TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pecinta astronomi dan ruang angkasa, tahun 2024 akan menjadi saksi atas empat peristiwa gerhana yang menakjubkan, meliputi gerhana matahari dan gerhana bulan.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing fenomena ruang angkasa yang luar biasa tersebut.

Gerhana Bulan Penumbral 2024

Peristiwa pertama di 2024 adalah gerhana bulan penumbral yang terjadi antara 24 hingga 25 Maret. Menurut timeanddate.com, fenomena ini bisa disaksikan dari berbagai belahan dunia termasuk Eropa, Australia, Afrika, Amerika Utara, dan Selatan, serta Asia timur laut.

Gerhana ini menandai posisi bulan di node menurun orbitnya di rasi Virgo, dengan magnitudo penumbral 0.9577 dan durasi 279.9 menit. Puncak gerhana terjadi ketika bulan berada tepat di zenith, terjadi di Samudra Pasifik, sekitar 800 kilometer barat Kepulauan Galapagos pada pukul 07:12:51 Universal Time Coordinated (UTC).

Gerhana bulan penumbral terjadi ketika bulan melintas di penumbra bumi, sehingga cahaya matahari sebagian terhalangi oleh bumi dari langsung mencapai permukaan bulan. Hal ini mengakibatkan bulan tampak redup.

Namun awal dan akhir gerhana penumbra tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Faktanya, bayangan tidak akan terdeteksi hingga sekitar dua pertiga piringan bulan terbenam di penumbra.

Gerhana Matahari Total 2024

Gerhana matahari total terjadi pada 8 April dan akan terlihat dari langit Amerika Utara, Pasifik, Atlantik, Eropa bagian barat, dan Amerika Selatan bagian utara. Fenomena ini terjadi ketika bulan baru berada di antara bumi dan matahari, menutupi wajah matahari sepenuhnya dari bumi.

Hanya wilayah yang berada di jalur umbra bulan yang dapat menyaksikan gerhana total, sementara di luar jalur tersebut hanya akan terlihat sebagai gerhana sebagian.

Gerhana total ini berlangsung dalam lima tahapan, mulai dari kontak pertama hingga kontak keempat, dengan jalur totalitas melintasi 15 negara bagian AS dan enam provinsi Kanada. Titik gerhana terbesar terjadi di Meksiko dengan durasi totalitas 4 menit 28 detik.

Dikutip dari ABP Live, saat terjadi gerhana matahari total, kita tidak boleh memandang matahari secara langsung, karena hal ini dapat menyebabkan cedera mata yang parah. Jika ingin menyaksikannya, maka harus mengenakan pelindung mata khusus atau menggunakan teleskop dengan filter matahari khusus.

Gerhana Bulan Sebagian 2024

Gerhana ketiga tahun ini adalah gerhana bulan sebagian yang terjadi pada 17 hingga 18 September, terlihat dari Eropa, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, serta sebagian Asia. Gerhana ini terjadi di node naik orbit bulan di rasi Pisces, dengan magnitudo umbral 0.0869.

Saat gerhana, hanya bagian utara limb bulan yang sedikit menyelami bayangan umbra Bumi. Puncak gerhana, dengan bulan di zenith untuk titik di Brasil utara dekat Sao Luis, terjadi pada 02:44:16 UTC. Gerhana bulan sebagian berarti bahwa hanya sebagian dari umbra bumi yang menutupi bulan.

Gerhana Matahari Cincin 2024

Gerhana keempat adalah gerhana matahari cincin yang terjadi pada 2 Oktober, terlihat di bagian selatan Amerika Utara, beberapa wilayah Amerika Selatan, Pasifik, Atlantik, dan Antartika. Jalur gerhana cincin dimulai di Pasifik tengah dan membuat "cincin api" saat bulan gagal menutupi matahari sepenuhnya.

Dilansir dari Eclipse Wise, titik gerhana terbesar terjadi pada 18:45:04 UTC dengan durasi annularitas 7 menit 25 detik. Rapa Nui (Pulau Paskah) akan mengalami annularitas selama 6 menit 23 detik meskipun terletak 68 kilometer timur laut dari jalur tengah.

Pilihan editor : Heboh Gerhana Matahari Total 8 April 2024: Bisakah Dilihat Dari Indonesia?