Debut My Lovely Empress, Game Simulasi Kerajaan Besutan GameChanger Studio
Reporter
Yohanes Paskalis
Editor
Yohanes Paskalis
Selasa, 11 Juni 2024 22:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - GameChanger Studio akhirnya merampungkan pengerjaan My Lovely Empress, seri penerus My Lovely Daughter (MLD) dan My Lovely Wife (MLE) yang sempat meramaikan jagat game simulasi berbasis narasi. Rencana perilisan game pelengkap trilogi ‘My Lovely’ itu sudah diumumkan di sela pameran Tokyo Game Show pada September 2023. Pada 29 Mei lalu, studio game indie itu mengundang awak media, termasuk Tempo, untuk menjajal build demo permainan tersebut.
Chief Executive Officer GameChanger, Riris Marpaung, mengatakan seri My Lovey sudah sejak awal dirancang berkonsep trilogi. Namun, rencana itu harus dieksekusi secara bertahap. “Dari dulu ingin kami jadikan series, tapi tidak bisa langsung (merilis) tiga sekaligus,” tuturnya di kantor GameChanger di Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang.
Di rumah 3 lantai tersebut, tim GameChanger menggarap My Lovely Empress yang bakal dirilis di konsol PlayStation 5 (PS5), Xbox Series, Switch, serta PC melalui Steam. Berisi 12 anggota, termasuk dua personel yang bekerja dari jauh, GameChanger mengembangkan lebih dari 30 game selama lebih dari sedekade terakhir.
My Lovely Daugther yang dirilis pada Maret 2018 menandai awal perjalanan seri ini. Para pemain akan menjadi alchemist yang memanggil makhluk mistis bernama homunculus, demi menyelamatkan putrinya.
Riris menyebut kesuksesan MLD menyelamatkan nafas GameChanger yang nyaris ditutup. Perlu diketahui, GameChanger merupakan proyek full-time Riris dan rekannya, Dodick Sudirman, untuk PC dan konsol. Keduanya sempat bermitra menggarap Gambreng Games yang berfokus pada game ponsel.
Berselang dua tahun pasca kesuksesan MLD, tim GameChanger merilis My Lovely Wife dengan premis yang mirip, namun kali ini yang diselamatkan adalah seorang istri. Pada seri terbaru, skala ceritanya menjadi sangat luas. Pemain memegang peran Emperor Hong, seorang kaisar yang berduka setelah kehilangan Xiang, permaisurinya. Di saat bersamaan, dia harus merampungkan segudang masalah di negerinya.
Bagi Riris, momentum debut My Lovely Empress lebih menegangkan dibanding dua game pendahulunya. Tak hanya soal gameplay, level cerita My Lovely ke-3 juga dinaikkan.
“Meski dua My Lovely sudah punya fanbase, tak langsung menjamin kesuksesan yang ketiga,” tuturnya.
Game Narasi Penuh Opsi
Ketika bersambang ke studio GameChanger, Tempo ikut menjajal game PC tersebut selama sekitar 3 jam. Selayaknya game berbasis narasi, setiap keputusan pemainakan mempengaruhi situasi karakter utama, dalam hal ini Emperor Hing. Artinya, harus ada strategi khusus untuk meneruskan permainan di setiap sesi.
Misi utama pemain adalah menjaga jiwa sang permaisuri agar tidak hilang. Sang kaisar harus mengumpulkan materi atau essences yang dibutuhkan untuk menghidupkan Empress Xiang. Nyawa yang berubah menjadi essences ini bisa dikumpulkan untuk membangkitkan kembali Empress Xiang.
Di tengah gunjang ganjing, Emperor Hong harus menjaga martabat dan citra di depan rakyat dan orang kecercayaannya. Misi itu tak mudah karena kekaisarannya memiliki sejumlah fraksi yang saling bertentangan, mulai dari rakyat jelata, prajurit, pedagang, serta bangsawan.
Tak menghilangkan ciri khas pendahulunya, My Lovely Empress juga diwarnai kehadiran siluman mirip manusia—kini disebut Yaoguai. Setelah dibangkitkan, makhluk mistis itu bisa bekerja sebagai investigator, pemberi solusi, bahkan dikorbankan sebagai ganti esssences bagi jiwa Empress Xiang.
Tim GameChanger masih membatasi banyak informasi terkait My Lovely Empress dalam sesi uji coba build game tersebut. Namun, demo game sudah bisa dijajal di laman Steam sejak 10 Juni hingga 18 Juni mendatang.
Pilihan Editor: PPDB Bersama di Jakarta, Berikut Contoh SMP dan SMA Swasta yang Bisa Dituju