Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

Sabtu, 30 Maret 2024 09:33 WIB

Gunung Semeru tampak jelas Sabtu pagi ini, 30 Maret 2024. Foto: Istimewa

Tempo.CO, Lumajang - Gunung Semeru tampak jelas Sabtu pagi, 30 Maret 2024. Gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini menampakkan tubuh utuhnya yang berwarna perak kebiru-biruan.

Cerukan di lereng gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu dari kejauhan tampak seperti keriput wajah manusia usia lanjut. Suhariyono, warga Lumajang mengambil gambar Gunung Semeru dari Dusun Kebonan, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. "Semeru tampak sangat jelas pagi ini," kata Suhariyono kepada Tempo, Sabtu pagi.

Suhariyono mengatakan gambar itu diambilnya pada Sabtu pagi ini pukul 06.58 WIB. Ia mengatakan pemandangan Semeru yang tampak jelas itu biasanya sampai sekitar pukul 10.00 WIB hingga kemudian awan putih perlahan-lahan menutup gahar tubuh purbanya itu.

Pemandangan Semeru yang tampak jelas ini tidak musti terjadi setiap hari. Apalagi Kamis sore lusa kemarin, 28 Maret 2024, Semeru mengalami erupsi dan meluncurkan awan panas guguran.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis, 28 Maret 2023 pukul 15.18 WIB telah terjadi erupsi Gunung Semeru. Erupsi berupa awan panas dengan jarak luncur tidak diketahui dikarenakan secara visual tertutup kabut. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 37 mm dan durasi 27 menit, tinggi kolom abu erupsi tidak dapat teramati karena tertutup kabut.

Advertising
Advertising

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid, mengatakan aktivitas erupsi, awan panas dan guguran lava masih terjadi, namun secara visual jarang teramati karena terkendala dengan cuaca yang berkabut.

"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi," kata Wafid dalam keterangan tertulis yang dikutip Tempo, Sabtu.

Akumulasi material hasil erupsi (letusan dan aliran lava) maupun pembentukan “scoria cones” berpotensi menjadi guguran lava pijar, atau pun awan panas. Material guguran lava dan atau awan panas yang sudah terendapkan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, berpotensi menjadi lahar jika berinteraksi dengan air hujan.

"Selain itu, interaksi endapan material guguran lava atau awan panas yang bersuhu tinggi dengan air sungai akan berpotensi terjadinya erupsi sekunder," ujar Wafid.

Dalam periode ini jumah gempa yang terekam menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di Gunung Semeru masih tinggi, terutama gempa Letusan, Guguran dan Harmonik.

Gempa vulkanik dalam dan harmonik yang masih terekam mengindikasikan masih adanya suplai di bawah permukaan gunung bersamaan dengan pelepasan material ke permukaan serta adanya proses penumpukaan material hasil letusan di sekitar kawah Jonggring Seloko.

Pemantauan deformasi dengan peralatan Tiltmeter dan GPS kontinyu pada periode ini masih berfluktuasi, namun di akhir periode pengamatan menunjukan adanya pola yang relatif menurun pada bagian bawah tubuh Semeru dan di bagian atas menunjukkan proses inflasi, yang berkorelasi dengan terus terjadinya perpindahan tekanan dari dalam tubuh gunung api ke permukaan bersamaan dengan keluarnya material saat terjadi erupsi dan hembusan.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi maka tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru pada Level III (Siaga) maka direkomendasikan masyarakat atau pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak

Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pilihan Editor: ITS Perkenalkan 2 Prodi Baru di Rumpun Sains dan Analitika Data, Ini yang Ditawarkan

Berita terkait

Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

19 jam lalu

Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

Badan Geologi memperluas cakupan wilayah terdampak erupsi Gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

1 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

Pada umumnya kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

1 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Badan Geologi menurunkan status Gunung Ruang di Sulawesi Utara dari Level IV atau Awas menjadi Level III atau Siaga mulai Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

VONA Merah, Peringatan dari Badan Geologi Ketka Tinggi Abu Gunung Ibu Tembus 5 Kilometer

1 hari lalu

VONA Merah, Peringatan dari Badan Geologi Ketka Tinggi Abu Gunung Ibu Tembus 5 Kilometer

Badan Geologi melaporkan letusan Gunung Ibu pada Senin, 13 Mei 2024, pukul 09.12 WIT, dengan tinggi kolom abu menembus 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Cara Reroll Game Solo Leveling: Arise, Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Mengenal Genre Game

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Cara Reroll Game Solo Leveling: Arise, Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Mengenal Genre Game

Topik tentang cara reroll di game Solo Leveling: Arise menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi: Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Status Masih Waspada

3 hari lalu

Badan Geologi: Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Status Masih Waspada

Badan Geologi menyatakan, aktivitas gempa vulkanik Gunung Slamet mengalami peningkatan. Didominasi oleh Gempa Hembusan dan Gempa Tremor.

Baca Selengkapnya

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

5 hari lalu

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

Air danau kawah Gunung Dempo di Sumatera Selatan teramati berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Masyarakat sekitar diminta tetap tenang.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

6 hari lalu

Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

Badan Geologi mencatat dua letusan kecil di Gunung Ruang, Rabu 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

13 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

14 hari lalu

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

Erupsi Gunung Ruang kembali menyebabkan alat pemantau gunung api rusak. Badan Geologi memanfaatkan pemantauan dengan alat di stasiun sekitarnya.

Baca Selengkapnya