Cerita Astronom Observatorium Bosscha yang Terdampak Polusi Cahaya dari Lampu Sorot Selama Sebulan

Sabtu, 20 Juli 2024 21:18 WIB

Polusi cahaya lampu kota ditambah lampu sorot melumpuhkan pengamatan bintang dan langit di Observatorium Bosscha, Juli 2024. (Dok. Observatorium Bosscha)

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi cahaya dari lampu sorot yang mengarah ke langit membuyarkan program pengamatan langit lewat teleskop di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Selama sebulan terakhir ini menurut astronom Mohamad Irfan, pengamatan tidak bisa dilakukan sesuai rencana. “Sekarang yang paling parah, sampai tiga lampu sorot sekaligus,” ujarnya Sabtu, 20 Juli 2024.

Awalnya muncul satu lampu sorot. Dugaan Irfan waktu itu, mungkin sedang ada acara seperti pertunjukan wayang golek yang hanya semalam. Namun ternyata lampu sorot itu dipakai setiap malam, dan jumlahnya terus bertambah hingga tersebar di tiga lokasi. “Kesannya bermunculan di mana-mana, ketiga lampu sorot itu selalu menyala sekaligus,” kata dia.

Sinar dari lampu sorot yang mengarah ke langit dan bergerak-gerak itu mulai aktif dari pukul 19.00 hingga sekitar tengah malam. Melihat kondisi langit seperti itu, kata Irfan, astronom di Observatorium Bosscha urung membuka teleskop. Mereka baru bisa mengamati selewat tengah malam hingga menjelang fajar ketika lampu-lampu sorot itu telah dimatikan.

Sebuah lampu sorot di daerah Lembang, diketahui berasal dari lokasi pasar malam. Irfan menduga lampu sorot di dua lokasi lain seperti daerah Gegerkalong, berasal dari lokasi acara serupa yang terkait dengan masa libur sekolah. Sebelumnya pada tahun lalu, terpantau sebuah lampu sorot. “Tapi lokasinya jauh dan cahayanya tidak sampai setinggi di atas kepala kita,” ujarnya.

Bagi astronom seperti di Observatorium Bosscha, musim kemarau pada Juni hingga Agustus biasanya menjadi waktu terbaik untuk pengamatan benda langit. Alasannya karena langit malam biasanya cerah tanpa awan, teristimewanya saat Juli.

Advertising
Advertising

Pada bulan ini menurut Irfan, astronom di dijadwalkan untuk memantau kecerahan langit di area Observatorium Bosscha. Syaratnya, seluruh area langit harus bersih dari polusi cahaya. “Karena ada lampu sorot pasar malam jadi dilewat karena nggak bisa mengambil data,” ujarnya.

Tugas lainnya yaitu mengamati bintang-bintang variabel yang cahayanya berubah-ubah. Astronom ingin mengetahui apakah perubahan cahaya itu karena karakteristik bintangnya atau gangguan kondisi langit. Pihak Observatorium Bosscha telah menyampaikan masalah gangguan lampu sorot itu ke pihak yang berwenang agar penggunaan lampu sorot bisa ditertibkan.

Pilihan Editor: KIKA: Pola Berulang Buzzer Membungkam Gerakan Kebebasan Akademik

Berita terkait

Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

32 hari lalu

Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

Sistem planet yang jauh ini pertama kali diamati oleh para astronom pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

34 hari lalu

Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

Penampakan komet akan hilang dan muncul lagi April mendatang. Asteroid mini baru saja menjadi bulan kedua untuk Bumi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

39 hari lalu

Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

Para astronom sedang bersiap arahkan pengamatan ke fenomena yang disebut sebagian kalangan sebagai bulan kembar.

Baca Selengkapnya

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

44 hari lalu

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

Kenali fakta mengenai supermoon yang ilmuwan katakan dapat memicu terjadinya banjir rob di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gibran Blusukan ke Koperasi Susu Lembang Didamping Zulhas dan Raffi Ahmad, untuk Apa?

23 Agustus 2024

Gibran Blusukan ke Koperasi Susu Lembang Didamping Zulhas dan Raffi Ahmad, untuk Apa?

Gibran Rakabuming Raka didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) di Lembang, Bandung Barat

Baca Selengkapnya

Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

21 Agustus 2024

Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

Publik masih berkesempatan datang ke Observatorium Bosscha lewat Kunjungan Sekolah dan Kunjungan Siang Berpemandu setelah mendaftar secara daring.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Tidur Ikan

9 Agustus 2024

Begini Cara Tidur Ikan

Cara ikan tidur sedikit berbeda berdasarkan habitat mereka.

Baca Selengkapnya

ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

26 Juli 2024

ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

Teleskop radio hibah dari Cina itu berdiameter 13 meter. ITB akan alihkan teleskop radio yang lama diameter 6 meter untuk praktikum dan riset.

Baca Selengkapnya

Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

20 Juli 2024

Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

Penelitian astronomi di Observatorium Bosscha, Lembang, terganggu oleh lampu-lampu sorot seperti senter besar yang mengarah ke langit.

Baca Selengkapnya

Mengapa Terjadi Suhu Dingin di Sejumlah Wilayah Indonesia Belakangan Ini?

19 Juli 2024

Mengapa Terjadi Suhu Dingin di Sejumlah Wilayah Indonesia Belakangan Ini?

BMKG Stasiun Bandung menyebut perubahan ke suhu dingin di wilayah Bandung Raya disebabkan oleh faktor peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Baca Selengkapnya