Gempa yang Guncang Enggano di Bengkulu Utara, BMKG: Aktivitas Lempeng Benua yang Dangkal
Reporter
Zacharias Wuragil
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 11 Juli 2024 11:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa kembali mengguncang wilayah pantai barat Sumatera, tepatnya Bengkulu Utara, pada Kamis subuh, 11 Juli 2024. BMKG mencatatnya tepat pada pukul 04.00 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa itu memiliki parameter update Magnitudo 5,2. Episentrumnya berlokasi di laut pada jarak 135 kilometer arah barat laut Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu. Kedalaman pusat gempa itu adalah 14 kilometer.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis yang dibagikannya, Kamis pagi.
Hasil pemodelan BMKG juga disebutnya telah langsung menunjukkan bahwa gempa tersebut tak berpotensi tsunami. Sedangkan dampak guncangannya diperkirakan hanya dirasakan di Enggano pada skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," kata Daryono dalam keterangan tertulis itu.
Sebelumnya, pada Rabu malam, gempa M5,5 juga mengguncang Enggano. Pusatnya disebutkan juga berada di laut, jaraknya 130 kilometer arah barat laut pulau di Bengkulu Utara tersebut. Kedalaman 13 kilometer.
Saat itu, guncangannya dirasakan lebih kuat, hingga III-IV MMI di Enggano. Pada IV MMI, gempa bisa dirasakan ibarat guncangan gempa siang hari yang bisa dirasakan banyak orang di dalam rumah. Jendela dan pintu rumah sampai berderit.
Gempa juga bisa dirasakan di daerah Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu) dan dirasakan lebih lemah lagi di daerah Putri Hijau, Bengkulu Utara.
Meski berasal dari daerah sama, Daryono menyatakan tak melihat ada saling keterkaitan di antara dua gempa itu. "Tidak ada," katanya.
Pilihan Editor: ITB Bicara Skandal Guru Besar dan Tren Foto Lawas Jadi Video di Top 3 Tekno Berita Terkini