TEMPO.CO, Jakarta - Administrator NASA Bill Nelson telah mengumumkan bahwa astronaut Amerika Serikat Sunita Williams dan Barry Wilmore akan kembali Februari 2025 mendatang dengan misi SpaceX Crew-9 setelah menghabiskan lebih dari 80 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional disingkat ISS.
"Seiring dengan semakin banyaknya data yang kami peroleh selama musim panas dan pemahaman atas ketidakpastian data tersebut, menjadi sangat jelas bagi kami bahwa tindakan terbaik adalah mengembalikan Starliner tanpa awak," kata manajer Program Kru Komersial NASA Steve Stich dikutip dari The Verge.
Dia mengatakan bahwa NASA menemukan "terlalu banyak ketidakpastian dalam prediksi pendorong."
"Jika kami memiliki cara untuk benar-benar memprediksi apa yang akan dilakukan pendorong, untuk lepas landas sepanjang pembakaran de-orbit, dan melalui urutan pemisahan, saya pikir kami akan mengambil tindakan yang berbeda. Namun ketika kami melihat data dan melihat potensi kegagalan pendorong dengan kru di dalamnya itu terlalu berisiko bagi kru, jadi kami memutuskan untuk melakukan uji terbang tanpa awak,” tambahnya.
Menanggapi pertanyaan pers tentang bagaimana NASA dapat mempercayai Boeing lagi, Administrator Asosiasi NASA Ken Bowersox mengatakan bahwa NASA tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Boeing.
“Boeing telah melakukan pekerjaan yang hebat dalam membangun sebuah model. Pertanyaannya adalah, 'Apakah model itu cukup baik untuk memprediksi kinerja kru? Hanya ada sedikit perbedaan pendapat dalam hal tingkat risiko. Dan di situlah letaknya, dan saya akan mengatakan hampir sama. Sangat dekat; itu hanya tergantung pada bagaimana Anda mengevaluasi risikonya. Kami melakukannya sedikit berbeda dengan kru kami dibandingkan dengan yang dilakukan Boeing,” jelas Bowesox.
Kedua astronot tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni sebelum terjun payung kembali ke Bumi dengan pesawat antariksa yang sama. Rencana tersebut berubah setelah kegagalan pendorong, kebocoran helium, dan masalah katup mengganggu Starliner yang telah lama tertunda saat berlabuh di ISS.
Dengan akses terbatas ke wahana antariksa yang berlabuh di ISS, pengujian di Fasilitas Uji White Sands milik NASA menunjukkan bahwa segel Teflon yang cacat mungkin menjadi salah satu alasan pendorong wahana antariksa tersebut gagal. Namun tanpa jawaban yang meyakinkan, NASA menunggu untuk memutuskan antara mengembalikan para astronot ke Bumi dengan Starliner atau bekerja sama dengan SpaceX untuk membawa mereka pulang awal tahun depan dengan misi Crew-9 yang rencananya akan diluncurkan ke ISS pada akhir September.
Pilihan editor: Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS