Ini Alasan Bappenas Promosikan Land4Lives 2024, Riset Mitigasi Krisis Iklim

Kamis, 27 Juni 2024 18:12 WIB

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pangan dan Pertanian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jarot Indarto, mengatakan pengelolaan, dukungan kebijakan, dan rencana pembangunan bentang lahan (lanskap) masih butuh penguatan. Mitigasi krisis iklim, termasuk adaptasi ketahanan pangan, tidak cukup hanya dilakukan di level tapak.

“Perlu kolaborasi dan komitmen yang terpadu dan kuat lintas pihak, lintas sektor, dan lintas pemerintahan,” katanya dalam Ekspose Nasional Land4Lives di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 26 Juni 2024.

Dalam agenda bertajuk ‘Mewujudkan Bentang Lahan Lestari untuk Masyarakat Tangguh Iklim’, Jarot menyebut perlu pendekatan multi-level untuk aksi riset Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives). Slogan Land4Lives yang merujuk pada lahan untuk kehidupan itu digarap oleh International Council for Research in Agroforestry (ICRAF), di bawah arahan Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas. Kajian itu juga disokong dengan pendanaan dari Global Affairs Canada (GAC).

Dalam Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, perubahan iklim menjadi tantangan utama Indonesia selama dua dekade ke depan. Potensi kerugian ekonomi akibat perubahan iklim selama periode 2020-2024 diperkirakan mencapai Rp544 triliun. Jumlah itu terus meningkat jika tidak ada ketahanan ekologi yang memadai.

Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Jess Dutton, yang hadir dalam forum ekspose tersebut mengatakan kita tidak perlu mengorbankan lingkungan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Advertising
Advertising

“Bahkan, peluang ekonomi bisa semakin luas bila kita mengedepankan kelestarian lingkungan,” tuturnya.

Peneliti Utama Land4Lives sekaligus Direktur CIFOR-ICRAF Asia, Sonya Dewi, mengimbuhkan bahwa tantangan perubahan iklim, khususnya pada ketahanan pangan dan penghidupan, dapat diatasi pengembangan resiliensi atau kemampuan adaptasi, mulai dari level tapak, bentang lahan, hingga provinsi. “Semua itu dilakukan dengan pendekatan yang ilmiah dan sensitif gender,” kata dia

Menurut Sonya, Land4Lives juga ditargetkan membantu Indonesia untuk memenuhi komitmen mitigasi krisis iklim. Salah satunya adalah Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 32 persen dengan usaha sendiri, serta 43 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.

Selain itu, Indonesia menetapkan Strategi Jangka Panjang untuk Ketahanan Iklim dan Rendah Karbon (LTS-LCCR 2050). Rencana itu mencakup adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta restorasi lahan dan kawasan gambut.

Pilihan Editor: X Menjadi Media Sosial Pertama Berbayar untuk Live Streaming, Berapa Harga Premiumnya?

Berita terkait

Riset: UMKM Sulit Berkembang karena 3 Faktor Ini

4 hari lalu

Riset: UMKM Sulit Berkembang karena 3 Faktor Ini

Studi Small Business Barometer Report dari Mastercard Center for Inclusive Growth mengungkapkan tiga tantangan utama yang menghambat pertumbuhan UMKM.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Bappenas Klaim Ada Investor Tertarik

4 hari lalu

Pemerintah Bakal Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Bappenas Klaim Ada Investor Tertarik

Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia A. Widyasanti mengatakan hilirisasi rumput laut bakal menjadi salah satu fokus pemerintah pada 2025.

Baca Selengkapnya

Tim Ahli dari Indonesia Kunjungan Kerja ke India untuk Pelajari Program Makan Siang Sekolah Gratis

6 hari lalu

Tim Ahli dari Indonesia Kunjungan Kerja ke India untuk Pelajari Program Makan Siang Sekolah Gratis

Kunjungan kerja ini bertujuan membina kerja sama bilateral dan pertukaran keahlian di berbagai sektor antara lain program makan siang sekolah gratis.

Baca Selengkapnya

Siapa yang Akan Kelola Anggaran Rp71 Triliun Makan Bergizi Gratis Prabowo?

6 hari lalu

Siapa yang Akan Kelola Anggaran Rp71 Triliun Makan Bergizi Gratis Prabowo?

Sri Mulyani Indrawati mengalokasikan dana Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis yang jadi unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Suharso Sebut Ada Pejabat Eselon I Bappenas Terima Bansos, Kemensos: Tunjuk Hidung Saja, Kita Lihat

10 hari lalu

Suharso Sebut Ada Pejabat Eselon I Bappenas Terima Bansos, Kemensos: Tunjuk Hidung Saja, Kita Lihat

Stafsus Mensos menyoroti pernyataan Kepala Bappenas Suharso soal pejabat eselon I kementeriannya ada yang menerima bansos.

Baca Selengkapnya

Bappenas Evaluasi 46 Persen Bansos Tak Tepat Sasaran, Kemensos: Ada Perbedaan Sumber Data

10 hari lalu

Bappenas Evaluasi 46 Persen Bansos Tak Tepat Sasaran, Kemensos: Ada Perbedaan Sumber Data

Kemensos merespons Bappenas yang sempat menyebut ada 46 persen penerima bantuan sosial atau bansos tak tepat sasaran

Baca Selengkapnya

Suhu Panas Cekam Jemaah Haji di Tanah Suci, 2040 Bisa Lebih Fatal

10 hari lalu

Suhu Panas Cekam Jemaah Haji di Tanah Suci, 2040 Bisa Lebih Fatal

Musim haji tahun ini jatuh dalam periode musim panas di Arab Saudi. Suhu harian maksimal tertinggi pekan ini dilaporkan 51,8 derajat Celsius.

Baca Selengkapnya

Green Economy Expo 2024 Digelar 3-5 Juli, Bappenas Akan Bahas Ekonomi Hijau

12 hari lalu

Green Economy Expo 2024 Digelar 3-5 Juli, Bappenas Akan Bahas Ekonomi Hijau

Bappenas berencana menggelar Green Economy Expo pada 3-5 Juli 2024. Acara dengan tajuk "Green Economy Expo 2024: Advance Technology, Innovation, dan Circularity" ini rencananya akan berlangsung di Cendrawasih Room Jakarta Convention Center (JCC).

Baca Selengkapnya

6 Lembaga Pemerintahan yang Ajukan Tambahan Anggaran

15 hari lalu

6 Lembaga Pemerintahan yang Ajukan Tambahan Anggaran

Sejumlah lembaga pemerintahan mengajukan penambahan anggaran. Ada faktor IKN

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Ungkap Ada Anggaran Revolusi Mental Dipakai Beli Motor Trail

17 hari lalu

Kepala Bappenas Ungkap Ada Anggaran Revolusi Mental Dipakai Beli Motor Trail

Bappenas menyatakan perlu perbaikan kewenangan.

Baca Selengkapnya