Mengenal Mikroalga, Tumbuhan Air yang Menyerap CO2 Dalam Waktu Singkat

Jumat, 24 Mei 2024 07:00 WIB

Mikroalga, salah satu jenis tumbuhan renik yang mampu menyerap karbon secara efektif (Dok. ITS news)

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Bioteknologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Profesor Arief Widjaja, berupaya mengembangkan kemampuan mikroalga, tumbuhan air yang memiliki kecepatan serap karbon di atas rata-rata. Seperti tumbuhan lain, spesies renik ini menyerap karbondioksida atau CO2 melalui fotosintesis. Bedanya, mikroalga melalui proses itu dengan sangat cepat.

“Kemampuan itu berkaitan dengan laju pertumbuhan mikroalga yang juga lebih cepat dibanding tumbuhan biasa,” katanya Arief, dikutip dari web resmi ITS, Kamis, 23 Mei 2024.

Hidup di perairan tawar maupun laut, mikroalga bisa tumbuh dalam hitungan jam, berbeda dengan tanaman lain yang pertumbuhannya berdurasi bulanan. Tanaman kecil itu menyerap CO2 dari lingkungannya dengan pigmen klorofil.

Selama fotosintesis mikroalga mengubah, CO2 diubah menjadi glukosa nantinya dipakai sebagai sumber energi, sedangkan oksigen dilepaskan sebagai produk sampingan. Proses fotosintesis mikroalga, menurut Arief, setara laju pertumbuhan bakteri.

“Laju pertumbuhan ini proporsional dengan jumlah karbondioksida yang diserap,” tutur dia. “Tingkat penyerapan mikroalga jauh lebih efisien dibanding tumbuhan biasa,” ujar Arief.

Advertising
Advertising

Sayangnya, Arief mengimbuhkan, daya serap emisi mikroalga masih terbatas pada pH tertentu. Jika tingkat keasaman emisi karbon terlalu rendah, mikroalga terancam mati karena gamgguan pada proses metabolisme dan fungsi selnya. Penelitian Arief ditujukan untuk menghapus batasan tersebut.

Peneliti biokimia itu berniat bermemodifikasi ketahanan mikroalga terhadap pH atau tingkatrendah. “Dengan variabel kontrol mikroalga, cahaya, maupun intensitas karbondioksida,” ujar dia.

Skema pemanfaatan mikroalga untuk menyerap karbon juga bukan tidak mungkin dikembangkan ke skala yang lebih besar. Bila batasan pH bisa diatasi, mikroalga hasil modifikasi bisa dipakai oleh industri yang menghasilkan emisi inggi.

Pelaku industri hanya perlu membangun menaruh kolam budidaya Alga di area pengolahan yang paling banyak menghasilkan emisi karbon. “Mikroalga dapat menyerap emisi sebelum emisi tersebut terbang ke area lain tanpa kontrol,” paparnya.

Selain menjadi penyokong reduksi CO2, Arief menyebut mikroalga bisa sekaligus dipakai sebagai bahan baku industri tertentu. Tumbuhan air itu bisa disulap menjadi nutrisi, serupa pembuatan spirulina, suplemen herbal yang memiliki kandungan protein tinggi.

Kandungan pati pada mikroalga juga bisa menjadi sumber gula dalam pembuatan sorbitol, pemanis yang diolah dari gula alkohol. Lipid dari mikroalga juga bisa dijadikan bahan bakar nabati atau biofuel.

“Meskipun kecil, manfaat mikroalga bisa dieksplorasi sebanyak mungkin,” tutur Arief.

Pilihan Editor: Di World Water Forum Bali, Begini Cina Klaim Perbaiki Kualitas Ekologis Sungai Kuning

Berita terkait

Wujud Microforest 100, Teknologi Mikroalga dari Peneliti UGM yang Mampu Serap CO2 di Udara

7 jam lalu

Wujud Microforest 100, Teknologi Mikroalga dari Peneliti UGM yang Mampu Serap CO2 di Udara

Peneliti UGM dan startup Algatech Nusantara mengembangkan "pohon elektronik" mikroalga untuk menyerap karbon di ruang terbuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 Triliun, Analis Prediksi Rupiah Melemah hingga Rp 16.510 per Dolar AS

4 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 Triliun, Analis Prediksi Rupiah Melemah hingga Rp 16.510 per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemerintah saat ini dan presiden terpilih menyepakati anggaran makan bergizi gratis Rp 71 triliun.

Baca Selengkapnya

Indonesia Masuk 5 Besar Negara yang Catat Penurunan Emisi Energi 2023

4 hari lalu

Indonesia Masuk 5 Besar Negara yang Catat Penurunan Emisi Energi 2023

Indonesia bersama Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Korea Selatan mencatat penurunan emisi energi pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Dua Prodi Vokasi ITS Masuk Daftar Tiga Prodi Paling Diminati di SNBT 2024

15 hari lalu

Dua Prodi Vokasi ITS Masuk Daftar Tiga Prodi Paling Diminati di SNBT 2024

ITS berhasil mempertahankan posisi sebagai peraih rerata nilai UTBK tertinggi keempat nasional

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Sebabkan Emisi 175 Juta Ton Karbon Dioksida

15 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Sebabkan Emisi 175 Juta Ton Karbon Dioksida

Kerugian iklim yang disebabkan oleh invasi Rusia di Ukraina mencapai jumlah US$32 miliar.

Baca Selengkapnya

Segudang Inovasi Antasena Falcon, Mobil Bertenaga Hidrogen Buatan Mahasiswa ITS

18 hari lalu

Segudang Inovasi Antasena Falcon, Mobil Bertenaga Hidrogen Buatan Mahasiswa ITS

Mahasiswa ITS kembali memperbaharui Antasena, mobil hemat energi, menjelang ajang SEM 2024. Desainnya kian ringan dan efisien.

Baca Selengkapnya

Cara Startup Milik Mahasiswa ITS Menyulap Tumbuhan Mikroalga jadi Pembersih Udara

18 hari lalu

Cara Startup Milik Mahasiswa ITS Menyulap Tumbuhan Mikroalga jadi Pembersih Udara

Aither, startup besutan mahasiswa ITS, mengembangkan alat pembersih udara berbasis mikroalga, tumbuhan air penyerap CO2.

Baca Selengkapnya

Begini Wujud Proyek REIDI di ITS, Living Laboratory Termegah di Indonesia

21 hari lalu

Begini Wujud Proyek REIDI di ITS, Living Laboratory Termegah di Indonesia

Pengembangan REIDI, proyek kongsi ITS dan Universitas Teknologi Nanyang, tengah berjalan. Diklaim sebagai living laboratory terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UKT ITS Tetap, Tapi IPI Naik Hampir Dua Kali Lipat

28 hari lalu

UKT ITS Tetap, Tapi IPI Naik Hampir Dua Kali Lipat

ITS menetapkan penambahan kelompok UKT menjadi 9 kelompok untuk jalur regular atau di luar jalur Mandiri.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Seleksi Mandiri Mahasiswa, Ada Tes Khusus untuk 3 Prodi Desain

29 hari lalu

ITS Buka Seleksi Mandiri Mahasiswa, Ada Tes Khusus untuk 3 Prodi Desain

ITS menyediakan dua skema jalur seleksi mandiri mahasiswa baru 2024. Beberapa prodi menetapkan persyaratan tambahan.

Baca Selengkapnya