Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

Kamis, 25 Juli 2024 21:08 WIB

Foto sisi terjauh bulan (kiri) terlihat memiliki kawah yang lebih banyak pada permukaannya. areavoices.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat, NASA, membatalkan misi penjelajahan ke bulan bernama VIPER karena pembengkakan biayanya. VIPER, kependekan dari Volatiles Investigating Polar Exploration Rover, adalah peluncuran robot penjelajah untuk mencari lokasi yang tepat untuk pendaratan pesawat berawak, setahun setelahnya. Misi robotik ini rencananya menyisir area kutub selatan bulan, sisi yang selalu gelap.

Dirangkum dari ulasan Space.com, Nasa mengumumkan penghentian misi VIPER pada 17 Juli lalu. Lembaga antariksa itu menyatakan pembatalan program luar angkasa itu menghembat biaya hingga US$ 84 juta, yang awalnya dipakai untuk keperluan pengembangan tambahan. Sejauh ini NASA telah menghabiskan sekitar US$ 450 juta atau sekitar Rp 7,34 triliun (kurs Rp 16.325) untuk seluruh proses pengerjaan VIPER, belum termasuk biaya peluncuran.

Berukuran sebesar mobil golf, wahana VIPER dirancang menjadi penjelajahan pertama di bulan dengan lampu depan. Sinar lampu dari wahana penjelajah akan menerangi permukaan bulan yang sudah gelap permanen selama miliaran tahun.Robot itu rencananya menghabiskan tiga hari untuk menjelajahi bulan. Dengan lambannya siklus siang dan malam, durasi itu setara dengan 100 hari di Bumi.

Administrator Asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA, Nicola Fox, memastikan pembatalan ini bukan karena kinerja tim di balik misi VIPER. Tim ini disebut telah bekerja dengan sangat baik demi misi pencairan air di bulan, bahkan ketika pandemi. Pembatalan VIPER murni karena perkara anggaran.

“Ini adalah keputusan yang sangat sulit, namun ini adalah keputusan yang didasarkan pada kekhawatiran terkait,” kata Nicola, ketika mengumumkan akhir perjalanan VIPER.

Advertising
Advertising

Wakil Administraror Asosiasi untuk Eksplorasi Nasa, Joel Kearns, juga menyebut misi VIPER terpaksa berakhir karena terbatasnya anggaran untuk pengembangan di Amerika Serikat. “Kami sudah sangat yakin pada tim VIPER,” tutur dia.

Pilihan Editor: Jelaskan Dua Gempa yang Menggoyang Kuningan Hari Ini, BMKG: Sesar Ciremai

Berita terkait

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

3 hari lalu

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS.

Baca Selengkapnya

Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

5 hari lalu

Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

Misi Polaris Dawn SpaceX membuat rentetan catatan sejarah baru dalam dunia penerbangan antariksa.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

6 hari lalu

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.

Baca Selengkapnya

NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

8 hari lalu

NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

Starliner telah kembali pada Sabtu dinihari, 7 September 2024. Simak perbandingan performa Boeing dan SpaceX dalam menjawab penugasan NASA sejauh ini.

Baca Selengkapnya

Blue Origin Antar Mahasiswi Ini Jadi Perempuan Termuda yang Lewati Garis Karman

15 hari lalu

Blue Origin Antar Mahasiswi Ini Jadi Perempuan Termuda yang Lewati Garis Karman

Blue Origin mencatatkan rekor baru dari penerbangan wisata luar angkasa terbarunya.

Baca Selengkapnya

5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

16 hari lalu

5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

Terdapat beberapa negara yang pernah mendarat bulan. Di antaranya ada Rusia hingga Amerika Serikat. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

17 hari lalu

Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

20 hari lalu

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA

Baca Selengkapnya

2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

20 hari lalu

2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

Kedua astronout tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni.

Baca Selengkapnya

Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

21 hari lalu

Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

Peluncuran misi bersejarah astronot Polaris Dawn ke luar angkasa ditunda untuk yang ketiga kalinya.

Baca Selengkapnya