11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

Kamis, 25 Juli 2024 14:14 WIB

Merkurius Menciut

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah temuan menunjukkan lapisan berlian padat sepanjang 9 mil atau 15 kilometer tersembunyi jauh di bawah permukaan Merkurius. Berdasarkan laporan Live Sience, Berlian tersebut hampir pasti tidak dapat ditambang namun dapat membantu memecahkan beberapa misteri terbesar planet Merkurius, seperti komposisi planet dan medan magnet anehnya.

Dikutip dari nationaldiamond.com, peneliti di Universitas Sun Yat-sen di Zhuhai, Tiongkok, berteori bahwa berlian di Merkurius berasal dari hantaman asteroid selama miliaran tahun. Perkiraan mereka diperkuat oleh Kevin Cannon, ahli geologi di Colorado School of Mines.

“Gelombang tekanan dari asteroid atau komet yang menghantam permukaan dengan kecepatan puluhan kilometer per detik dapat mengubah grafit di Merkurius menjadi berlian,” kata Kevin Cannon, ahli geologi di Colorado School of Mines, saat mempresentasikan temuan terbarunya di Lunar and Planetary Science Conference, dikutip dari wired.com.

Fakta Planet Merkurius

1. Suhu Paling Ekstrem di galaksi Bima Sakti

Advertising
Advertising

Merkurius memiliki fluktuasi suhu paling ekstrem dari semua planet yang ada di galaksi Bima Sakti. Melansir dari NASA, pada siang hari suhu di merkurius bisa mencapai 800 derajat Fahrenheit atau 430 derajat celcius. Sedangkan pada malam hari turun hingga mencapai -290 derajat Fahrenheit atau -180 derajat celcius. Hal ini karena planet ini tidak memiliki atmosfer untuk memerangkap panas.

2. Bukan Planet Terpanas

Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari, dengan jarak rata-rata sekitar 36 juta mil (58 juta kilometer). Meskipun letaknya dekat, Merkurius bukanlah planet terpanas di tata Surya. Gelar itu dipegang oleh Venus berkat atmosfernya yang padat.

3. Terdekat di Tata Surya

Dengan jarak rata-rata 36 juta mil (58 juta kilometer), Merkurius berjarak 0,4 unit astronomi dari Matahari. Satu unit astronomi (disingkat AU) adalah jarak dari Matahari ke Bumi. Dari jarak ini, dibutuhkan waktu 3,2 menit bagi sinar matahari dari Matahari ke Merkurius.

4. Mengorbit Matahari Lebih Cepat

Planet ini bergerak cepat mengelilingi matahari setiap 88 hari, bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan hampir 29 mil (47 kilometer) per detik, lebih cepat daripada planet lainnya. Merkurius hanya membutuhkan 88 hari di Bumi untuk mengitari Matahari.

5. Planet Terpadat Kedua

Merkurius adalah planet terpadat kedua, setelah Bumi. Merkurius memiliki inti logam besar dengan radius sekitar 1.289 mil (2.074 kilometer), sekitar 85 persen dari radius planet. Cangkang luar Merkurius, yang sebanding dengan cangkang luar Bumi (disebut mantel dan kerak), hanya setebal sekitar 400 kilometer (250 mil).

6. Tertutup Batu dan Debu

Dikutip dari almanac.com, Merkurius berwarna abu-abu gelap dan tertutup oleh batu dan debu. Merkurius telah menjadi batuan cair yang dingin selama miliaran tahun, dan merupakan satu-satunya planet di Tata Surya yang berupa batuan polos.

8. Memiliki Berbagai Macam Atmosfer

Dikutip dari astrophotographylens.com, memiliki "eksosfer" tipis yang terbuat dari gas-gas seperti helium, natrium, dan oksigen. Eksosfer ini terbentuk akibat pemboman permukaan planet oleh partikel-partikel berenergi tinggi dari Matahari dan sumber-sumber lain.

9. Memiliki Es Air di Kutubnya

Pada 2012, wahana antariksa Messenger milik NASA menemukan bukti adanya es air di kutub Merkurius. Para ilmuwan yakin bahwa es tersebut terlindungi dari panas Matahari karena berada di kawah dekat kutub planet tersebut.

10. Dikunjungi oleh Dua Pesawat Luar Angkasa

Merkurius pernah dikunjungi oleh dua pesawat antariksa, yakni Mariner 10 dan Messenger milik NASA. Mariner 10 terbang melintasi Merkurius tiga kali pada 1970-an. Sementara Messenger mengorbit planet tersebut dari 2011 hingga 2015. Misi-misi ini memberikan informasi tentang geologi, medan magnet, dan atmosfer Merkurius.

11. Permukaan yang Berkawah

Permukaan Merkurius dipenuhi banyak kawah akibat hantaman asteroid dan komet. Kawah terbesar di Merkurius, yang disebut Cekungan Caloris, berdiameter sekitar 960 mil (1.550 kilometer). Saat ini, Merkurius memiliki geologi kompleks yang masih belum sepenuhnya dipahami.

Pilihan Editor: Penganut Teori Konspirasi: Alien Hidup di Merkurius

Berita terkait

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

1 hari lalu

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS.

Baca Selengkapnya

Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

3 hari lalu

Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

Misi Polaris Dawn SpaceX membuat rentetan catatan sejarah baru dalam dunia penerbangan antariksa.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

3 hari lalu

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.

Baca Selengkapnya

NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

6 hari lalu

NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

Starliner telah kembali pada Sabtu dinihari, 7 September 2024. Simak perbandingan performa Boeing dan SpaceX dalam menjawab penugasan NASA sejauh ini.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

15 hari lalu

Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

18 hari lalu

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA

Baca Selengkapnya

2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

18 hari lalu

2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

Kedua astronout tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni.

Baca Selengkapnya

Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

19 hari lalu

Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

Peluncuran misi bersejarah astronot Polaris Dawn ke luar angkasa ditunda untuk yang ketiga kalinya.

Baca Selengkapnya

NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

19 hari lalu

NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

Didesain beroperasi otonom, Sunita dan Butch menjalani misi Starliner berawak pertama dalam program Boeing Crew Filght Test NASA ke ISS.

Baca Selengkapnya

Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

21 hari lalu

Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

Dua astronot NASA terjebak di luar angkasa. Misi semula hanya 8 hari berubah menjadi 8 bulan karena pesawat pengangkut rusak.

Baca Selengkapnya