologi (IT). Lulusan jurusan Komputer juga bisa menduduki jabatan menjadi Kepala Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan.

7. Manajemen

Masih jurusan dalam bidang keuangan, jurusan Manajemen juga banyak diperlukan di kantor Ditjen Pajak. Beberapa posisi yang dapat diisi oleh lulusan Manajemen diantaranya ialah analis kebijakan lelang, analis organisasi dan tata laksana, analis keuangan, analis perencanaan dan juga sejumlah posisi lainnya yang ada di kantor Ditjen Pajak.

KHUMAR MAHENDRA | ANDIKA DWI | TAX ACADEMY
Pilihan editor: Mengenal Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak, Berikut 2 Kategori SPT

Berita terkait

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

3 jam lalu

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

Pemerintah akan menaikkan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto singgung kenaikan pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

4 jam lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

6 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

1 hari lalu

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

3 hari lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

4 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

5 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

5 hari lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

7 hari lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya