Nilai Piagam Dianulir di PPDB, Puluhan Siswa di Semarang Batal ke SMA dan SMK Negeri

Reporter

Antara

Sabtu, 13 Juli 2024 09:10 WIB

Ilustrasi PPDB Online (siap-ppdb.com)

TEMPO.CO, Semarang - Sebanyak 69 siswa mengalami piagamnya dianulir dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Tingkat SMA di Semarang, Jawa Tengah. Piagam diragukan keabsahannya sehingga diputuskan tidak bisa digunakan mendaftar di berbagai sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Uswatun Hasanah menjelaskan, piagam yang dimaksud adalah Malaysia International Marching Band Virtual Championship 2022. "Para siswa tersebut semula mendapatkan tiga poin tambahan, tetapi kemudian dianulir karena diragukan keabsahannya," kata Uswatun, Jumat 12 Juli 2024.

Piagam itu diketahui digunakan dalam PPDB Jalur Prestasi. Sebanyak 65 siswa menyodorkannya sebagai komponen penambah skor akhir untuk mendaftar di SMA dan SMK Negeri. Total ada tujuh sekolah yang dituju seluruh 69 siswa tersebut.

Ke-69 siswa itupun kehilangan nilai piagam sehingga hanya mengandalkan nilai rapor. Hasilnya, hanya tujuh yang tetap diterima di sekolah yang dituju karena nilai rapornya mencukupi.

Pada Kamis lalu, orang tua peserta didik yang dianulir nilai piagamnya dan gagal daftar ulang sempat mendatangi Kantor Gubernur Jawa Tengah menuntut agar piagam yang dianulir tersebut diganti piagam lain yang dimiliki. Namun, tuntutan tersebut tidak bisa dipenuhi karena masa pendaftaran PPDB telah usai.

Advertising
Advertising

"Penggantian piagam tidak bisa dilakukan karena sudah terkunci di sistem dan siswa cadangan secara otomatis telah ditetapkan oleh sistem," tutur Uswatun.

Sebelumnya, keputusan untuk menganulir nilai piagam kejuaraan Malaysia International Virtual Band Championships 2022 pada PPDB SMA/SMK Negeri Jawa Tengah 2024 diambil oleh Pemprov Jateng. Keputusan setelah melalui penelusuran dan penelitian yang dilakukan Tim Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Inspektorat Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, juga dengan meminta keterangan kepada orang tua calon peserta didik, unsur sekolah, komite sekolah, pembina dan pelatih marching band, dan Pengurus Drumband Indonesia (PDBI) Jawa Tengah. Selain itu, telah dilakukan pula pembahasan bersama dengan tim PPDB, Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Biro Hukum Seketariat Daerah Jawa Tengah, dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD).

Kejadian piagam atau sertifikat dianulir di PPDB Jalur Prestasi diduga jamak terjadi di berbagai daerah. Seorang petugas verifikasi di sebuah SMA Negeri di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, misalnya, pernah mengungkap yang sama.

Daerah itu memberlakukan tahapan verifikasi langsung meski seluruh berkas telah diunggah daring oleh setiap calon peserta didik baru. "Bukan hanya karena sertifikat yang tak memenuhi syarat, kami juga beberapa kali mengurangi skor karena calon peserta didik baru salah menginput nilai yang diminta," katanya.

Pilihan Editor: Status Aktivitas Gunung Ijen Naik Jadi Waspada, Masyarakat Diminta Antisipasi Ancaman Bahaya Gas Beracun

Berita terkait

Sandiaga Uno Desak Kabupaten/Kota Kreatif Segera Ikuti Ajang UNESCO

5 hari lalu

Sandiaga Uno Desak Kabupaten/Kota Kreatif Segera Ikuti Ajang UNESCO

Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno mendesak sejumlah kabupaten/kota diIndonesia yang telah ditetapkan sebagai Kabupaten/ Kota Kreatif segera bergerak mengikuti seleksi UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang untuk Melepas Penat

6 hari lalu

10 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang untuk Melepas Penat

Berikut ini rekomendasi tempat wisata di Semarang untuk melepas penat. Mulai dari museum hingga taman bermain.

Baca Selengkapnya

Bandara Ahmad Yani Semarang Tambah 8 Rute Penerbangan Baru

9 hari lalu

Bandara Ahmad Yani Semarang Tambah 8 Rute Penerbangan Baru

Bandara Jenderal Ahmad Yani Kota Semarang menambah delapan rute penerbangan baru yang diperasikan oleh maskapai Super Air Jet.

Baca Selengkapnya

15 Oleh-Oleh Khas Semarang yang Wajib Dibeli, Ada Lumpia hingga Bandeng Presto

10 hari lalu

15 Oleh-Oleh Khas Semarang yang Wajib Dibeli, Ada Lumpia hingga Bandeng Presto

Saat berkunjung ke Semarang, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Semarang berikut ini. Ada lumpia, wingko babat, hingga tahu pong.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Termuda di UNY Tahun Ini dari SMK, Masuk Fakultas Ekonomi

10 hari lalu

Mahasiswa Termuda di UNY Tahun Ini dari SMK, Masuk Fakultas Ekonomi

Novi Putri Rachmawati menjadi mahasiswi termuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) setelah dirinya lolos SNBT 2024. Sebelumnya hanya kagumi di TikTok

Baca Selengkapnya

Taruna Akpol Ribut dengan Perwira Pengasuh, Berikut Profil Akpol

10 hari lalu

Taruna Akpol Ribut dengan Perwira Pengasuh, Berikut Profil Akpol

Akpol memiliki sejarah yang panjang, mulai dari perubahan secara organisasi hingga lokasinya.

Baca Selengkapnya

Penyidik KPK Periksa 2 Politikus PDIP di Kasus Korupsi DJKA Wilayah Surabaya

15 hari lalu

Penyidik KPK Periksa 2 Politikus PDIP di Kasus Korupsi DJKA Wilayah Surabaya

Tessa mengatakan LSR dan YAAD telah hadir di kantor KPK, Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan.

Baca Selengkapnya

Polda Jateng Analisis Hasil Investigasi Kemenkes soal Mahasiswa PPDS Undip di RS Kariadi Diduga Akibat Perundungan

15 hari lalu

Polda Jateng Analisis Hasil Investigasi Kemenkes soal Mahasiswa PPDS Undip di RS Kariadi Diduga Akibat Perundungan

"Semua data (terkait mahasiswa PPDS) yang kami terima dari tim investigasi Kemenkes akan kami dalami dan analisis dahulu guna bahan penyelidikan."

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Akan Gunakan Kursi Karya Siswa SMK PIKA Semarang Saat Misa Akbar

20 hari lalu

Paus Fransiskus Akan Gunakan Kursi Karya Siswa SMK PIKA Semarang Saat Misa Akbar

Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024 siang dan akan melakukan kunjungan hingga 6 September.

Baca Selengkapnya

Banyak Pendemo Dipukuli, Tagar Polisi Brutal menggema di Medsos

22 hari lalu

Banyak Pendemo Dipukuli, Tagar Polisi Brutal menggema di Medsos

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat polisi membubarkan demonstran dengan menembakkan gas air mata.

Baca Selengkapnya