TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Sookmyung Women’s University, Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWINC), dan didukung oleh Kementerian Pendidikan Korea Selatan, menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan kewirausahaan digital bagi perempuan dan anak muda. Sebanyak 60 anak muda perempuan mengikuti pelatihan ini.

Dr Ngadisih, Kepala Bidang Inovasi Akademik dari Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik UGM, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Sookmyung UNESCO-UNITWIN Digital & Leadership Training yang berlangsung pada 1-5 Juli 2024 di UGM. Tujuannya adalah untuk memperkuat inklusivitas pendidikan dan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan yang bertujuan tidak hanya meningkatkan kehidupan akademik tetapi juga bertransformasi dalam masyarakat.

Ngadisih menambahkan bahwa melalui pelatihan ini, mereka ingin memberikan bekal kepada peserta, terutama perempuan muda, untuk memimpin dalam era digital dengan pengetahuan, keterampilan, dan rasa percaya diri yang diperlukan. Program ini telah berlangsung sejak 2019 dan menawarkan dua kelas utama, yaitu Leadership Training dan Digital Training, dengan 30 peserta per kelas dari berbagai fakultas di UGM.

Professor Ji Won Choi dari Sookmyung Women’s University menegaskan bahwa salah satu tujuan utama dari program ini adalah untuk memberdayakan perempuan melalui pendidikan dalam bidang digital dan kepemimpinan, yang diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak pemimpin perempuan baik di komunitas maupun di universitas.

Pada acara penutupan pelatihan, Irwan Endrayanto Aluicius Kepala Bidang Studi Akademik DKIA UGM, mengumumkan penghargaan kepada delapan peserta terbaik dari masing-masing kelas.

Mereka berkesempatan untuk mengikuti workshop lanjutan di Korea pada akhir tahun 2024. Irwan berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta dalam mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan digital mereka serta berkontribusi pada perubahan positif bagi masyarakat di masa depan.

Pilihan Editor: Ketua BEM UGM Tanggapi Pernyataan Menko PMK Muhadjir Effendy Soal Tarif Tinggi Wisuda: Tak Punya Empati!