Peneliti BRIN Temukan Cara Perpanjang Masa Simpan Produk Pertanian

Selasa, 21 Mei 2024 22:18 WIB

Petani memanen padi di Rancanumpang, Kecamatan Gede Bage, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/4). Pemprov Jabar akan menyalurkan bantuan bagi 786 desa di bidang pertanian, budidaya, dan pengolahan, untuk tingkatkan ketahan pangan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menguji pemakaian teknologi ozon dan nanobubble dalam proses pengolahan bahan pertanian. Masih di tahap riset, teknologi itu ditargetkan bisa mengurangi kontaminasi mikroba pada produk pertanian dan menangkal residu kimia berbahaya.

Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN, Hilman Syaeful Alam, mengatakan timnya menguji ozon dan nanobubble untuk mengikis jumlah mikroba. Secara garis besar, para peneliti meninjau peningkatan kualitas dan masa simpan produk pertanian.

“Lalu melakukan pengujian parameter fisikokimia, fisiologi, dan mikrobiologi pada produk, sebelum dan sesudah perlakuan,” kata Hilman melalui keterangan tertulis, Selasa, 21 Mei 2024.

Teknologi ozon, kata Hilman, berpotensi menghilangkan mikroorganisme tanpa residu kimia. Adapun nanobubble bisa menggenjot transfer oksigen dan ozon ke dalam larutan dan membuat pengolahan semakin efektif.

Dalam riset tersebut, Hilman dan para peneliti Mekatronika Cerdas BRIn mencoba beberapa metode produksi dengan generator nanobubble tipe swirling flow nozzle. Tim juga menyiapkan ozonator atau generator ozom. Hasil produksi kedua generator akan menghasilkan larutan ozone nanobubble water (ONBW).

Advertising
Advertising

Jika berhasil dirampungkan nanti, Hilman berharap kombinasi ozon dan nanobubble dapat diadopsi secara luas dalam industri pertanian di Indonesia. “Supaya kualitas dan nilai dari produk dalam negeri meningkat dan semakin aman untuk dikonsumsi,” tuturnya.

Produk pertanian yang diolah dengan teknologi baru ini otomatis ramah lingkungan karena nihil bahan kima. Hilman berharap inovasi di bidang pengolahan hasil tani terus bermunculan.

“Petani semakin sejahtera dan industri pertanian bisa lebih mau lagi,” kata Hilman.

Pilihan Editor: Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

Berita terkait

Mentan Sebut Blueprint Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Sudah Disusun

3 jam lalu

Mentan Sebut Blueprint Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Sudah Disusun

Swasembada pangan mandiri energi merupakan cita-cita tertinggi di sektor pangan RI yang dapat meningkatkan PDB sebesar 4,8 persen.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Temukan Hujan Ekstrem di Jakarta Berdasarkan Intensitas Sesaat

22 jam lalu

Peneliti BRIN Temukan Hujan Ekstrem di Jakarta Berdasarkan Intensitas Sesaat

Hujan ekstrem ditemukan di antara cuaca hujan di Jabodetabek beberapa hari terakhir ini.

Baca Selengkapnya

Hujan, Petir, dan Angin Kencang Beberapa Hari Ini di Jabodetabek: Dampak dan Penyebabnya

1 hari lalu

Hujan, Petir, dan Angin Kencang Beberapa Hari Ini di Jabodetabek: Dampak dan Penyebabnya

Cuaca hari-hari hujan disertai angin kencang dan petir diprediksi bisa bertahan sampai dasarian pertama Oktober.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

1 hari lalu

Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

Kapal pinisi asli secara historis digunakan oleh masyarakat Bugis Makassar untuk perdagangan antarpulau dan telah mengalami transformasi.

Baca Selengkapnya

Mentan Targetkan Swawembada Pangan Melalui Pembangunan Kluster Pertanian Modern di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Mentan Targetkan Swawembada Pangan Melalui Pembangunan Kluster Pertanian Modern di Kalimantan Tengah

Mentan Andi Amran Sulaiman targetkan swasembada pangan dalam 3 tahun melalui pembangunan cluster pertanian di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

1 hari lalu

Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

Peneliti Ahli Madya BRIN mengatakan, usia rentan terkena penyakit kardiovaskular adalah usia dewasa, yakni 19 hingga 64 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

2 hari lalu

BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

BRIN mengusulkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer UNESCO. Prosesnya sudah dimulai sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya

KLHK Klaim Indonesia Berhasil Turunkan HCFC untuk Lindungi Lapisan ozon

2 hari lalu

KLHK Klaim Indonesia Berhasil Turunkan HCFC untuk Lindungi Lapisan ozon

Berkenaan merayakan Hari Ozon Sedunia, KLHK mengumumkan Indonesia berhasil mengurangi penggunaan HCFC sebagai upaya perlindungan lapisan ozon.

Baca Selengkapnya

Rencana Pertanian Modern di IKN, Pengamat Pertanian Ingatkan Kegagalan Food Estate

2 hari lalu

Rencana Pertanian Modern di IKN, Pengamat Pertanian Ingatkan Kegagalan Food Estate

Pengamat dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori angkat bicara menanggapi rencana pembangunan pertanian modern yang digagas oleh Otorita IKN.

Baca Selengkapnya

Dari Selatan, Cuaca Mendung Gelap dan Hujan Deras Bisa Meluas ke Seluruh Jabodetabek Malam Ini

3 hari lalu

Dari Selatan, Cuaca Mendung Gelap dan Hujan Deras Bisa Meluas ke Seluruh Jabodetabek Malam Ini

Menurut BMKG, potensi hujan yang dapat disertai angin kencang dan petir itu mungkin bertahan dan bahkan meluas hingga pukul 19 WIB nanti.

Baca Selengkapnya