Karena Cinta Bukan Segalanya

Reporter

Editor

Jumat, 17 Juli 2009 20:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hidup bahagia selamanya bukan monopoli cerita dongeng. Tim peneliti di Australia membuat daftar apa saja yang dibutuhkan sebuah pasangan agar bisa hidup bersama selamanya. Resepnya ternyata jauh lebih kompleks daripada sekadar cinta.

Usia, hubungan yang pernah dijalin sebelumnya, dan bahkan kebiasaan merokok merupakan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kelanggengan sebuah hubungan. Studi yang diberi judul "What's Love Got to Do With It" itu menggunakan hampir 2.500 pasangan--menikah maupun tinggal bersama--untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan mereka yang masih bersama dibandingkan dengan mereka yang sudah bercerai atau berpisah.

Hasil studi itu mengungkap bahwa seorang suami yang berusia sembilan tahun lebih tua daripada istrinya memiliki peluang bercerai dua kali lebih besar dibanding para suami yang menikah sebelum berusia 25 tahun. Mereka yang merokok--istri tidak--juga mesti berhati-hati karena pernikahannya cenderung berantakan.

Faktor anak juga berperan terhadap kelanggengan sebuah pernikahan. Sebanyak 20 persen pasangan yang memiliki anak sebelum menikah--dari pernikahan sebelumnya maupun sebelum hubungan diresmikan--ternyata berujung pada perpisahan. Perceraian cuma ditemui pada 9 persen pasangan yang berangkat ke jenjang pernikahan tanpa anak.

Wanita yang ngebet punya anak jauh melampaui keinginan pasangannya juga disebut cenderung akan bercerai. Begitu pula pasangan yang sudah pernah menikah sebelumnya, peluang kembali gagal pada pernikahannya yang kedua atau ketiga 90 persen lebih besar daripada pasangan yang sama-sama masih "greng".

Advertising
Advertising

Pengalaman memiliki orang tua bercerai juga bisa berdampak terhadap sebuah pasangan. Sebanyak 16 persen dari mereka yang memiliki pengalaman traumatis itu akan mengikuti jejak orang tuanya. Sedangkan mereka yang membuat catatan baru (bercerai) dalam sejarah keluarga cuma 10 persen.

Yang tidak asing lagi adalah faktor uang. Sebanyak 16 persen responden yang tergolong miskin atau suami tidak bekerja mengaku mengalami perceraian. Pengakuan sama hanya diberikan oleh 9 persen pasangan dengan kondisi keuangan sehat.

WURAGIL l REUTERS

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya