Misi Kapal OceanXplorer Sudah Separuh Jalan, Temukan Gunung Api Bawah Laut dan Hewan Baru

Kamis, 11 Juli 2024 21:39 WIB

Seorang pilot Olaf melakukan simulasi pengendalian Remote Operated Vehicle (ROV) atau robot air yang berada di Kapal OceanXplorer di pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat, Minggu, 23 Juni 2024. Organisasi nirlaba ekplorasi laut global, OceanX bersama dengan Kemenko Marves dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia menyelesaikan tahap kedua Misi Indonesia 2024 dan bersandar di Padang yang kemudian akan melanjutkan misinya bersama kapal riset tercanggih di dunia itu hingga ke Sulawesi Utara. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 39 peneliti lintas instansi dan kementerian di Indonesia tengah mengeksplorasi wilayah bawah laut menggunakan kapal OceanXplorer alias OceanX. Riset yang menjadi bagian dari program Misi Indonesia 2024 ini membuka tabir isi perairan Indonesia yang belum banyak terjamah.

Direktur Pengelolaan Armada Kapal Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nugroho Dwi Hananto, mengatakan penelitian dengan OceanX sudah separuh jalan. "Misi kali ini memasuki tahap ketiga dari lima tahapan yang akan ditempuh," kata Nugroho dari keterangan resminya, Kamis, 11 Juli 2024.

Setelah menjelajahi beberapa lautan, kapal OceanX berhasil mengidentifikasi aktivitas geologi dan geodiversitas di laut Aceh. Pada Mei 2024, peneliti menemukan sumber longsor di bawah laut dan gunung aktif di dalam perairan Aceh.

"Ditemukan juga berbagai macam hewan bawah laut yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya," ucap Nugroho.

Eksplorasi bawah laut tersebut didukung dengan Remotely Operatted Vehicle (ROV). Alat ini bisa memetakan kehidupan bawah laut hingga kedalaman 4.000-5.000 meter. Nugroho mengimbuhkan, baru 18 persen area lautan dalam negeri yang bisa dipetakan secara merinci.

Advertising
Advertising

Misi OceanX, kata dia, berjalan demi penelitian berkategori geosains kelautan, oseanografi, serta sains atmosfer. "Contohnya gunung api bawah laut yang akan menciptakan ekosistem ekstrim dasar laut. Geodiversitas mulai dari yang mikro, makro, hingga molekuler."

Kendati kapal OceanX bukan asli buatan dalam negeri, Nugroho memastikan seluruh hasil riset di lautan Indonesia tidak akan dibagikan ke pihak asing. Semua data dan pengolahannya akan dilakukan dan disimpan di Indonesia. Artinya, hasil riset ini cenderung dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik. riset yang bermanfaat bagi negara.

Chief Science Officer OceanX, Vincent Pieribone, memastikan seluruh kegiatan di OceanX dilakukan oleh pemerintah Indonesia, melalui para peneliti. Misi itu juga dijalankan untuk keperluan regulator, misalnya soal perikanan. Dalam riset, kata dia, ada teknologi yang bisa dipakai untuk memperkirakan jumlah ikan di laut Indonesia.

“Sehingga para pembuat kebijakan dapat menentukan seberapa banyak ikan yang dapat diambil dari lautan pada periode tertentu," kata Vincen dalam siaran pers yang sama.

Penjelajahan OceanX melibatkan peneliti dari berbagai lembaga. Selain BRIN, ada juga perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek); Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut; Kementerian Perhubungan; Kementerian Pertahanan; Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP); serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pilihan Editor: Puluhan Masih Hilang, Pencarian Korban Longsor Tambang di Bone Bolango Terganjal Cuaca Buruk

Berita terkait

BMKG: Musim Hujan Akan Panjang, Petani Bisa Dapat Hasil Panen Melimpah

2 jam lalu

BMKG: Musim Hujan Akan Panjang, Petani Bisa Dapat Hasil Panen Melimpah

BMKG memperkirakan musim hujan 2024-2025 akan panjang, sehingga petani diharapkan dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan hasil panen padi melimpah

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG Sebut Tak Ada Hujan di Jabodetabek Hari Ini, Bagaimana dengan Suhu Maksimumnya?

6 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG Sebut Tak Ada Hujan di Jabodetabek Hari Ini, Bagaimana dengan Suhu Maksimumnya?

Suhu maksimum hari ini tak semua dicapai pada tengah hari. Beberapa ada yang pagi, yang lain malah sore dan malam. Simak prediksi cuaca BMKG.

Baca Selengkapnya

Supermoon Muncul Malam Ini, BMKG Bandung Khawatirkan Tinggi Permukaan Laut dan Tanggul

19 jam lalu

Supermoon Muncul Malam Ini, BMKG Bandung Khawatirkan Tinggi Permukaan Laut dan Tanggul

BMkG menyebut tidak ada pengaruh langsung antara supermoon dengan gelombang laut tinggi. Namun, masih ada kemungkinan kenaikan air pasang.

Baca Selengkapnya

BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

23 jam lalu

BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

Peluang gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter memungkinkan terjadi di sejumlah wilayah perairan, termasuk Samudra Hindia di selatan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dinamika Cuaca versi BMKG, Kartu SIM Biometrik, dan Prodi Baru FKUI dalam Top 3 Tekno

1 hari lalu

Dinamika Cuaca versi BMKG, Kartu SIM Biometrik, dan Prodi Baru FKUI dalam Top 3 Tekno

Rangkuman artikel, termasuk Imbauan BMKG ihwal cuaca yang dinamis semasa pancaroba menjadi artikel utama Top 3 Tekno, Kamis, 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hujan Malam Nanti, Suhu Tertinggi Siang 34 derajat Celcius

1 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hujan Malam Nanti, Suhu Tertinggi Siang 34 derajat Celcius

BMKG memprakirakan Jakarta akan diguyur hujan malam nanti, Kamis, 16 Oktober 2024. Di tengah cuaca basah, suhu udara bisa menembus 34 derajat.

Baca Selengkapnya

Soal Suhu Panas dan Gerah pada Sore dan Malam Hari, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Soal Suhu Panas dan Gerah pada Sore dan Malam Hari, Ini Penjelasan BMKG

Prakirawan BMKG memberi penjelasan mengapa belakangan ini suhu panas dan gerah bahkan pada sore hingga malam hari.

Baca Selengkapnya

BMKG Catat Masih Ada Hari Tanpa Bayangan di Desa Baa NTT, Suhu Udara Berpotensi Meningkat

1 hari lalu

BMKG Catat Masih Ada Hari Tanpa Bayangan di Desa Baa NTT, Suhu Udara Berpotensi Meningkat

Kulminasi atau hari tanpa bayangan di Indonesia belum berakhir. Fenomena matahari di titik zenit masih terjadi di Baa, NTT, pada 21 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut, Ini Imbauan untuk Nelayan dan Kapal Feri

2 hari lalu

BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut, Ini Imbauan untuk Nelayan dan Kapal Feri

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 16-17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG, Aplikasi Meta, dan Pola Tanam Kala Pancaroba dalam Top 3 Tekno

2 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG, Aplikasi Meta, dan Pola Tanam Kala Pancaroba dalam Top 3 Tekno

Peringatan BMKG soal perkembangan cuaca yang dinamis pada masa pancaroba menjadi artikel utama Top 3 Tekno, Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya