7 Gunung Api di Ring of Fire Meletus Beriringan, Badan Geologi: Momennya (Saja) Sama

Kamis, 6 Juni 2024 16:30 WIB

Ilustrasi Fing of Fire. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Cincin api Pasifik atau yang dikenal sebagai ring of fire memang ada dan mengitari hampir sebagian wilayah Indonesia. Tapi, sistem geologi itu tidak mempengaruhi erupsi gunung api di Indonesia dan saling terpisah.

"Kami mencoba untuk pelan-pelan mengedukasi masyarakat dan menerangkan bahwa ini, erupsi satu gunung api dan yang lainnya yang ada di wilayah Indonesia, tidak saling terhubung," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam konferensi pers daring, Kamis 6 Juni 2024.

Wafid merujuk kepada letusan tujuh gunung api yang saat ini sedang terjadi: Gunung Marapi di Sumatera Barat, Gunung Merapi dan Semeru di Jawa, Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Gunung Ibu di Maluku, serta Gunung Lewotobi Laki-laki dan Ili Lewotolok di NTT.

Ketujuh gunung api itu disebutkannya erupsi secara beriringan sampai dengan bersamaan sejak Januari 2024. Durasi erupsi satu minggu hingga hitungan bulan.

Dijelaskannya, ring of fire terbentuk akibat adanya subduksi lempeng benua yang memicu terbentuknya spot-spot pergerakan magma yang dikenal di permukaan sebagai aktivitas gunung api. Zona subduksi itu seperti yang ada di barat dan selatan Sumatera, juga selatan Jawa. Dapur magma atau spot-spot itu berbeda satu sama lain.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya, menurut Wafid, semua gunung api di Indonesia memiliki karakteristik dan perbedaan masing-masing. Termasuk, dia menegaskan, tidak ada hubungannya antara erupsi satu gunung dan yang lainnya, ataupun yang satu menyebabkan erupsi gunung yang lain.

Kolom abu vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara. PVMBG

'Walaupun waktu kejadian erupsi saling berdekatan, di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku dan NTT, namun kejadian erupsi tidak saling berhubungan," katanya sambil menambahkan, "Erupsi masing-masing gunung terjadi akibat adanya gempa vulkanik dan gempa tektonik lokal, sebagai indikasi pergerakan fluida magma masing-masing."

Wafid berharap, penjelasannya ini bisa menjadi referensi dan rekomendasi bagi masyarakat atau siapapun yang pernah beranggapan erupsi gunung api di Indonesia saling berkaitan. Yang benar adalah, kata dia, "Itu hanya masalah kesamaan momen dan tidak saling berkaitan."

Pilihan Editor: Jokowi Bandingkan Kualitas Udara IKN dan Paris, Walhi Sebut Taktik Pemasaran

Berita terkait

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

1 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu erupsi pada Jumat malam sekitar pukul 20.10 WIT dengan ketinggian kolom abu hingga 700 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Semburkan Lava Pijar Setinggi 300 Meter dan Abu Hingga 1,5 Km

8 hari lalu

Gunung Ibu Semburkan Lava Pijar Setinggi 300 Meter dan Abu Hingga 1,5 Km

Gunung Ibu di Halmahera Barat muntahkan abu dan lontarkan lava pijar Jumat malam pukul 22:18 WIT.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

10 hari lalu

Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Kepala Badan Geologi M. Wafid menyatakan, gempa bumi di Kabupaten Bandung hari ini akibat aktivitas sesar aktif.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

10 hari lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

12 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu, Senin, 16 September 2024, pukul 10.35 WIT kembali erupsi dan memuntahkan abu hingga ketinggian 700 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

16 hari lalu

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

Aktivitas Gunung Lewotobi masih berada pada level III atau siaga, karena tingkat erupsi masih sangat tinggi.

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

18 hari lalu

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Siaga (Level III) sejak erupsi pada Juni lalu.

Baca Selengkapnya

Bandara Maumere NTT Tutup 2 Bulan, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

19 hari lalu

Bandara Maumere NTT Tutup 2 Bulan, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

Bandara Frans Seda di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dua bulan tidak beroperasi karena Gunung Lewotobi erupsi.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

21 hari lalu

Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

Badan Geologi dalam sosialisasi di Malang menyatakan, penyebaran informasi termasuk megathrust diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

23 hari lalu

Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan sedang menangani kebakaran hutan di area Gunung Tangkuban Parahu.

Baca Selengkapnya