Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Senin, 25 Maret 2024 07:25 WIB

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat menurunkan tim untuk menangani kemunculan Harimau Sumatera di Nagari atau Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu 23 Maret 2024.

Pejabat BKSDA Sumbar Dian Indriati membenarkan bahwa Sabtu, sekitar pukul 07.00 WIB, tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I menerima informasi soal ditemukannya seekor Harimau Sumatera dalam saluran air Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PTLMH) di Nagari Kajai Selatan. Informasi itu berasal dari Sekretaris Camat Talamau melalui telepon sekitar pukul 05.13 WIB.

Menurut Dian, setelah dikonfirmasi kembali, satwa itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih berkeliaran di sekitar pemukiman warga. "Saat ini tim WRU SKW I dari Padang dan dari Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman telah meluncur ke lokasi untuk melakukan penanganan," katanya seperti dilansir Antara.

Mengenali Harimau Sumatera

Dikutip dari National Geographic, Harimau Sumatera merupakan subspesies harimau asli pulau Sumatera, Indonesia. Ini harimau terkecil , kemungkinan karena ia berevolusi di habitat pulau terpencil. Harimau jenis ini memiliki berat rata-rata 118 kilogram dan panjang hingga 2,44 meter.

Garis-garis Harimau Sumatera lebih rapat dan bulunya berwarna oranye lebih gelap dibandingkan subspesies lainnya, sehingga memungkinkannya untuk menyatu dengan habitat hutan hujan tropisnya. Jenggot dan surainya yang khas juga membantu membedakannya.

Advertising
Advertising

Habitat Harimau Sumatera

Di alam liar, Harimau Sumatera hanya ditemukan di Pulau Sumatera. Hewan karnivora ini berkeliaran mulai dari hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan dan tinggal di sejumlah kawasan yang tak dilindungi.

Dikutip dari Rainforest Alliance, sebanyak 400 hingga 500 harimau sumatera masih bertahan hidup di cagar alam dan taman nasional, dengan populasi terbesar di Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatera. Sekitar 100 lainnya diperkirakan menghuni kawasan yang tidak dilindungi dan terancam akibat deforestasi yang merajalela dan konversi pertanian.

Harimau Sumatera hidup menyendiri, kecuali pada masa kembang biak. Di mana harimau jantan dan betina akan menghabiskan beberapa hari bersama untuk melakukan perkawinan.

Masa kehamilan harimau betina terjadi sekitar seratus hari. Biasanya mereka akan melahirkan satu hingga enam anak harimau dalam satu periode kehamilan. Adapun anak harimau akan tinggal bersama induk betina selama sekitar dua tahun.

Mangsa dan Berburu

Harimau Sumatera memangsa hampir semua hewan yang ada, baik besar atau kecil. Ini termasuk ikan, monyet, babi hutan, tapir, rusa, dan banyak lainnya. Mereka berburu di malam hari dan cenderung menghasilkan satu pembunuhan besar dalam sepekan.

Harimau ini dapat berlari hingga hampir 64,4 kilometer per jam. Mereka dikenal sebagai predator penyergap, perlahan dan diam-diam mengintai mangsanya hingga siap menerkam. Hilangnya habitat menyebabkan harimau sumatera harus berjalan semakin jauh untuk mencari makan, kadang hingga sejauh 29 kilometer.

Ancaman dan Konservasi

Hilangnya habitat dan perburuan liar merupakan dua ancaman terbesar bagi Harimau Sumatera yang terancam punah. Perluasan perkebunan kelapa sawit penyebab utama hilangnya hampir 20 persen habitat harimau sumatera antara tahun 2000 dan 2012, menurut sebuah penelitian . Hilangnya hewan mangsa karena penggundulan hutan juga berdampak negatif pada harimau sumatera.

Menurut laporan Shepherd dan Magnus, dari tahun 1998 hingga 2002 setidaknya 51 harimau dibunuh setiap tahunnya, 76 persen untuk perdagangan dan 15 persen karena konflik manusia-harimau. Survei tahun 2007 yang dilakukan Ng dan Nemora menemukan bagian tubuh dari sedikitnya 23 ekor harimau dijual di pasar-pasar di sekitar Pulau Sumatera.

Harimau Sumatera yang tersisa banyak tinggal di kawasan lindung, seperti taman nasional. Patroli anti-perburuan yang dilakukan penjaga taman memberi mereka lapisan perlindungan ekstra.

Di Indonesia sendiri, Harimau Sumatera merupakan jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Dalam Pasal 21 ayat 2 Undang–undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya disebutkan bahwa setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa dilindungi baik dalam keadaan hidup maupun mati.

Pilihan editor: Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri Saat Bertemu Harimau

Berita terkait

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

1 hari lalu

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

Balai Penegakkan Hukum KLHK Wilayah Sumatera menetapkan tiga tersangka kasus perdagangan satwa dilindungi berupa 7,74 kilogram sisik trenggiling.

Baca Selengkapnya

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

2 hari lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

4 hari lalu

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

4 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

6 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

6 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

6 hari lalu

Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

Banjir lahar dingin dan longsor di enam kabupaten Sumatera Barat menelan hingga 50 korban jiwa. Sudah ada 3.396 warga terdampak yang harus mengungsi.

Baca Selengkapnya

Update Peristiwa Banjir Bandang Sumatera Barat

6 hari lalu

Update Peristiwa Banjir Bandang Sumatera Barat

Peristiwa banjir bandang di Sumatera Barat baru-baru ini terjadi, berikut updatenya

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

6 hari lalu

Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

BNPB menetapkan status tanggap darurat untuk lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang sedang dihantam banjir lahar dingin dan longsor.

Baca Selengkapnya