Sperma Bisa Dicipta di Laboratorium

Reporter

Editor

Rabu, 8 Juli 2009 21:24 WIB

TEMPO Interaktif, Newcastle - Tim ilmuwan di Newcastle, Inggris, mengklaim telah berhasil mencipta sperma manusia dalam laboratorium. Sperma buatan pertama di dunia itu diyakini bisa membantu para pria yang memiliki problem impotensi.

Melaporkannya dalam jurnal Stem Cells and Development, tim ilmuwan itu menyatakan butuh lima tahun lagi untuk membuat teknik penciptaan sperma itu paripurna. Meski begitu, saat ini, sperma sudah bisa bergerak dan berkembang penuh.

Mereka memulai tekniknya berbekal jaringan sel tunas (stem cell) yang diambil dari embrio manusia hasil donasi pasien terapi bayi tabung (in vitro fertility). Sel-sel itu lalu disimpan dalam tangki nitrogen cair yang memiliki kisaran suhu tubuh dan diberi campuran kimia untuk mendukung pertumbuhannya.

Mereka semua "ditandai" dengan gen yang memungkinkan para ilmuwannya mengidentifikasi dan memisahkan apa yang disebut sel tunas "kuman" dari sel tunas yang berkembang menjadi sel telur dan sperma. Stem sel untuk kromosom pejantan, XY, mengalami proses krusial "meiosis" dengan mengurangi setengah jumlah kromosomnya. Proses itu butuh empat sampai enam pekan.

Ketua tim penelitinya, Professor Karim Nayernia dari Newcastle University dan NorthEast England Stem Cell Institute, mengatakan bahwa kini para peneliti bisa mempelajari lebih detail bagaimana sperma terbentuk dan memahami lebih baik kenapa dan apa yang menyebabkan pria impoten.

"Pengetahuan itu bisa kita kembangkan untuk membantu para pasangan yang memiliki problem dengan kesuburan sehingga mereka bisa memiliki anak yang secara genetik adalah anak mereka sendiri," Nayemia menjelaskan.

Sperma buatan juga bisa membantu para peneliti dalam mempelajari bagaimana sel-sel yang terlibat dalam proses reproduksi bisa terkena racun. Misalnya, kenapa bocah laki-laki pasien leukemia yang sedang menjalani kemoterapi bisa menjadi impoten sepanjang hidupnya.

Allan Pacey, doktor di bidang biologi sperma di University of Sheffield, Inggris, ragu terhadap sperma ciptaan Nayemia dan kawan-kawannya itu. "Kualitas gambarnya tidak didukung dengan resolusi yang cukup tinggi," katanya menunjuk video yang disodorkan Nayemia dan timnya. "Saya butuh lebih banyak data."

Sedang Josephine Quintavalle mengangkat isu etika. Menurut aktivis dari Comment on Reproductive Ethics (Corethics) ini, pekerjaan Nayemia adalah contoh kegilaan yang tidak bermoral. Ia menjelaskan, embrio manusia telah dibunuh hanya untuk menciptakan sperma yang masih diragukan kesehatan dan efektivitasnya.

"Terobosan ini mengambil satu nyawa untuk menciptakan nyawa yang lain," kata Quintavalle. "Memang menyenangkan kalau impotensi bisa disembuhkan, tapi bukan berarti Anda bisa melakukan apa pun yang Anda suka."
WURAGIL l BBC

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

13 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya