Sekelompok Petani di Pati Berjuang Reklaim Lahan Garapan Nenek Moyangnya

Selasa, 28 Mei 2024 18:18 WIB

Lokasi lahan garapan masyarakat petani di Pundenrejo, Pati, Jawa Tengah, yang sedang diperjuangkan untuk direklaim. ISTIMEWA.

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga orang perwakilan dari Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo mendatangi Komnas HAM di Jakarta, Senin 27 Mei 2024. Gerakan oleh sebanyak 140-an petani asal Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, itu mengadukan konflik yang dialaminya versus PT Laju Perdana Indah (LPI), pemilik Pabrik Gula Pakis di bawah manajemen Salim Group, yang telah berusia puluhan tahun.

Petani Pundenrejo meminta Komnas HAM mendesak PT LPI untuk tidak melakukan penanaman tebu di lahan garapan mereka seluas 7,3 hektare. "Kami sekaligus mendesak Kementerian ATR/BPN Republik Indonesia untuk segera mengembalikan lahan nenek moyang petani Pundenrejo tersebut," kata Sumiyati, perwakilan gerakan petani itu kepada Tempo, Selasa 28 Mei 2024.

Diuraikannya, konflik bermula ketika tanah garapan petani Pundenrejo itu dirampas oleh militer yang masuk dalam Rumpun Sari Diponegoro pada 1965 silam. Pasca-pengusiran, warga tidak lagi dapat mengakses lahan yang telah digarap selama turun temurun selama bertahun-tahun sebelumnya tersebut.

Pada 1973 lahan tersebut berubah status menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) yang dikuasai oleh PT BAPPIPUNDIP (Perusahaan di bawah Kodam IV Diponegoro). Sejak 1999, kondisi lahan telantar. Atas dasar sejarah penguasaan lahan akhirnya petani Pundenrejo berupaya reklaim lahan.

Perwakilan petani lainnya, Suriyanto, mengatakan kalau pada 2001 PT BAPIPUNDIP menjual lahan HGB di Pundenrejo kepada PT LPI. Lama berselang hingga awal 2020, petani Pundenrejo kembali mengalami pengusiran. Kali itu, disebutkannya, "Pengusiran disertai perusakan tanaman yang disaksikan aparat kepolisian dan TNI."

Advertising
Advertising

Perwakilan dari Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo, Pati, Jawa Tengah, saat mengadukan perampasan lahan garapan mereka ke Komnas HAM, Senin 27 Mei 2024. Mereka menyatakan telah turun temurun menggarap lahan yang kini hendak dijadikan kebun tebu oleh Pabrik Gula Pakis, Salim Group. FOTO/ISTIMEWA

Menurut Suriyanto, PT LPI telah melanggar Peraturan Menteri ATR/BPN RI Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak Atas Tanah karena menanami lahan itu dengan tebu. Dalam Pasal 86 peraturan menteri di atas ditetapkan Hak Guna Bangunan diberikan untuk kegiatan usaha nonpertanian.

Lalu, Suriyanto menambahkan, per September tahun ini status HGB PT LPI akan habis. Petani Pundenrejo yang yang tidak mempunyai lahan lain sebagai garapannya mendesak semua pihak untuk mereka bisa kembali ke lahan yang sama dengan yang pernah menghidupi nenek moyang mereka.

"Desakan petani akan dilanjutkan dengan aksi 'Laku Mlaku' petani dari Desa Pundenrejo Kecamatan Tayu menuju Kantor Pertanahan Kabupaten Pati yang akan dilaksanakan pada 30 Mei 2024," kata Suriyanto.

Aksi Laku Mlaku disebutnya merupakan bentuk upaya warga untuk memperjuangkan kembali tanah nenek moyang mereka yang dirampas oleh Koporasi besar sehingga membuat kondisi petani Pundenrejo terjerembap dalam lubang kemiskinan struktural.

Pilihan Editor: Konflik Agraria Era Jokowi Disebut Lebih Buruk Dibanding SBY

Berita terkait

Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

15 jam lalu

Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

Ada 2.652 korban dari diskriminasi terhadap warga Papua sepanjang November 2014 hingga Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Kaukus Perempuan Pembela HAM Soroti Kebijakan Lemah bagi Aktivis HAM

1 hari lalu

Kaukus Perempuan Pembela HAM Soroti Kebijakan Lemah bagi Aktivis HAM

Mahfud MD mengatakan, pembentukan Undang-Undang Perlindungan terhadap Pembela HAM perlu segera dimasukkan di dalam prolegnas.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid: BERANI Garansi Kesejahteraan dan Hak Petani di Sulteng

2 hari lalu

Anwar Hafid: BERANI Garansi Kesejahteraan dan Hak Petani di Sulteng

Ketersedian pupuk dan juga peran pemerintah dalam mengatasi problem petani adalah solusi cepat untuk menjaga keberlanjutan produksi sektor tani

Baca Selengkapnya

Petani dari Aliansi Gerakan Reformasi Agraria dan Serikat Tani Bumi Intanpari Datangi DPRD Karanganyar, Sampaikan 4 Tuntutan

4 hari lalu

Petani dari Aliansi Gerakan Reformasi Agraria dan Serikat Tani Bumi Intanpari Datangi DPRD Karanganyar, Sampaikan 4 Tuntutan

Seratusan petani dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) dan Serikat Tani Bumi Intanpari mendatangi gedung DPRD Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 24 September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Gelar Aksi Sebut Kementerian Agraria Fasilitasi Investor Rampas Tanah Rakyat

4 hari lalu

Petani Gelar Aksi Sebut Kementerian Agraria Fasilitasi Investor Rampas Tanah Rakyat

Organisasi petani menggelar aksi di depan kantor ATR/BPN yang dianggap fasilitasi investor merampas tanah rakyat.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Tani Nasional, Jokowi Disebut Tak Jalankan Konstitusi Agraria

4 hari lalu

Peringatan Hari Tani Nasional, Jokowi Disebut Tak Jalankan Konstitusi Agraria

Selama kepemimpinan dua periode Jokowi, agenda konstitusi reforma agraria tak dijalankan.

Baca Selengkapnya

Sengkarut di PLTU Celukan Bawang: Persoalan Alih Daya hingga Tak Jelas Pesangon 254 Karyawan

4 hari lalu

Sengkarut di PLTU Celukan Bawang: Persoalan Alih Daya hingga Tak Jelas Pesangon 254 Karyawan

Sebanyak 254 buruh PLTU Celukan Bawang, Buleleng, Bali, dihadapkan pada situasi pelik ditengah ketidakjelasan urusan pesangon. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Petani Merauke Bersyukur Bisa Tanam Padi Tiga Kali Setahun karena Kementan Optimasi Lahan

5 hari lalu

Petani Merauke Bersyukur Bisa Tanam Padi Tiga Kali Setahun karena Kementan Optimasi Lahan

Optimasi lahan oleh Kementan di Merauke termasuk pemberian bantuan pompa, pupuk, dan bibit padi. Hasilnya sekarang bisa tanam padi tiga kali setahun.

Baca Selengkapnya

Kapolri Listyo Sigit Banjir Dukungan karena Bentuk Direktorat Reserse Siber dan Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO

5 hari lalu

Kapolri Listyo Sigit Banjir Dukungan karena Bentuk Direktorat Reserse Siber dan Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO

Sejumlah pihak berikan tanggapan positif usai Kapolri bentuk Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Siber di 8 polda

Baca Selengkapnya

Kaum Petani dan Buruh Gelar Aksi di Depan KPK, Singgung soal IKN

5 hari lalu

Kaum Petani dan Buruh Gelar Aksi di Depan KPK, Singgung soal IKN

KPA menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK menjelang Hari Tani Nasional besok.

Baca Selengkapnya