Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

Senin, 22 April 2024 14:16 WIB

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati Gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Gunung Ruang di Sulawesi Utara dari awas atau level IV menjadi siaga atau level III mulai Senin, 22 April 2024. Kendati demikian, penangaan darurat bencana erupsi Gunung Ruang tetap dilanjutkan.

Deputi IV Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jarwansyah, menilai upaya tim satuan tugas gabungan penanganan darurat bencana dalam penyelamatan masyarakat yang terkenda dampak erupsi Gunung Ruang sudah berjalan dengan baik. Sejauh ini, belum ada laporan jatuhnya korban jiwa akibat bencana vulkanologi tersebut.

“Kapal-kapal sudah beroperasi untuk evakuasi maupun pengiriman logistik. BNPB tentunya akan tetap mendukung untuk pendampingan dan pengisian gap yang belum tersentuh,” kata Jarwansyah pada Senin, 22 April 2024.

Walau begitu, Jarwansyah memberikan beberapa catatan yang perlu dijadikan sebagai acuan dalam upaya penanganan darurat menuju fase pemulihan. Menurut dia, pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. "Data-data ini yang nantinya akan menjadi dasar serta acuan pemenuhan kebutuhan, termasuk ketika program rehabilitasi dan rekonstruksi dijalankan secara paralel," ujarnya.

Jarwansyah berharap seluruh pemangku kepentingan terus mencermati segala hal yang dianggap perlu dan kurang tertangani dengan baik. Dia mengingatkan, status tanggap darurat akan berakhir pada 29 April 2024. Dia mencontohkan, pendampingan perlu dilakukan, terutama oleh TNI dan Polri untuk memjamin keamanan pengungsi.

Advertising
Advertising

"Pengungsi perlu dikawal karena banyak dari mereka yang takut kehilangan hewan ternak dan bagaimana mereka memberikan makanan bagi hewan ternaknya,” kata Jarwansyah.

Hari ini, rapat koordinasi kembali digelar, diikuti oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Komando Daerah Militer XIII/Merdeka, Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, serta kementerian dan lembaga. Mereka sepakat untuk melanjutkan upaya pemberian bantuan pemenuhan dasar bagi masyarakat yang terkena dampak bencana Gunung Ruandg, terutama kelompok rentan.

Pelayanan kesehatan juga tetap dilakukan dengan skema "jemput bola", mengingat lokasi pengungsi yang tersebar. Sejauh ini perangkat pemerintahan telah menyiapkan area pengungsian di sejumlah lokasi. Namun ada pula pengungsi yang secara swadaya mencari lokasi aman di perbukitan. Sebagian pengungsi juga telah dievakuasi ke luar Pulau Tagulandang, yang bersebelahan dengan Gunung Ruang.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro mencatat, hingga Senin, 22 April 2024, telah menangani sebanyak 3.582 jiwa pengungsi. Tantangan yang dihadapi tim satgas gabungan adalah bagaimana agar warga yang mengungsi secara mandiri di pegunungan tetap terawasi dan terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk layanan kesehatan. Adapun erupsi Gunung Ruang telah menyeabkan rusaknya 3.614 unit rumah yang tersebar di dua kelurahan dan 13 kampung.

Pengiriman Bantuan Logistik dan Peralatan

Hari ini, BNPB dan pemerintahan setempat terus mendorong pengiriman bantuan logistik dan peralatan menuju Pulau Tagulandang. Pengiriman dilakukan menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, yang berjarak sekitar 61 mil laut di sisi selatan Gunung Ruang.

Deputi V Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, berharap seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan darurat bencana erupsi Gunung RUang menyiapkan skenario evakuasi dan penyelamatan. “Skenario ini menjadi penting. Jika erupsi maka ke mana jalurnya untuk evakuasi, termasuk membaca arah angin,” kata Lilik.

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, pada Rabu, 17 April 2024. Foto: X/@infomitigasi

Dia mengingatkan agar koordinasi antarpihak terus dilakukan, terutama ihwal masa tanggap darurat yang akan berakhir sepekan ke depan. “Jika ingin memperpanjang status tanggap darurat, maka harus melihat rekomendasi PVMBG dan instansi berwenang lainnya," ujarnya.

Lilik menilai penanganan pengungsi perlu disiapkan dengan menyediakan skema posko utama dan pos pendampingan. Pendekatannya pun harus menggunakan skema klaster. "Klaster pengungsian tidak bisa diserahkan kepada satu dinas saja. Termasuk klaster kesehatan, logistik dan lainnya,” kata dia.

Pilihan Editor:
Letusan Masih Terjadi, Evakuasi Warga Terkena Dampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan

Sebelumnya, merujuk PVMBG, potensi bahaya saat ini berupa erupsi skala kecil, dengan sebaran material erupsi terbatas di sekitar puncak Gunung Ruang. PVMBG juga menyebut bahwa telah terjadi penumpukan material hasil erupsi pada lereng atas bagian timur yang berpotensi menjadi guguran atau longsoran batuan. Pelepasan gas masih berpotensi terjadi dengan skala cenderung menurun sebagai tahap akhir dari rangkaian erupsi.

Kendati telah menurunkan status Gunung Ruang ke level III atau siaga, PVMBG tetap merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung di sekitar gunung berapi tetap waspada. Mereka dilarang memasuki wilayah di radius 4 kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang. Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk di dalam radius 4 kilometer tersebut perlu segera dievakuasi.

Berita terkait

Status Erupsi Gunung Ibu Naik ke Level Awas, BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana

13 jam lalu

Status Erupsi Gunung Ibu Naik ke Level Awas, BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana

BNPB mengirimkan tim dan logistik untuk penanganan darurat bencana erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

20 jam lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

22 jam lalu

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

Rekomendasi dikeluarkan sekalipun status aktivitas Gunung Slamet tetap pada Level II alias Waspada, tidak berubah sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

1 hari lalu

Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

Belum genap 10 hari lalu status Gunung Ibu dinaikkan ke level Siaga. Masyarakatnya diminta mewaspadai potensi banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

1 hari lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

2 hari lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

2 hari lalu

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

Terjadi penurunan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

2 hari lalu

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

3 hari lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya