Peringatan Dini Cuaca Hujan Hari Ini di Jabodetabek dan Penyebabnya Menurut BMKG
Reporter
Zacharias Wuragil
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 16 Juni 2024 07:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Langit yang redup dan guyuran hujan diperkirakan masih akan menemani wilayah Jabodetabek hari ini, Minggu 16 Juni 2024. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca itu untuk hampir semua daerah, mulai dari Jakarta hingga Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Untuk wilayah Jakarta, BMKG meminta waspada potensi hujan disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat pada siang dan sore nanti.
Untuk sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi pada skala lokal dan durasi singkat pada siang hingga menjelang malam.
Di sisi selatan-barat dari Jabodetabek, BMKG memperingatkan akan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Wilayahnya meliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang bagian utara.
Jabodetabek tak sendirian memiliki potensi hujan bahkan hujan lebat. Sejumlah wilayah provinsi di Indonesia memiliki potensi yang sama hari ini. Mereka seperti seluruh provinsi di Sumatera dan Sulawesi.
Menurut BMKG, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi cuaca hari ini. Pertama adalah sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang juga di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera.
Sirkulasi siklonik lainnya terpantau di perairan utara Papua Barat. Yang ini membentuk daerah konvergensi memanjang dari Papua hingga Papua Tengah, dari Papua Barat hingga Papua Barat Daya, di Samudera Pasifik utara Papua Barat. Selain itu juga daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," bunyi peringatan dini cuaca BMKG 15-17 Juni 2024.
Daerah konvergensi lainnya terpantau oleh BMKG memanjang di Aceh, di Sumatera Utara, di Sumatera Selatan bagian barat, di Laut Cina Selatan, di Jawa Timur bagian utara, di Kalimantan Barat, di Laut Maluku, dan dari Sulawesi Tenggara, Teluk Bone, Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Barat.
Faktor lainnya adalah adanya intrusi udara kering atau dry intrusion dari belahan bumi selatan melintasi wilayah Papua Selatan, Laut Arafura bagian utara, Laut Banda,
hingga Laut Timor. Kondisi ini, menurut BMKG, mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembap yaitu di wilayah Papua Pegunungan, Papua, Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Barat, Laut Banda, Maluku, Maluku Utara, Laut Seram, dan Laut Maluku.
Ada pula Labilitas Lokal Kuat. Faktor ini mendukung proses konvektif pada skala lokal di sebagian besar Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Pilihan Editor: Walhi Bicara Insiden Ledakan Berulang di Industri Nikel di Tanah Air