Inilah 4 Jenis Metode Khitan pada Anak Laki-laki

Editor

Nurhadi

Sabtu, 29 Juni 2024 05:40 WIB

Seorang bocah berusaha kabur saat hendak mengikuti khitanan massal di kantor Walikota Jakarta Utara, Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan puncak acara yang diselenggarakan oleh PMI Jakarta utara dan Walikota Jakarta Utara, diikuti oleh 497 peserta sebagai upaya melestarikan budaya betawi dalam rangka HUT Jakarta ke-497. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Liburan sekolah seperti sekarang ini banyak dimanfaatkan oleh orang tua untuk mengkhitankan anak laki-lakinya. Sebelum memutuskan khitan anak, orang tua perlu tahu berbagai jenis metode khitan.

Dikutip dari laman RSUP Sardjito, khitan atau sirkumsisi merupakan prosesi yang dilakukan dalam kesehatan untuk membersihkan bagian kulit yang menyelubungi ujung kelamin laki-laki. Beberapa agama memerintahkan penganutnya untuk melakukan sunat sebagai kewajiban.

Sunat sendiri memiliki banyak manfaat dari sisi medis diantaranya, mengurangi risiko infeksi penyakit menular seksual, mencegah penyakit balanitis atau radang pada kepala penis yang menyebabkan nyeri, mengurangi infeksi saluran urin, mengurangi risiko kanker penis, membersihkan penis dari kotoran yang menempel.

Dalam metode khitan, terdapat beberapa jenis yang semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saat memilih metode khitan pastikan anak mengetahui seperti apa prosesnya dan telah menyetujuinya.

Berikut jenis-jenis metode khitan pada anak laki-laki:

Advertising
Advertising

1. Metode Laser

Metode laser saat ini sedang tren digunakan untuk sunat. Sunat menggunakan laser berarti memanfaatkan sinar energi panas untuk memotong kulit kulup. Banyak orang yang mengira metode laser menggunakan energi cahaya, melainkan dengan menggunakan alat elektrokauter untuk memotong jaringan, koagulasi, dan diseksi.

Laser merupakan alat media yang menyimpan energi dari berbagai bentuk baik elektrik, kimia, maupun optikal yang dikeluarkan dalam bentuk energi cahaya. Nah, arus tersebut bersifat panas dengan arus listrik yang langsung menuju penis dan jaringan penis. Bila preputium dipotong dengan kauter, dapat terjadi total phallic loss atau gangguan saraf yang parah akibat adanya kontak antara kauter dan clamp.

Menurut Dokter spesialis bedah umum dari Ikatan Ahli Bedah Indonesia, Asrul Muhadi, mengatakan, sunat menggunakan metode laser bisa berbahaya. Hal ini karena penggunaan laser pada uretra atau tempat keluarnya urine dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup bagi pasien.

"Bisa menyempit dan mengeras, sepanjang hidup tidak bisa diperbaiki. Kalau metode konvensional bisa dikoreksi. Makanya WHO menyatakan, melakukan (tindakan sunat) harus dilakukan ahli," kata dia dalam sebuah webinar.

2. Metode klem

Metode klem telah direkomendasikan oleh WHO untuk solusi sunat modern. Metode klem dikenal karena menggunakan prinsip seperti penjepit pada tali pusar bayi. Metode klem menggunakan alat berupa tabung plastik yang disebut klamp/klem, yang diameternya disesuaikan dengan ukuran penis anak. Metode ini memiliki kelebihan untuk pasien, yaitu dapat kembali beraktivitas tanpa menunggu tiga hari terlebih dulu.

3. Metode Biasa

Metode ini menggunakan peralatan manual dengan pasien harus dibius terlebih dahulu. Cara sunat dengan metode ini yaitu memotong bagian kulup melingkar menggunakan pisau bedah. Setelah itu, bagian yang dipotong tadi dijahit untuk menutup luka. Proses penyembuhan metode manual ini memerlukan waktu sekitar 7-10 hari.

4. Electric Cauter

Metode ini berbeda dengan metode laser. Meskipun nama dan penanganannya hampir sama, alat yang digunakan memiliki bentuk mirip pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah kemudian elemen yang memerah tersebut digunakan untuk memotong kulit penis. Setelah dipotong, bekasnya harus segera dijahit. Hal ini dilakukan agar penis tidak terinfeksi dan mengurangi pendarahan.

ANTARA | MELINDA KUSUMA NINGRUM

Pilihan Editor: Apakah Biaya Sunat Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Penjelasannya

Berita terkait

Kegiatan yang Dilarang dan Dianjurkan setelah Anak Disunat

14 jam lalu

Kegiatan yang Dilarang dan Dianjurkan setelah Anak Disunat

Berikut aktivitas yang tak dianjurkan pada anak yang baru disunat menurut dokter bedah serta yang perlu dilakukan anak dan orang tua.

Baca Selengkapnya

Sering Berfungsi Berlebihan, Kesalahan Umum Orang Tua Terkait Tumbuh Kembang Anak

1 hari lalu

Sering Berfungsi Berlebihan, Kesalahan Umum Orang Tua Terkait Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak jadi tidak optimal secara psikologis dan kedewasaan emosional karena kesalahan yang biasa dilakukan orang tua.

Baca Selengkapnya

Gudang Petasan Filipina Meledak Tewaskan 5 Orang dan Lukai 38 Lainnya

2 hari lalu

Gudang Petasan Filipina Meledak Tewaskan 5 Orang dan Lukai 38 Lainnya

Lima orang, termasuk seorang anak berusia empat tahun, tewas dalam ledakan besar di gudang kembang api di Filipina selatan

Baca Selengkapnya

Anak 6 Tahun Jatuh dari Lantai 8, Polsek Cakung Akan Periksa Pengelola Rusun Rawa Bebek

3 hari lalu

Anak 6 Tahun Jatuh dari Lantai 8, Polsek Cakung Akan Periksa Pengelola Rusun Rawa Bebek

Insiden anak jatuh di Rumah Susun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, bukan yang pertama kali. Pemerintah perlu memperhatikan kondisi gedung

Baca Selengkapnya

Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

3 hari lalu

Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

Tim dokter Arab Saudi melatih rekan-rekan mereka di Indonesia dalam operasi jantung anak dan membantu memperluas akses ke perawatan jantung anak

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Kawal Kasus Dugaan Penyiksaan Anak oleh Polisi di Padang

3 hari lalu

Kemenkumham Kawal Kasus Dugaan Penyiksaan Anak oleh Polisi di Padang

Kemenkumham akan terus berkomunikasi dengan para pihak yang berhubungan dengan dugaan penyiksaan terhadap anak di Pandang, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Bocah 6 Tahun Jatuh darI Lantai 8 Rusun Rawa Bebek, Diduga Gara-gara Ventilasi Rapuh

3 hari lalu

Bocah 6 Tahun Jatuh darI Lantai 8 Rusun Rawa Bebek, Diduga Gara-gara Ventilasi Rapuh

Sebelum terjadi kecelakaan, ventilasi di lantai 8 Rumah Susun Rawa Bebek itu berbunyi setiap kali tertiup angin.

Baca Selengkapnya

Day6 Gelar Konser Spesial untuk Anak Pejuang Leukemia, Wonpil Berikan Keyboardnya

7 hari lalu

Day6 Gelar Konser Spesial untuk Anak Pejuang Leukemia, Wonpil Berikan Keyboardnya

Day6 menghabiskan waktu bersama anak pejuang leukemia limfoblastik akut berusia 7 tahun yang tidak dapat datang ke konser karena sakit.

Baca Selengkapnya

Tim Dokter Bikin Kampanye untuk Mengukur Seberapa Buruk Kasus Kurang Gizi pada Anak-anak di Gaza

7 hari lalu

Tim Dokter Bikin Kampanye untuk Mengukur Seberapa Buruk Kasus Kurang Gizi pada Anak-anak di Gaza

Sejumlah LSM sedang berusaha meningkatkan pemeriksaan kesehatan pada anak-anak untuk melihat seberapa buruk kasus kurang gizi di Gaza

Baca Selengkapnya

Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

8 hari lalu

Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

KemenPPPA menyebut pentingnya peran keluarga untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pendekatan terhadap anak demi mencegah penculikan.

Baca Selengkapnya