Pusat Data Nasional Lumpuh karena Serangan Ransomware, Apa Kata Akademisi dan Pakar IT?

Jumat, 28 Juni 2024 10:17 WIB

Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia Herlan Wijarnako dalam konferensi pers perkembangan pemulihan PDNS 2 di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan siber dalam bentuk ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 membuat beberapa server lembaga dan kementerian lumpuh. Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ariandi Putra, mengungkapkan kronologi gangguan ini yang mulai terjadi sejak 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB.

Ransomware tersebut bekerja dengan menonaktifkan Windows Defender (sistem keamananan) untuk mengizinkan file berbahaya terpasang pada sistem. “Tepatnya Windows Defender berhasil dilumpuhkan pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 00.55 sehingga tidak bisa lagi beroperasi,” kata Ariandi pada Senin, 24 Juni 2024.

Lantas, bagaimana tanggapan akademisi dan pakar IT?

Akademisi

Guru Besar bidang IT dari Universitas Pancasila, Marsudi Wahyudi Kisworo, mengatakan, dalam dunia keamanan komputer, tidak ada sistem yang dapat dijamin keamanannya. Namun, ia mengingatkan pentingnya security awareness culture.

Advertising
Advertising

“Dalam dunia keamanan komputer, di dunia ini tidak ada sistem yang dijamin pasti aman yang ada adalah sistem yang sudah diretas dan sistem belum diretas. Di negara-negara maju pun konon setiap 3-5 detik terjadi percobaan peretasan,” kata dia pada Rabu, 26 Juni 2024.

Selain itu, Marsudi juga menegaskan, dalam pengamanan komputer, harus selalu mematuhi tata kelola keamanan (security governance) yang baik. Security governance meliputi analisa risiko apa saja yang bisa terjadi, meliputi skenario pelanggaran keamanan, aktor, probabilitas, dan dampaknya,” ujarnya.

Selain penanganan dari peralatan, kata dia, lembaga-lembaga bonafide harus memiliki perencanaan keamanan yang komprehensif dan mengikuti standar lazim. “Kalau melihat kejadian dengan PDN dan beberapa kasus sebelumnya yang pernah saya tangani, tidak adanya security plan yang baik itulah penyebab ketika terjadi pelanggaran maka tidak dapat ditangani dengan baik,” katanya.

Pakar Digital

Pakar digital sekaligus Direktur PoliEco Digital Insight Institute (PEDAS), Anthony Leong, menyatakan, gangguan siber pada PDNS merupakan krisis besar yang berdampak luas sampai beberapa layanan terganggu.

“Ini masalah besar dan seharusnya bisa diantisipasi. Apakah pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menaungi PDN sudah memiliki manajemen krisis untuk memitigasi masalah PDN?” ujar Anthony dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Juni 2024.

Anthony mengungkapkan, Kemenkominfo harus menjelaskan duduk perkara dari gangguan ini yang mempertaruhkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Kemkominfo harus menanganinya secara transparan untuk mengungkapkan kepada publik terkait apa yang sebenarnya terjadi.

“Pengelola PDN maupun para pengguna seperti kementerian dan lembaga lainnya seharusnya memiliki manajemen risiko yang baik sehingga mitigasi bisa langsung berjalan begitu ada gangguan. Ini sudah tidak bisa lagi ditutup-tutupi karena dampaknya langsung dirasakan publik, salah satunya pada layanan imigrasi,” ujarnya.

Anthony menyebut gangguan PDNS sangat fatal dan seharusnya tidak dapat terjadi, terutama ketika akan menerapkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Ia berharap Kemenkominfo segera memberikan solusi nyata dan memastikan sistem PDN dapat beroperasi kembali dengan normal dan aman.

ANTARA | ADIL AL HASAN

Pilihan Editor: Menkominfo Jelaskan Dampak Serangan Siber pada PDNS

Berita terkait

Bola Liar Kasus Peretasan PDNS 2, Begini Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur

14 menit lalu

Bola Liar Kasus Peretasan PDNS 2, Begini Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur

Desakan mundur terhadap Menkominfo Budi Arie Setiadi mencuat buntut terjadinya kasus peretasan PDNS 2

Baca Selengkapnya

Anggaran Besar Pusat Data Nasional Minus Backup

15 menit lalu

Anggaran Besar Pusat Data Nasional Minus Backup

Pusat Data Nasional tak dilengkapi fasilitas backup meskipun anggarannya mencapai Rp 1,1 triliun.

Baca Selengkapnya

Pakar Ajak Donasi ke Peretas Jika Akses PDNS Bisa Dibuka Lagi

2 jam lalu

Pakar Ajak Donasi ke Peretas Jika Akses PDNS Bisa Dibuka Lagi

Alasan Alfons memberikan donasi disebabkan pesan yang disebarkan peretas PDNS bahwa kelompok tersebut membutuhkan sumbangan.

Baca Selengkapnya

PDSN 2 Diretas, Unair Tak Tunda Pembayaran Kuliah Mahasiswa Baru Penerima KIP Kuliah Jalur SNBP dan SNBT

2 jam lalu

PDSN 2 Diretas, Unair Tak Tunda Pembayaran Kuliah Mahasiswa Baru Penerima KIP Kuliah Jalur SNBP dan SNBT

Serangan ransomeware ke PDNS 2 tidak berdampak kepada proses registrasi calon mahasiswa baru penerima KIP Kuliah Unair di jalur SNBP dan SNBT.

Baca Selengkapnya

Peretas Janji Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS Rabu, Pakar Masih Meragukan: Jangan Mudah Dikelabui

3 jam lalu

Peretas Janji Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS Rabu, Pakar Masih Meragukan: Jangan Mudah Dikelabui

Brain Chiper berpesan kepada pemerintah Indonesia untuk bisa menjadikan insiden serangan siber ransomware ke PDNS sebagai bagian dari pelajaran.

Baca Selengkapnya

PDNS 2 Diretas, Pendaftar Seleksi Mandiri Jalur KIP Kuliah Unair Tak Perlu Pakai Akun KIPK

4 jam lalu

PDNS 2 Diretas, Pendaftar Seleksi Mandiri Jalur KIP Kuliah Unair Tak Perlu Pakai Akun KIPK

Pendaftaran KIP Kuliah 2024 untuk jalur mandiri PTN dan PTS di laman resmi Kemendikbudristek belum bisa diakses.

Baca Selengkapnya

Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

7 jam lalu

Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

Hacker menyebut mengatakan bahwa kunci untuk membuka akses enkripsi Pusat Data Nasional ini akan diberikan pada Rabu, 3 Juli 2024

Baca Selengkapnya

Budi Arie: Aktivis Mahasiswa UI, Wartawan sampai Jadi Orang Dekat Jokowi Gara-gara Projo

9 jam lalu

Budi Arie: Aktivis Mahasiswa UI, Wartawan sampai Jadi Orang Dekat Jokowi Gara-gara Projo

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi Arie mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi, bahkan sebelum PDIP mengumumkan dukungannya.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Terbaru PDN setelah Diretas, Budi Arie Yakin Aktor Negara Tak Terlibat

12 jam lalu

Fakta-Fakta Terbaru PDN setelah Diretas, Budi Arie Yakin Aktor Negara Tak Terlibat

Sejumlah fakta terbaru terkait serangan siber pada Pusat Data Nasional (PDN).

Baca Selengkapnya

Data Calon Penerima KIP Kuliah Hilang Usai PDNS Diretas, Menko PMK: Harus Input Ulang

14 jam lalu

Data Calon Penerima KIP Kuliah Hilang Usai PDNS Diretas, Menko PMK: Harus Input Ulang

Mahasiswa baru penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah harus mengunggah ulang data-data diri setelah PDNS dibobol hacker

Baca Selengkapnya