Depok Ungkap Kesepakatan Terkini di TPPAS Lulut-Nambo: Operasional Akhir Juli, 50 Ton Dulu untuk 4 Daerah

Senin, 15 Juli 2024 15:43 WIB

Foto udara Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo yang belum beroperasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 17 Mei 2024. Percepatan operasional TPPAS Lulut Nambo yang ditargetkan mampu mengolah 2.300 ton sampah perhari itu merupakan kepentingan lintas kabupaten/kota untuk melayani empat wilayah lintas provinsi, yakni Kota/Kabupaten Bogor serta Kota Depok (Jawa Barat), dan Kota Tangerang Selatan (Banten) dan akan beroperasi pada Juni 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Depok - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok Abdul Rahman mengungkapkan kalau Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah atau TPPAS Lulut-Nambo akan beroperasi akhir Juli. Bersama tenggat operasional itu, rapat koordinasi terakhir disebutkannya memutuskan Kota Depok baru mendapat jatah 5 ton per hari.

Abdul Rahman mengatakan, untuk tahap awal, volume sesuai izin yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bogor baru 50 ton untuk 4 daerah dari volume dan kapasitas TPPAS Lulut-Nambo yang perencanaannya sekitar 1.800 sampai 2.300 ton per hari. Adapun keempat daerah itu adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan.

"Karena ini TPPAS regional, dan pembuangan ke sana akhir Juli di minggu keempat," katanya pada Ahad, 14 Juli 2024.

Abdul Rahman juga menjelaskan, dari 50 ton itu disepakati pula deviasi per truk sekitar 2,5 ton atau sekitar 10 dump truck. Jadi untuk Kabupaten Bogor masih ditoleransi tambahan 4 truk, Kota Bogor 2 truk, Kota Depok 2 truk, dan Tangerang selatan 2 truk.

Terkait anggaran dan mekanisme pembayaran, Pemkot Depok akan mengadakan rapat kembali sesuai isi kesepakatan regional yang terkini. Disebutkannya, TPPAS Lulut-Nambo direncanakan sebelumnya sudah beroperasi sejak 4 tahun lalu.

Advertising
Advertising

Foto udara Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo yang belum beroperasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 17 Mei 2024. Percepatan operasional TPPAS Lulut Nambo yang ditargetkan mampu mengolah 2.300 ton sampah perhari itu merupakan kepentingan lintas kabupaten/kota untuk melayani empat wilayah lintas provinsi, yakni Kota/Kabupaten Bogor serta Kota Depok (Jawa Barat), dan Kota Tangerang Selatan (Banten) dan akan beroperasi pada Juni 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

"Pemkot Depok selalu menganggarkan untuk tipping fee sampai 2023. Karena tidak kunjung bisa membuang ke TPPAS Lulut-Nambo, 2024 tidak kami anggarkan," kata Abdul Rahman. Sedangkan pada 2023, Pemkot Depok sudah menganggarkan Rp 15 miliar. "Daripada menjadi SILPA lebih baik digeser untuk anggaran lain."

Selanjutnya, untuk operasional pembuangan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo mulai akhir Juli nanti akan ditalangi dulu oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. "Nanti mekanismenya boleh dilakukan pembayaran melalui ABT (Anggaran Belanja Tambahan)," kata Abdul Rahman menerangkan.

Untuk anggarannya dihitung per tonase. Komponennya sesuai perjanjian kerja sama (PKS) oleh masing-masing kepala daerah senilai Rp 125 ribu per ton, kemudian kompensasi dampak sosial (KDM) Rp 12 ribu per ton ditambah operasional.

"Kalau operasional kan masing-masing ya, BBM, tol, kemudian gaji SDM, totalnya hitungan kita di angka Rp 157 ribu per ton," katanya memaparkan untuk kebutuhan anggaran dari Kota Depok.

Ia berharap TPPAS lulut-Nambo segera operasional dan fungsional, artinya teknologi yang digunakan bisa dimaksimalkan untuk mengolah sampah. Hal ini juga tak lepas dari kebutuhan Kota Depok yang sudah mengalami overkapasitas di TPA Cipayung.

Alat berat saat merapihkan gunungan sampah di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat, Senin, 13 Mei 2024. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menutup sementara operasi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung selama dua hari mulai Senin 13 Mei hingga 14 Mei 2024 dikarenakan sudah melebihi daya tampung (over) kapasitas sehingga mengakibatkan longsor. TEMPO/M Taufan Rengganis

Ditanya jumlah ideal pembuangan sampah di Depok, Abdul Rahman mengatakan sesuai PKS awal, kapasitas TPPAS Lulut-Nambo sekitar 1800 hingga 2300 ton, dan Depok akan mendapat jatah 750 ton per hari.

"Kalau sesuai kesepakatan ya, karena kita pegang PKS itu, namun dalam pelaksanaannya ada perubahan-perubahan," ucapnya.

Pilihan Editor: 4 Bos Raksasa Teknologi Kutuk Penembakan Donald Trump

Berita terkait

Dedi Mulyadi Beberkan Solusi Sejumlah Permasalahan di Depok

12 jam lalu

Dedi Mulyadi Beberkan Solusi Sejumlah Permasalahan di Depok

Dedi Mulyadi membeberkan sejumlah permasalahan di Depok saat KDM Menyapa di Lapangan BFC Kampung Banjaran Pucung, RT 02/05 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Rabu malam, 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

1 hari lalu

KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

KPU Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2024 dengan 1.427.674 pemilih

Baca Selengkapnya

Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

1 hari lalu

Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

Sindikat jual beli bayi di Depok menyasar ibu-ibu yang masih mengandung. Bayi kemudian ditawar dengan harga Rp 45 juta.

Baca Selengkapnya

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

2 hari lalu

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Menebus Dosa Kepada Laut

5 hari lalu

Menebus Dosa Kepada Laut

Kelompok nelayan di Karawang menggunakan rangkaian ban bekas untuk menjebak sampah plastik di laut.

Baca Selengkapnya

Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

7 hari lalu

Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

.Dua pemuda itu mengancam pemilik warung Madura Gang Masjid At-Taqwa, Cipayung Depok untuk menyerahkan HP-nya.

Baca Selengkapnya

Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

7 hari lalu

Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

Warga Tapos Depok mengira bungkusan dalam tas itu sampah. Gang tersebut jalan pintas menuju Tol Cimanggis dan Kelurahan Jatijajar.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

7 hari lalu

Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

Anggota TNI AD itu kabur dengan mobil saat warga memergoki aksinya. Ia kemudian menabrak ojol dan pembatas jalan. Pernah beraksi di 2 tempat.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

9 hari lalu

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

Yoga si polisi gadungan dipercaya untuk menjaga harta warisan selama korban menempuh pendidikan di Akmil Magelang

Baca Selengkapnya

Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

10 hari lalu

Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

Personel Damkar Depok, Sandi Butar Butar, menyerahkan 60 dokumen saat melaporkan dugaan korupsi di instansinya ke Kejaksaan Negeri Depok

Baca Selengkapnya