BMKG Berbagi Pengetahuan Soal Teknologi Modifikasi Cuaca dengan Tunisia

Selasa, 21 Mei 2024 11:23 WIB

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berdampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal itu disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati.

“Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 21 Mei 2024.

Dwikorita menjelaskan, TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Niño pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan.

Menurut Dwikorita, pada saat El Niño, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi.

"Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan,” kata Dwikorita.

Advertising
Advertising

Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengapresiasi kemampuan BMKG dalam soal TMC. Ia menceritakan Tunisia yang pernah kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif.

Saat ini, kata Abdelmonaam, untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan.

“Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama,” kata Abdelmonaam.


Berita terkait

Sudah Juli Masih Musim Hujan, BMKG Sebut Penyebabnya

4 menit lalu

Sudah Juli Masih Musim Hujan, BMKG Sebut Penyebabnya

BMKG menyatakan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Juli dan Agustus 2024. Tapi kok masih saja musim hujan?

Baca Selengkapnya

Hujan Hampir Sepanjang Hari di Jakarta dan Sekitarnya, Sangat Lebat di Ciputat dan Cilandak

3 jam lalu

Hujan Hampir Sepanjang Hari di Jakarta dan Sekitarnya, Sangat Lebat di Ciputat dan Cilandak

Seluruh stasiun pencatat curah hujan BMKG di Jakarta dan sekitarnya mencatat hujan Sabtu lalu, 6 Juni 2024, tergolong lebat dan sangat lebat.

Baca Selengkapnya

Soal Gempa di Batang dan Pekalongan, BMKG: Ada Jalur Sesar Aktif Segmen Pekalongan

3 jam lalu

Soal Gempa di Batang dan Pekalongan, BMKG: Ada Jalur Sesar Aktif Segmen Pekalongan

Menurut data BMKG, wilayah Batang dan Pekalongan termasuk dalam wilayah rawan gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Batang yang Mendadak, Peta Deforestasi Akibat Tambang, dan Joki Strava dalam Top 3 Tekno

10 jam lalu

Gempa Batang yang Mendadak, Peta Deforestasi Akibat Tambang, dan Joki Strava dalam Top 3 Tekno

Gempa magnitudo 4,4 yang merusak sejumlah bangunan di Batang dan Pekalongan menjadi artikel utama Top 3 Tekno, Senin, 8 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Kapal Nelayan dan Tongkang soal Gelombang Laut Tinggi, Ada di Area Mana?

11 jam lalu

BMKG Ingatkan Kapal Nelayan dan Tongkang soal Gelombang Laut Tinggi, Ada di Area Mana?

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 8-9 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Kena Lindu Magnitudo 4,4, Badan Geologi Sebut Belum Pernah Ada Gempa Merusak di Batang

12 jam lalu

Kena Lindu Magnitudo 4,4, Badan Geologi Sebut Belum Pernah Ada Gempa Merusak di Batang

Baru kali ini wilayah Batang di Jawa Tengah dirusak gempa bumi. Gempa Magnitudo 4,4 terjadi pada Ahad, 7 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Efek Gelombang Rossby, BMKG Prakirakan Hujan Turun Rutin di Jawa Barat Sepekan Ini

13 jam lalu

Efek Gelombang Rossby, BMKG Prakirakan Hujan Turun Rutin di Jawa Barat Sepekan Ini

Hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang berpeluang mengguyur banyak areadi Jawa Barat pada hari ini, Senin, 8 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Jakarta Hujan Sejak Siang, Potensi Petir di Malam Hari

13 jam lalu

BMKG Prediksi Jakarta Hujan Sejak Siang, Potensi Petir di Malam Hari

BMKG memperkirakan hujan turun sejak siang dan awet di sebagian besar area di Jakarta pada hari ini, Senin, 8 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Batang Merusak, Begini Guncangannya Dilukiskan: dari Megalodon sampai Truk Tronton

15 jam lalu

Gempa Batang Merusak, Begini Guncangannya Dilukiskan: dari Megalodon sampai Truk Tronton

Menurut BMKG, guncangan terkuat dirasakan di Batang dan Pekalongan pada skala III MMI. Artinya, gempa seperti getaran saat truk sedang melintas

Baca Selengkapnya

BMKG: Prediksi Cuaca hingga Hujan pada Musim Kemarau

1 hari lalu

BMKG: Prediksi Cuaca hingga Hujan pada Musim Kemarau

Suhu muka laut yang hangat di perairan mendukung pertumbuhan awan hujan, menurut keterangan BMKG

Baca Selengkapnya