BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

Kamis, 14 Maret 2024 16:06 WIB

Sejumlah warga Muara Angke membawa jerigen saat melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022. Para warga yang datang dari blok Limbah, blok Eceng dan blok Empang RW 022 Muara Angke ini menggelar aksi terkait krisis air bersih yang melanda di pemukiman mereka. Selain meminta layanan air bersih, mereka juga meminta agar PAM Jaya melakukan pelayanan suplai air minum menggunakan kios air sementara untuk warga sebanyak 293.208 liter per hari, dan pemberlakuan tarif air sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 tahun 2021 yaitu seharga Rp. 1.575,-/ meter kubik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong penguatan penelitian untuk mencari solusi terkait krisis air. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito, menyebutkan perubahan iklim berdampak terhadap proses hidrologi dan sumber daya air. Contoh pengaruhnya adalah perubahan siklus air, kenaikan suhu bumi dan muka air, serta terjadinya iklim ekstrim.

“Semua lembaga terkait melakukan pendekatan, bersinergi, dan berkolaborasi,” katanya dalam Konferensi Pers Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2024.

Menurut Mego, perubahan iklim di Indonesia ditandai dengan peningkatan suhu 0,3 derajat Celcius dan menurunnya curah hujan tahunan sebesar 2-3 persen. Untuk ini, Indonesia memiliki rencana aksi nasional pengendalian perubahan iklim terkait sumber daya air. Ada pula lokasi yang menjadi prioritas ketahanan iklim dalam arah pembangunan nasional.

Beberapa solusi yang diupayakan adalah peningkatan manajemen prasarana sumber daya air, pengembangan disaster risk management banjir, tanah longsor dan kekeringan, peningkatan manajemen, serta prasarana sumber daya air untuk pengendalian daya rusak air.

Aspek lain yang diperlukan adalah peningkatan kesadaran dan peran masyarakat tentang penyelamatan air, serta meningkatkan penyediaan dan akses terhadap data dan informasi terkait dampak perubahan iklim,” tutur Mego.

Advertising
Advertising

Peran BRIN, Mego meneruskan, berupa pengembangan teknologi dari hulu hingga hilir. Peran riset dan inovasi untuk ketahanan air nasional dapat dilihat dari sumber air (water resource), pengelolaan air hujan, serta langkah mengelola hasil tampungan air dalam skala kecil maupun besar.

Dia memastikan BRIN sudah berkolaborasi dalam hal pemanenan air hujan (PAH) di Tarakan, Kalimantan Utara, bersama kementerian dan lembaga terkait. Periset BRIN juga sudah menghasilkan inovasi Arsinum Mobile, yakni teknologi 3 penyaringan plus UV berkapasitas 5.000 liter air dari bahan baku air sumur hingga sungai yang siap minum

Air bersih tersebut digunakan untuk melayani daerah bencana. Inovasi lainnya adalah Airsinum Statis untuk melayani air bagi kantor, asrama, pesantren, dan sebagainya.

Teknologi Penangkap Embun dan Modifikasi Cuaca

Tim BRIN juga mendorong pengembangan penangkap embun kabut dan proyek pemompaan air bawah tanah di Gunungkidul, Yogyakarta. Ada juga teknologi modifikasi cuaca (TMC), intervensi pertumbuhan awan berupa penyemaian garam di udara. Skema pengelolaan curah hujan itu dipakai untuk mengurangi dampak banjir di Demak, Jawa Tengah, pada bulan lalu.

Efisiensi lain yang didorong adalah pemanfaatan air dengan integrated smart agriculture, pemetaan sumber air tanah dengan geolistrik, peninjauan air tanah spatio temporal menggunakan data satelit dan ANN, serta riset metal organic framework (MOF) untuk menangkap uap air yang tengah dikembangkan.

Dukungan BRIN juga diberikan secara penuh pada kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali.

“Semua ini tidak hanya dilakukan kita sendiri, tapi bagaimana pada saat nanti di WW kita mengundang periset-periset kemudian masyarakat internasional untuk bisa bergabung bersama melakukan riset, pengamatan dan pengembangan terkait teknologi air bersih,” kata Mego.

Pilihan Editor: Di Balik Hujan Awet di Jabodetabek dan Semarang Hari Ini: Bibit Siklon Tertahan

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

15 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

19 jam lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

2 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

2 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya