Tangkal Penurunan Populasi Ikan Gabus, Mahasiswa Unpad Kembangkan Skema Pemijahan Buatan

Selasa, 30 Juli 2024 13:56 WIB

Ikan Gabus. (wikipedia)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) baru-baru ini mengembangkan metode pemijahan buatan untuk budidaya ikan gabus. Inovasi pemisahan sperma dan telur untuk pembuahan itu dikembangkan oleh tim bernama ‘Striataxmicropeltes’ yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Perwakilan tim, Muhamad Guntur Masyal, mengatakan teknik pemijahan buatan sangat sulit dilakukan, dan tidak bisa diterapkan untuk semua spesies ikan. “Harapannya inovasi terbaru ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional,” katanya, melalui keterangan tertulis, Selasa, 30 Juli 2024.

Terobosan pemijahan ikan itu dikembangkan Guntur bersama Muhamad Rheno Arifat, Firli Aulia Rohmah, Bagus Susilo, dan Putri Berlianita Sudarto. Ide tersebut dikembangkan sebagai solusi penurunan populasi ikan gabus.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2022, ekologi dan populasi gabus dikhawatirkan rusak karena populasinya sudah anjlok 15,98 persen secara tahunan. Masyarakat tak berminat membudidayakan ikan ini karena pertumbuhannya yang lamban.

Guntur menyebut peternak gabus di Indonesia umumnya menggunakan metode alami dan semi buatan dalam pemijahan ikan gabus. Artinya, teknik pemijahan buatan pada salah satu jenis ikan genus Channa ini tergolong baru. Tim Striataxmicropeltes dari Unpad menggelar penelitian itu di Laboratorium Kawasan Perikanan Darat Ciparanje FPIK Unpad selama tiga bulan, sejak Mei hingga Juli 2024.

Advertising
Advertising

Pemijahan buatan versi mahasiswa Unpad itu diawal dengan seleksi indukan yang telah matang gonad—sebutan untuk salah satu fase pertumbuhan tubuh ikan. Indukan itu diinjeksi dengan hormon gonadotropin sintetik (ovapim) dengan dosis 0,4 mililiter per kilogram (ml/kg) untuk indukan jantan, dan 0,6 ml/kg untuk indukan betina. Perbandingan pengencerannya 1:1 dengan NaCl Fisiologis untuk ovulasi pada indukan ikan.

Pemijahan ikan dilakukan 12 jam setelah penyuntikan hormon. Telur ikan dikeluarkan dengan metode stripping, sedangkan sperma dikeluarkan dengan pembedahan gonad. Telur-telur yang telah difertilisasi dengan sperma nantinya akan dibilas dengan air bersih, sebelum dimasukkan ke dalam akuarium bersuhu 28-30 derajat Celcius.

“Dengan teknik pemijahan buatan yang lebih efisien, kami optimis produksi ikan gabus akan meningkat,” kata Guntur.

Pilihan Editor: WhatsApp Vs Pegasus, Tel Aviv Diduga Halangi Pengadilan Sita Dokumen Spyware

Berita terkait

Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

5 jam lalu

Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

Sensor memanfaatkan limbah kulit jeruk siam ini ditujukan tim mahasiswa Unpad untuk mengantisipasi pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi.

Baca Selengkapnya

Satwa Langka Landak Jawa Ditemukan di Jalanan Kota Bandung, Pusdi Komunikasi Lingkungan Unpad Serahkan Ke BKSDA

10 jam lalu

Satwa Langka Landak Jawa Ditemukan di Jalanan Kota Bandung, Pusdi Komunikasi Lingkungan Unpad Serahkan Ke BKSDA

Seekor landak ditemukan di Kota Bandung kemudian diserahkan kepada pusdi studi komunikasi lingkungan Unpad dan diserahkan kepada BKSDA Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

11 jam lalu

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

Anak buah Nadiem Makarim menyebut sang menteri kemungkinan tak akan melanjutkan kariernya di pemerintahan Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Harap Program Merdeka Belajar Dilanjutkan di Pemerintahan Prabowo

14 jam lalu

Kemendikbudristek Harap Program Merdeka Belajar Dilanjutkan di Pemerintahan Prabowo

Permintaan melanjuti program Merdeka Belajar ini juga sempat diutarakan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Baca Selengkapnya

Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

15 jam lalu

Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

Kebutuhan jumlah guru di Provinsi Papua masih belum seimbang.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Nadiem Makarim Tanggapi Kritik Jusuf Kalla: Mas Menteri Paham Pendidikan

19 jam lalu

Anak Buah Nadiem Makarim Tanggapi Kritik Jusuf Kalla: Mas Menteri Paham Pendidikan

Jusuf Kalla sebelumnya mengkritik kinerja Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Baca Selengkapnya

Dekan FK Unpad Sebut Jam Kerja Mahasiswa PPDS Diatur oleh Rumah Sakit, Bukan Fakultas

2 hari lalu

Dekan FK Unpad Sebut Jam Kerja Mahasiswa PPDS Diatur oleh Rumah Sakit, Bukan Fakultas

FK Unpad selama ini menyekolahkan PPDS di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

2 hari lalu

Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

Kemendikbudristek akan melibatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-bullying yang baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip

Baca Selengkapnya

Kemenkes Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Permendikbud Anti-perundungan

2 hari lalu

Kemenkes Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Permendikbud Anti-perundungan

Kemendikbudristek akan libatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-perundungan baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip

Baca Selengkapnya

Delegasi Fikom Unpad Juara Pertama Putra-Putri Padjadjaran 2024, Berikut Kesan Zaidan dan Ditha

3 hari lalu

Delegasi Fikom Unpad Juara Pertama Putra-Putri Padjadjaran 2024, Berikut Kesan Zaidan dan Ditha

Rafi Ahmad Zaidan dan Raden Roro Anindhita terpilih sebagai juara 1 Putra-Putri Padjadjaran 2024, keduanya dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.

Baca Selengkapnya