Dinyatakan Dalam Pengawasan Kominfo, Amankah Mengakses Situs Ela Elo?

Kamis, 20 Juni 2024 12:18 WIB

elaelo. id. FOTO/Instagram/elaelo.id

TEMPO.CO, Jakarta - Situs Ela Elo (Elaelo.id) dianggap tidak aman dan kini tengah berada dalam pengawasan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Informasi ini didapatkan dari laman keterangan saat membuka website, di bagian bawahnya terlihat tulisan "Dalam Pengawasan Kominfo". Namun, apakah mengakses alamat situs ini tetap berbahaya walaupun tidak memberikan data pribadi?

Menurut Kepala Divisi Keamanan Data di Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Daeng Ipul, mengakses alamat situs tidak berdampak pada keamanan data pribadi pengguna. Untuk saat ini dia juga belum menemukan adanya laporan soal malware yang ditanam ke situs Elaelo, situs aplikasi yang mengklaim menggantikan X, dulu Twitter, di Indonesia itu.

"Namun beda halnya jika pengguna memberikan akses data ke situs tersebut, tindakan ini cukup berisiko," kata Daeng ketika dihubungi, Rabu 19 Juni 2024.

Data termasuk hal yang sangat berharga, terutama data pribadi. Daeng menyebut pihak lain di balik situs Ela Elo bisa saja menggunakan data yang didapat secara sepihak dari penggunanya dan dipakai tanpa diketahui oleh orang yang mengaksesnya. Cara-cara seperti ini cenderung dilakukan oleh situs yang tidak aman dan diberi peringatan oleh Google maupun peramban sejenis.

"Jangankan situs yang tidak aman, untuk aplikasi seperti Threads pun kami sangat berhati-hati karena situs tersebut mengambil banyak sekali data dari penggunanya," ujar Daeng mencontohkan.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Daeng merekomendasikan untuk tidak mudah memberikan data apapun kepada situs atau aplikasi yang tidak bisa dipercaya keamanannya. Dia menilai, penting bagi pengguna untuk mengetahui reputasi situs dan aplikasi yang diaksesnya, ihwal seberapa besar komitmen mereka terhadap keamanan data pengguna.

"Misalnya bila tidak dibutuhkan akses aplikasi ke kontak, tidak usah diberikan akses," katanya. Alasan Daeng, kalau hanya untuk kebutuhan media sosial, untuk apa aplikasi itu mengakses kontak. "Tapi kalau misalnya harus dapat akses ke kontak? ya risikonya ditanggung sendiri oleh pengguna," kata Daeng lagi.

Sebelumnya, Ela Elo membuat geger publik di media sosial. Gara-garanya, kemunculan yang membawa serta logo lambang negara Burung Garuda di dalam aplikasi disertai klaim pengganti media sosial X atau Twitter di Indonesia. Kemunculannya juga tak disertai data-data tentang profil, kebijakan privasi, ataupun FAQ.

Adapun wacana meninggalkan X muncul sejak aplikasi mikroblogging yang kini dikuasai Elon Musk itu menegaskan membuka diri untuk konten-konten dewasa, asalkan akun-akunnya melabeli diri secara jelas.

Pilihan Editor: BMKG Modifikasi Cuaca di IKN, Cegah Awan Hujan yang Dianggap Memperlambat Pembangunan

Berita terkait

Serangan Ransomware Tidak Mengganggu Pembangunan Pusat Data Nasional, Kominfo: Diresmikan Agustus

21 jam lalu

Serangan Ransomware Tidak Mengganggu Pembangunan Pusat Data Nasional, Kominfo: Diresmikan Agustus

Perbedaan Pusat Data Nasional permanen dan sementara terletak pada bagian infrastruktur teknologi dan layanannya.

Baca Selengkapnya

Auditor BPKP: BTS 4G Bakti Kominfo Tidak Ada Manfaatnya, Kirim WA Lama Karena Kecepatan Hanya 2 Mbps

22 jam lalu

Auditor BPKP: BTS 4G Bakti Kominfo Tidak Ada Manfaatnya, Kirim WA Lama Karena Kecepatan Hanya 2 Mbps

Auditor BPKP mengatakan masyarakat mengeluhkan kecepatan sinyal internet dari menara BTS 4G Bakti Kominfo. Kirim gambar baru bisa malam hari.

Baca Selengkapnya

Gaji dan Tunjangan Kepala BSSN Hinsa Siburian, Tukin Bulanannya Capai Rp 49 juta

23 jam lalu

Gaji dan Tunjangan Kepala BSSN Hinsa Siburian, Tukin Bulanannya Capai Rp 49 juta

Kepala BSSN Hinsa Siburian menjadi sorotan usai terjadinya peretasan server PDNS, berapa gaji dan tunjangannya?

Baca Selengkapnya

Kominfo Bakal Bangun Pusat Data Nasional di KEK Nongsa Mulai Awal 2025

1 hari lalu

Kominfo Bakal Bangun Pusat Data Nasional di KEK Nongsa Mulai Awal 2025

Kominfo akan bangun Pusat Data Nasional (PDN) kedua di KEK Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau. Pembangunan mulai awal tahun depan.

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Kemenkominfo Blokir Media Sosial X, Begini Kronologinya

1 hari lalu

Maju-Mundur Kemenkominfo Blokir Media Sosial X, Begini Kronologinya

Kemenkominfo niat blokir media sosial X karena konten pornografi, lalu tak jadi blokir X malah disebut tangani sendiri dengan mekanisme take down.

Baca Selengkapnya

Didesak Mundur Buntut PDN Diretas, Begini Kilas Balik Budi Arie Ditunjuk Jadi Menkominfo oleh Jokowi

2 hari lalu

Didesak Mundur Buntut PDN Diretas, Begini Kilas Balik Budi Arie Ditunjuk Jadi Menkominfo oleh Jokowi

Berikut Kilas balik penunjukan Budi Arie sebagai Menkominfo oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Baca Selengkapnya

PDN Diretas, Anggota DPR Duga Ada Penyelewengan Dana Pemeliharaan Rp 700 Miliar

2 hari lalu

PDN Diretas, Anggota DPR Duga Ada Penyelewengan Dana Pemeliharaan Rp 700 Miliar

Anggota DPR Ahmad Sahroni menuding ada penyelewangan dana di kasus peretasan PDN.

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Pastikan Layanan Perlintasan, Visa, hingga Paspor Telah Normal setelah Sepekan PDN Diretas

2 hari lalu

Ditjen Imigrasi Pastikan Layanan Perlintasan, Visa, hingga Paspor Telah Normal setelah Sepekan PDN Diretas

Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim memastikan layanan perlintasan, visa, izin tinggal, dan paspor telah beroperasi normal pada Jumat, 28 Juni kemarin.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong Pembentukan Pansus Dalami Insiden Peretasan PDNS

3 hari lalu

DPR Dorong Pembentukan Pansus Dalami Insiden Peretasan PDNS

Anggota Komisi I DPR, Sukamta, mendorong dibentuknya pansus guna mendalami dan menuntaskan persoalan serangan siber terhadap PDNS

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

3 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya