Kesan Janggal Pemecatan Prof Bus, Guru Besar Unair Lain Duga Ada Alasan Tersembunyi
Reporter
Hanaa Septiana
Editor
Yohanes Paskalis
Sabtu, 6 Juli 2024 11:39 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Salah satu Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Profesor Abdul Hafid Bajamal, turut menganggap pemecatan dekan di lembaganya janggal. Posisi dekan itu sebelumnya harus dilepas oleh Profesor Budi Santoso yang akrab disapa sebagai Prof Bus.
“Ada hal-hal lain yang menengarai pemecatan Prof Bus, tapi tidak tertulis penyebabnya. Ini kesalahan besar,” ucap Hafid kepada Tempo, Sabtu, 6 Juli 2024.
Menurut Hafid, kesan janggal itu dirasakan beberapa Guru Besar lain di Fakultas Kedokteran (FK) Unair. Pemecatan dekan biasanya disebabkan kesalahan fatal, seperti pelanggaran asusila, kode etik, atau tindak pidana. Pemecatan Prof Bus bahkan tidak didahului dengan surat peringatan.
Perbuatan Prof Bus, kata Hafid, sejauh ini hanya berupa pandangan akademis soal kebijakan pemerintah. Prof Bus sebelumnya menyatakan tidak setuju soal kebijakan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang akan mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
“Apa pengaruh hukumnya? Apakah keputusan menteri akan terhambat gara-gara pernyataan itu? Prof Bus juga belum menjelaskan detail soal dokter asing apa yang dimaksud?” tutur Hafid. Dia juga menyebut pemecatan sepihak adalah bentuk kekacauan universitas.
Kejanggalann ini menimbulkan dugaan soal adanya penyebab lain di balik pemecatan Prof Bus. Alasan itu belum diungkapkan Rektor Unair, Profesor Mohammad Nasih, secara tertulis kepada jajarannya.
Sivitas akademika FK Unair juga sempat merespons pemecatan Prof Bus lewat aksi ‘Save Prof Bus’ pada 4 Juli lalu. Guru Besar FK sekaligus Rektor Unair 2001-2006, Puruhito, mengatakan forumnya ingin mengetahui alasan pemecatan tersebut.
“Apakah Prof Bus bicaranya salah di mata pemerintah? Ya kita bicara kan tergantung orang yang menerima. Kalau di mata saya tidak,” tutur dia.
Rektor Unair, Profesor Nasih, menolak berkomentar soal pencopotan Prof Bus saat ditanyai wartawan usai salat jumat di Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair, pada 5 Juli 2024. Nasih pun enggan menceritakan soal kronologis pemberhentian Prof Bus. “Nggak ada komentar dulu,” tandas dia.
Pilihan Editor: Situs Peluncuran Pesawat Ruang Angkasa Komersial Pertama Cina Siap Beroperasi