TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft berencana menghapus menu Control Panel di sistem operasi Windows yang telah menemani pengguna komputer atau PC sejak 1985. Menu tersebut termasuk fitur andalan Windows sejak pertama kali Windows dirilis hingga saat ini. Kabar penghapusan Control Panel kemudian menjadi perhatian pengguna.
Dilansir dari Gizchina, Selasa, 27 Agustus 2024, Control Panel sudah ada sejak Windows 1.0 diluncurkan ke pasar global. Hingga akhirnya ketika Windows 10 dirilis, setelah hampir empat dekade, Microsoft mulai beralih ke aplikasi Settings, pengganti Control Panel yang dianggap lebih modern. Namun belakangan banyak pengguna Windows yang pesimistis soal kemampuan fitur pengaturan anyar tersebut.
Walau sudah meluncurkan fitur terbaru untuk menggantikan peran Control Panel, Microsoft dianggap masih belum tegas menghilangkan layanan lamanya. “Control Panel masih tersedia di banyak perangkat Windows, namun, pengguna diberi rekomendasi untuk beralih ke aplikasi Settings,” begitu bunyi ulasan Gizchina.
Rencana Microsoft menghilangkan Control Panel juga diwanti-wanti oleh para pengguna PC. Fitur klasik itu dianggap lebih dari sekadar alat pengaturan. Control Panel juga berisi model pengelolaan sistem yang sudah dikenal dan dipercaya banyak pengguna. Meski tampilan dan fungsi Settings lebih mutakhir, masih ada pengguna lama yang kesulitan menggunakan fitur terbaru itu.
Analis teknologi global menyebut penggantian fitur ini bisa menggerus minat pengguna perangkat Windows. Apalagi, Settings tidak menyediakan sejumlah setelan lanjutan yang biasa ditemukan di Control Panel. Para analis teknologi merekomendasikan Microsoft agar bertindak hati-hati dan menerapkan perubahan secara perlahan. Pemakaian Settings bisa diperkenalkan kepada pengguna secara bertahap.
Pilihan Editor: Honor Magic V3 Diklaim Lebih Kuat dari Batu Granit, Kebal Meski Masuk Mesin Cuci