CrowdStrike Klaim Kegagalan Tes Software sebagai Biang Kerok Macetnya 8,5 Juta Komputer Global

Sabtu, 27 Juli 2024 09:25 WIB

Crowdstrike falcon. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - CrowdStrike mengklaim kegagalan tes software sebagai biang kerok macetnya 8,5 juta komputer global dalam insiden Windows blackout pada Jumat, 19 Juli 2024. Gangguan telah diketahui bersumber dari update gagal platform antivirus Falcon milik CrowdStrike yang disematkan di sistem operasi Windows.

CrowdStrike telah menerbitkan tinjauan pascainsiden atas gangguan tersebut. Posting terperinci tersebut menyalahkan bug dalam perangkat lunak pengujian karena tidak memvalidasi pembaruan konten yang disebarkan ke jutaan komputer pada pekan lalu.

CrowdStrike berjanji untuk menguji pembaruan kontennya secara lebih menyeluruh, meningkatkan penanganan kesalahannya, dan menerapkan penyebaran bertahap untuk menghindari terulangnya bencana ini.

Kronologi gangguan

Perangkat lunak Falcon dari CrowdStrike digunakan oleh berbagai bisnis di seluruh dunia untuk membantu mengelola malware dan pelanggaran keamanan pada jutaan komputer Windows.

Advertising
Advertising

Pada pekan lalu, CrowdStrike mengeluarkan pembaruan konfigurasi konten untuk perangkat lunaknya yang seharusnya mengumpulkan telemetri pada kemungkinan teknik ancaman baru. Pembaruan ini dikirimkan secara berkala, tetapi pembaruan konfigurasi khusus ini menyebabkan Windows mogok.

CrowdStrike biasanya mengeluarkan pembaruan konfigurasi dengan dua cara berbeda. Ada yang disebut Sensor Content yang secara langsung memperbarui sensor Falcon milik CrowdStrike sendiri yang berjalan pada level kernel di Windows, dan secara terpisah ada Rapid Response Content yang memperbarui cara sensor tersebut berperilaku untuk mendeteksi malware. File Rapid Response Content berukuran 40KB yang kecil menyebabkan masalah pada Jumat.

Dampak gangguan

Microsoft sebagai pengembang sistem operasi Windows menganggap gangguan itu sebagai sebuah bencana teknologi yang besar dan berdampak. Sebanyak 8,5 juta perangkat Windows ini memang tak sampai satu persen dari total mesin Windows yang ada di dunia saat ini.

Namun, itu sudah cukup untuk memukul para retailer, perusahaan maskapai penerbangan, bank, dan banyak industri lainnya, seperti halnya juga individu-individu, yang selama ini bergantung kepada Windows.

CEO CrowdStrike George Kurtz mengatakan bahwa perusahaannya secara aktif bekerja dengan pelanggan yang terkena dampak gangguan tersebut.

CrowdStrike secara tegas mengklaim kalau blue screen pada jutaan perangkat itu akibat cacat satu update konten untuk Windows saja, bukan imbas dari serangan siber atau sejenisnya. Gangguan juga tak sampai berdampak ke perangkat bermesin Mac dan Linux.

Update yang dimaksud kelihatannya menginstal software yang salah ke dalam inti sistem yang mengoperasikan Windows. Dampaknya, sistem menjadi macet dan menunjukkan pesan eror berbunyi:It looks like Windows didn’t load correctly. Windows kemudian memberikan opsi metode troubleshooting atau me-restart PC.

KAKAK INDRA PURNAMA | ALIF ILHAM FAJRIADI | THE VERGE
Pilihan editor: Ini Besarnya Kerugian Akibat Badai Blue Screen Efek Pembaruan Keamanan CrowdStrike

Berita terkait

GoTo Gandeng Microsoft Tingkatkan Produktivitas dengan GitHub Copilot

5 hari lalu

GoTo Gandeng Microsoft Tingkatkan Produktivitas dengan GitHub Copilot

Sejak Juni 2024, hampir seribu engineer GoTo mulai mengadopsi GitHub Copilot.

Baca Selengkapnya

Deretan Permainan Baru Xbox Game Pass September 2024

7 hari lalu

Deretan Permainan Baru Xbox Game Pass September 2024

Microsoft menambah katalog Xbox Game Pass dengan beberapa game baru pada September 2024

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Punya Keprihatinan Besar Atas AI, Ini Daftar Pernyataannya

12 hari lalu

Paus Fransiskus Punya Keprihatinan Besar Atas AI, Ini Daftar Pernyataannya

Paus Fransiskus telah selama ini terus mengingatkan akan dampak cepat dari teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Baca Selengkapnya

Microsoft Bakal Alihkan Fitur Control Panel jadi Settings, Pengguna Lama Waswas

19 hari lalu

Microsoft Bakal Alihkan Fitur Control Panel jadi Settings, Pengguna Lama Waswas

Menu Control Panel yang melengkapi sistem operasi Windows sejak 1985 perlahan akandigeser oleh Settings.

Baca Selengkapnya

5 Cara Mengatasi Laptop Not Responding dan Penyebabnya

19 hari lalu

5 Cara Mengatasi Laptop Not Responding dan Penyebabnya

Berikut ini 5 cara mengatasi laptop not responding dan faktor penyebabnya. Anda bisa update perangkat hingga restart secara paksa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Google Essentials, Aplikasi Baru Akses Layanan

20 hari lalu

Mengenal Google Essentials, Aplikasi Baru Akses Layanan

Google meluncurkan aplikasi Google Essentials untuk perangkat PC Windows yang mempermudah pengguna mengakses berbagai layanannya

Baca Selengkapnya

Google Tuding Peretas Terkait Iran Targetkan Kampanye Pilpres Biden dan Trump

32 hari lalu

Google Tuding Peretas Terkait Iran Targetkan Kampanye Pilpres Biden dan Trump

Google menuding sebuah kelompok peretasan yang terkait dengan Iran menargetkan kampanye pilpres Trump dan Biden

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Hadiah US$10 Juta untuk Tangkap Kelompok Peretas Iran

37 hari lalu

AS Tawarkan Hadiah US$10 Juta untuk Tangkap Kelompok Peretas Iran

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menawarkan hadiah hingga US$10 juta untuk informasi tentang 'CyberAv3ngers,' sebuah kelompok peretas dari Iran.

Baca Selengkapnya

Peneliti Microsoft Tuding Peretas Iran Targetkan Pejabat AS sebelum Pilpres

38 hari lalu

Peneliti Microsoft Tuding Peretas Iran Targetkan Pejabat AS sebelum Pilpres

Peneliti Microsoft mengatakan peretas yang terkait dengan pemerintah Iran mencoba membobol akun seorang "pejabat tinggi" dalam kampanye pilpres AS

Baca Selengkapnya

Militer Israel Manfaatkan Amazon Hingga Microsoft untuk Simpan Data Perangnya di Gaza

39 hari lalu

Militer Israel Manfaatkan Amazon Hingga Microsoft untuk Simpan Data Perangnya di Gaza

Amazon Web Services dilaporkan menawarkan militer Israel 'penyimpanan tanpa akhir' untuk informasi intelijen pada hampir 'semua orang' di Gaza

Baca Selengkapnya