Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Luncurkan Pemantau Kualitas Udara

Reporter

Antara

Editor

Abdul Manan

Jumat, 5 Juli 2024 13:59 WIB

Stasiun pemantau kualitas udara bergerak milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Pemerintah Jakarta menyatakan mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih sistematis untuk memantau sumber-sumber polusi udara. FOTO/Dok. DLH DKI

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di sejumlah wilayah.

"Data yang ditampilkan merupakan data dari alat pemantau kualitas udara yang memenuhi standar," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Jumat, 5 Juli 2024, seperti dilansir Antara.

Menurut Asep, saat ini DKI Jakarta memiliki 31 titik SPKU, bertambah dibandingkan tahun sebelumnya. Dari SPKU itulah data yang diperoleh akan ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara.

"Platform ini memudahkan publik untuk mengakses informasi. Semua bisa mengaksesnya melalui laman (website) udara.jakarta.go.id menggunakan berbagai gawai," kata Asep.

Asep mengatakan, platform ini pertama di Indonesia yang mengintegrasikan data milik pemerintah dan non-pemerintah sebagai upaya untuk mewujudkan keterbukaan data kualitas udara di Jakarta.

Advertising
Advertising

Laman ini menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies. "Ke depannya, jumlah stasiun dan data yang diintegrasikan akan terus bertambah," katanya.

Platform ini juga menyediakan visualisasi data yang menarik dan mudah dipahami, seperti fitur peta interaktif, grafik dan diagram yang membuat antarmuka platform ini lebih modern dan "user-friendly". Terdapat pula fitur edukasi dan informasi terkait kualitas udara serta dampaknya terhadap kesehatan.

Nantinya warga Jakarta dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil saat kualitas udara memburuk dan intervensi yang diambil pemerintah dalam menindaklanjuti kondisi kualitas udara ketika statusnya tidak sehat, sangat tidak sehat dan berbahaya.

Pilihan Editor: Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

Berita terkait

Pemerintah Jakarta Targetkan Tanggul Pantai Rampung 2028

1 menit lalu

Pemerintah Jakarta Targetkan Tanggul Pantai Rampung 2028

DKI Jakarta menargetkan pembangunan tanggul pantai pada 2028. Hingga 2024 sudah dibangun tanggul 8,8 dari total 20,9 km.

Baca Selengkapnya

Berapa Harga Tiket Pesawat ke Thailand dari Jakarta? Ini Rinciannya

12 jam lalu

Berapa Harga Tiket Pesawat ke Thailand dari Jakarta? Ini Rinciannya

Ini harga tiket pesawat ke Thailand dari Jakarta untuk penerbangan bulan Desember 2024. Sebaiknya beli tiket pesawat jauh-jauh hari agar tidak mahal.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Bencana Gempa Megathrust, BPBD dan Pemkot Jakarta Timur Gelar Simulasi Penyelamatan

1 hari lalu

Mitigasi Bencana Gempa Megathrust, BPBD dan Pemkot Jakarta Timur Gelar Simulasi Penyelamatan

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur bersama BPBD menggelar simulasi penanggulangan dampak bencana gempa bumi megathrust

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Penyebab Cuaca Jakarta Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir

4 hari lalu

BMKG Sebut Penyebab Cuaca Jakarta Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir

Kelembapan dan suhu udara yang tinggi, serta kurangnya angin, ikut memengaruhi kondisi Jakarta terasa panas dan gerah.

Baca Selengkapnya

15 Destinasi Populer di Dunia yang Kualitas Udaranya Buruk

4 hari lalu

15 Destinasi Populer di Dunia yang Kualitas Udaranya Buruk

Sebuah penelitian menemukan bahwa Paris sebagai destinasi yang memiki kualitas udara buruk

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Oktober 2024, IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Memburuk

5 hari lalu

Hari Pertama Oktober 2024, IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Memburuk

Aplikasi pemantau kualitas udara IQAir mencatat kategori Tidak Sehat, Konsentrasi polutan di DKI 13,7 kali lebih banyak dari batas standar WHO.

Baca Selengkapnya

Soal Pernah Mencuit Mendiskreditkan Jakarta, Ridwan Kamil: Saya Sudah Minta Maaf Tiga Kali, Apa Saja Cuitannya?

6 hari lalu

Soal Pernah Mencuit Mendiskreditkan Jakarta, Ridwan Kamil: Saya Sudah Minta Maaf Tiga Kali, Apa Saja Cuitannya?

Ridwan Kamil kembali meminta maaf ihwal cuitan lamanya di Twitter, kini X, yang disebut-sebut mendiskreditkan orang Jakarta. Ini sederet cuitan RK itu

Baca Selengkapnya

PSI Jakarta Janji Perjuangkan Perda Perlindungan Hewan Domestik

7 hari lalu

PSI Jakarta Janji Perjuangkan Perda Perlindungan Hewan Domestik

PSI menyatakan dukungan terhadap upaya peningkatan kesejahteraan hewan di Jakarta. Akan perjuangkan perda untuk memperjuangkannya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Seluruh Wilayah Jakarta Akan Diwarnai Hujan Ringan

8 hari lalu

BMKG Prakirakan Seluruh Wilayah Jakarta Akan Diwarnai Hujan Ringan

Menurut BMKG, hujan ringan akan terjadi di semua wilayah Jakarta, suhu udara 24-32 derajat celcius, kecepatan angin 1-20 km per jam.

Baca Selengkapnya

Jakarta Gagal Juara Umum PON 2024 meski Dominan di 21 Cabang Olahraga, Pengurus KONI DKI Minta Maaf

10 hari lalu

Jakarta Gagal Juara Umum PON 2024 meski Dominan di 21 Cabang Olahraga, Pengurus KONI DKI Minta Maaf

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jakarta akan melakukan evaluasi usai menjadi runner-up Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 Aceh-Sumut.

Baca Selengkapnya