Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

Selasa, 14 Mei 2024 06:30 WIB

Tangkapan layar kamera CCTV memperlihatkan erupsi yang terjadi di Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa malam, 26 Desember 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi memperluas cakupan wilayah terdampak erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Tujuannya untuk meminimalisir aktivitas masyarakat dan pengunjung di area gunung api aktif tersebut. Kawasan yang ikut menjadi zona radius siaga adalah sektor barat puncak, tepatnya di kawasan Desa Amakaka.

Wilayah barat Gunung Ili Lewotolok sebelumnya tidak masuk zona siaga karena tidak berpotensi terpapar guguran dan lelehan lava yang berbahaya untuk masyarakat. Hanya area radius 2-3 kilometer di bagian timur, selatan dan tenggara dari puncak kawah erupsi yang dilarang untuk dimasuki.

Pada Senin, 13 Mei 2024, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menerbitkan rekomendasi baru terkait zona terdampak. Sektor barat nyatanya dialiri lava sejak 11 Mei lalu, dengan jarak 400 meter dari bibir kawah. Alirannya memanjang hingga 1.200 meter, keesokan harinya.

"Sehingga direkomendasikan untuk perluasan jarak rekomendasi, terutama pada sektor barat," katanya dalam keterangan resmi, Senin malam.

Dia berharap rekomendasi tersebut bisa ditaati masyarakat Desa Amakaka yang terletak di sektor bagian barat Gunung Ili Lewotolok. Menurut Wafid, gunung api setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mulai erupsi pada 27 November 2020 dengan tinggi kolom abu sekitar 500 meter. Lontaran abu pada prupsi dua hari selanjutnya jauh lebih tinggi, menapai 4.000 meter di atas puncak.

Advertising
Advertising

Hingga kini erupsi masih terjadi. “Tingkat aktivitas dan status Gunung Ili Lewotolok juga beberapa kali mengalami peningkatan dan penurunan status,” ucap Wadif. Status terbaru dan yang masih berlaku adalah Level III atau Siaga.

Data Kegempaan Erupsi Gunung Ili Lewotolok

Dari hasil pengamatan kegempaan pada 1-7 Mei 2024, Badan Geologi mencatat 131 kali gempa erupsi melalui alat pemantau gunung api. Alat itu juga merekam 8 kali gempa guguran, 2.171 kali gempa hembusan, 50 kali tremor non-harmonik, 24 kali gempa hybrid, 220 kali gempa vulkanik dangkal, serta 153 kali gempa vulkanik dalam.

Pada pekan kedua atau 8-13 Mei lalu, alat pemantau merekam 64 kali gempa erupsi, 1.801 kali gempa Hembusan, 33 kali tremor non-harmonik, serta dua kali gempa hybrid. Dalam periode yang sama, ada juga satu kali gempa vulkanik dangkal, 5 gempa vulkanik dalam, dan sekali gempa tektonik lokal.

"Secara umum, gempa hembusan masih mendominasi aktivitas saat ini dan menunjukkan peningkatan. Erupsi eksplosif yang terjadi sering diikuti dengan lontaran lava hingga mencapai jarak 500 meter dari pusat erupsi," ujar Wafid.

Pilihan Editor: Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

Berita terkait

Presiden Jokowi Resmikan 27 Ruas Jalan di NTT: Mulus, Masyarakat Bisa Menikmati

4 hari lalu

Presiden Jokowi Resmikan 27 Ruas Jalan di NTT: Mulus, Masyarakat Bisa Menikmati

Presiden Jokowi meresmikan pembangunan dan perbaikan 27 ruas jalan sepanjang 217 kilometer di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Erupsi Dua Kali Malam Ini, Jarak Lontaran Lava Pijarnya 1,5 kilometer

5 hari lalu

Gunung Ibu Erupsi Dua Kali Malam Ini, Jarak Lontaran Lava Pijarnya 1,5 kilometer

Gunung Ibu erupsi dua kali pada Senin malam, 30 September 2024 Jarak waktu kedua letusan hanya satu jam.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

8 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu erupsi pada Jumat malam sekitar pukul 20.10 WIT dengan ketinggian kolom abu hingga 700 meter.

Baca Selengkapnya

Pulau Mules, Surga Tersembunyi di Ujung Flores yang Dijuluki Jurrasic Park

11 hari lalu

Pulau Mules, Surga Tersembunyi di Ujung Flores yang Dijuluki Jurrasic Park

Keindahan Pulau Mules ini berkat lanskap yang berbukit batu dan padang rumput yang luas, mengingatkan pada pemandangan liar di film-film petualangan

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

17 hari lalu

Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Kepala Badan Geologi M. Wafid menyatakan, gempa bumi di Kabupaten Bandung hari ini akibat aktivitas sesar aktif.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

17 hari lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

18 hari lalu

Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

Gunung Semeru, Jawa Timur, mengalami erupsi delapan kali pada Selasa pagi. Tinggi letusan abu hingga mencapai 500 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

19 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu, Senin, 16 September 2024, pukul 10.35 WIT kembali erupsi dan memuntahkan abu hingga ketinggian 700 meter.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

21 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

23 hari lalu

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

Aktivitas Gunung Lewotobi masih berada pada level III atau siaga, karena tingkat erupsi masih sangat tinggi.

Baca Selengkapnya