Peniadaan Jurusan IPA-IPS di SMA, Anggota Dewan Pendidikan Jatim: Masalahnya Ada di Guru

Selasa, 23 Juli 2024 21:13 WIB

Ilustrasi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Surabaya - Rencana Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi menghapus jurusan IPA-IPS di SMA mendapat reaksi pro dan kontra. Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur, Suko Widodo, termasuk yang setuju dengan kebijakan itu, namun mensyaratkan kesiapan infrastruktur penunjang yang memadai.

Menurut Suko, penghapusan pengelompokan besar lewat jurusan IPA, IPS, juga Bahasa di SMA sejatinya sesuai dengan kurikulum internasional. Dia mencontohkan negara-negara Eropa yang bahkan memiliki 12 bidang pilihan untuk siswa tingkat SMA. “Tapi, masalahnya, infrastuktur di Indonesia termasuk di Jatim sekarang belum memadai untuk melakukan yang sama,” kata Suko kepada Tempo, Selasa 23 Juli 2024.

Suko menunjuk infrastruktur fisik dan sosial seperti ketersediaan dan kemampuan guru. Dijelaskannya, guru yang tersedia saat ini belum siap untuk menghadapi Kurikulum Merdeka. Guru-guru sekarang ini disebutnya lebih mendidik siswa untuk ilmu murni, seperti matematika murni atau biologi murni. "Kalau ada siswa yang nantinya ingin masuk jurusan kedokteran, gurunya belum siap mengarahkan. Ini yang perlu perhatian,” tuturnya.

Suko juga menilai saat ini ada terlalu banyak sub bab pelajaran yang diberikan kepada siswa SMA. Seharusnya, menurut dia, Kurikulum Merdeka bisa mengakomodir hal itu dengan hanya memberikan pelajaran dasar sesuai jurusan yang diinginkan siswa saat kuliah nanti.

“Misalnya siswa nanti ingin kuliah jurnalistik atau sastra, sekolah harus bisa mengarahkan dengan memberikan ilmu yang sesuai meski hanya dasar,” ujar Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga ini.

Advertising
Advertising

Suko pun menyarankan beberapa hal agar penghapusan jurusan IPA-IPS di SMA efektif. Antara lain, psikolog atau layanan konseling di sekolah harus aktif, ada tes bakat skolastik, hingga kolaborasi antar sekolah. “Pasti kan ada sekolah-sekolah yang unggul di bidang tertentu. Ini ke depan harusnya bisa kolaborasi untuk siswanya,” ujar Suko.

Penjelasan Kemendikbudristek

Sebelumnya, Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan bahwa peniadaan jurusan di tingkat SMA sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021. Peniadaan merupakan implementasi Kurikulum Merdeka agar basis pengetahuan siswa lebih relevan untuk rencana studi lanjutan.

Pada kelas 11 dan 12 SMA, lanjutnya, murid yang sekolahnya menggunakan Kurikulum Merdeka dapat memilih mata pelajaran secara lebih leluasa sesuai minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi studi lanjut atau karirnya. Menurutnya, persiapan yang lebih terfokus dan mendalam tersebut sulit dilakukan jika murid masih dikelompokkan ke dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.

Malahan, ia mengatakan, ketika ada pembagian jurusan sebagian besar murid memilih jurusan IPA yang belum tentu berdasarkan refleksi tentang bakat, minat, dan rencana karirnya. Tapi, karena jurusan IPA diberi privilise lebih dalam memilih program studi di perguruan tinggi.

Dengan menghapus penjurusan di SMA, kata dia, Kurikulum Merdeka mendorong murid untuk melakukan eksplorasi dan refleksi minat, bakat, dan aspirasi karir, serta memberi kesempatan untuk mengambil mata pelajaran pilihan secara lebih fleksibel sesuai rencana tersebut. Selain itu, penghapusan jurusan di SMA juga menghapus diskriminasi terhadap murid jurusan non-IPA dalam seleksi nasional mahasiswa baru.

ANTARA

Pilihan Editor: Tangkap Basah SMAN di Tangerang Punya 114 Siswa Siluman, Ombudsman Sebut Alasan Sekolah adalah ...

Berita terkait

Tambahan Anggaran Rp 10,4 T di Kementerian Pendidikan untuk Kesejahteraan Guru-Dosen

3 hari lalu

Tambahan Anggaran Rp 10,4 T di Kementerian Pendidikan untuk Kesejahteraan Guru-Dosen

Nadiem Anwar Makarim mengatakan tambahan anggaran Rp 10 triliun di Kementerian Pendidikan akan difokuskan pada peningkatan kesejahteraan guru-dosen.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran CPNS Ditutup Kecuali di 2 Kementerian, Pendaftar Tembus 3,8 Juta

5 hari lalu

Pendaftaran CPNS Ditutup Kecuali di 2 Kementerian, Pendaftar Tembus 3,8 Juta

Penerimaan lamaran CPNS Kemendikbudristek akan ditutup pada 13 September 2024, dan di Kemenag akan ditutup pada 14 September 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Berlakukan Kurikulum Baru, Mahasiswa Merdeka Memilih Mata Kuliah

7 hari lalu

ITB Berlakukan Kurikulum Baru, Mahasiswa Merdeka Memilih Mata Kuliah

Mulai tahun ini, mahasiswa ITB dapat mengambil satuan pelajaran di luar dari bidang studi yang sedang ditempuh.

Baca Selengkapnya

Ini Kritik Eks Wakil Presiden JK kepada Menteri Nadiem Makarim

7 hari lalu

Ini Kritik Eks Wakil Presiden JK kepada Menteri Nadiem Makarim

Eks Wakil Presiden JK menilai Menteri Nadiem Makarim tidak punya pengalaman dalam dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 10 September, Begini Cara Cek Ijazah SMA untuk Daftar CPNS 2024

8 hari lalu

Diperpanjang hingga 10 September, Begini Cara Cek Ijazah SMA untuk Daftar CPNS 2024

Pemeriksaan ijazah SMA secara online dapat dilakukan melalui situs resmi nisn.data.kemendikbud.go.id.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

8 hari lalu

Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

Jusuf Kalla menyampaikan kritik terhadap kinerja Mendikbud Nadiwm Makarim.

Baca Selengkapnya

Inovasi Ini Bikin Orang Indonesia Masuk Daftar 100 Figur Berpengaruh Bidang AI versi Majalah TIME

10 hari lalu

Inovasi Ini Bikin Orang Indonesia Masuk Daftar 100 Figur Berpengaruh Bidang AI versi Majalah TIME

Endang Aminudin Aziz mengembangkan revitalisasi bahasa daerah sejak 2021. Inovasinya kemudian dilirik oleh Majalah Time.

Baca Selengkapnya

Nadiem Minta Tambahan Anggaran Rp 26,44 Triliun untuk Tahun Depan

10 hari lalu

Nadiem Minta Tambahan Anggaran Rp 26,44 Triliun untuk Tahun Depan

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 26,44 triliun untuk tahun 2025

Baca Selengkapnya

Pilar Penting Merdeka Belajar: Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

21 hari lalu

Pilar Penting Merdeka Belajar: Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Dengan status ASN PPPK, para guru kini memiliki akses terhadap berbagai fasilitas dan tunjangan yang sebelumnya sulit dijangkau, sehingga kehidupan mereka dan keluarganya menjadi lebih terjamin.

Baca Selengkapnya

Gereja Puhsarang di Kediri Resmi Menjadi Cagar Budaya Nasional

21 hari lalu

Gereja Puhsarang di Kediri Resmi Menjadi Cagar Budaya Nasional

Kemendikbudristek tetapkan Gereja Puhsarang di Kediri, Jawa Timur, sebagai cagar budaya bidang struktur. Gereja tua ini warisan Belanda.

Baca Selengkapnya