ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

Jumat, 26 Juli 2024 22:39 WIB

Teleskop radio yang dibangun ITB di Observatorium Bosscha mirip dengan alat serupa di Ishioka Jepang ini. (Sumber www.gsi.go.jp)

TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) memasang teleskop radio Very Long Baseline Interferometry Global Observing System atau VGOS senilai Rp 90 miliar di Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung. “Dari kerja sama dengan Chinese Academy of Sciences kita dapat hibah teleskop ini,” kata Kepala Biro Kemitraan ITB, Taufiq Hidayat, Jumat 26 Juli 2024.

Taufiq mengatakan, pembangunan atau pemasangan ditargetkan selesai pada tahun ini juga. Teleskop radio itu berdiameter 13 meter dengan tinggi menaranya sekitar 15 meter. Berbentuk parabola, teleskop radio hasil hibah itu sanggup berputar 360 derajat dengan sudut elevasi hingga 90 derajat.

Taufiq juga menyatakan kalau teleskop radio yang lama, yang bergaris tengah enam meter, akan tetap dipertahankan. “Untuk praktikum pendidikan dan riset,” ujar Kepala Observatorium Bosscha periode 2006-2010 itu.

Teleskop radio merupakan alat pelengkap bagi teleskop optik yang digunakan astronom untuk mengamati obyek langit tertentu. Misalnya, untuk mempelajari proses pembentukan bintang, mengetahui inti galaksi, atau benda langit lain yang sangat jauh dari lokasi pengamatan di bumi.

Pada teleskop radio itu juga ada perangkat utama yakni receiver atau penerima gelombang frekuensi dan bagian yang berfungsi sebagai pendingin perangkat. Adapun fungsi utama teleskop radio adalah mengumpulkan gelombang radio dari berbagai sumber di langit yang alami, bukan buatan seperti sinyal televisi atau dari pemancar radio FM.

Advertising
Advertising

Teleskop radio ini, kata Taufiq, dirancang untuk pengamatan bersama dalam jaringan dengan beberapa observatorium di berbagai negara agar hasilnya lebih bagus. Minimal digunakan lima teleskop, Taufiq menjelaskan, “Datanya dikorelasikan atau disusun lalu diolah sistem komputasi di pusat data untuk menjadi sebuah citra.”

Pusat data pengamatan teleskop optik itu secara kesepakatan kelompok bisa berada di salah satu observatorium. Tapi, yang pasti bukan di Bosscha. “Kita belum punya pusat data ini,” kata Taufiq.

Teleskop radio juga bisa digunakan untuk mengukur pergerakan sesar benua. Nantinya dengan teleskop radio VGOS itu peneliti astronomi akan berfokus dulu pada frekuensi 2-14 gigaHertz.

Pilihan Editor: IDI Sebut Judi Online bak Penyakit Menular dan Sedang Ciptakan Pandemi

Berita terkait

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

3 jam lalu

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

15 jam lalu

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

1 hari lalu

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan Penyebabnya dari Baterai

1 hari lalu

Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan Penyebabnya dari Baterai

Faktor baterai, gelombang mikro, dan transmisi sinyal pager dirasa tak mungkin sebabkan efek ledakan seperti yang terjadi di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

2 hari lalu

Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

Mooncake Festival tahun ini dirayakan pda 17 September 2024

Baca Selengkapnya

KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

2 hari lalu

KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

WNI selamat dari amukan Topan Bebinca yang menyapu Shanghai. Ada 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, dan Jiangxi

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

3 hari lalu

Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani gagal juara Hong Kong Open 2024 setelah dikalahkan pebulu tangkis Cina, Han Yue

Baca Selengkapnya

Shanghai Disapu Topan Bebinca

3 hari lalu

Shanghai Disapu Topan Bebinca

Topan Bebinca mendarat di Shanghai persisnya sekitar pukul 7.30 pagi pada 16 September 2024. Topan telah menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan

Baca Selengkapnya