Muhammadiyah Bergolak Karena IUP, dari Diksi di Medsos sampai Mundur di Maros

Rabu, 31 Juli 2024 21:01 WIB

Sejumlah elemen menggelar aksi di sela gelaran Konsolidasi PP Muhamadiyah yang digelar di Gedung Universitas Aisyiah (Unisa) Yogyakarta Sabtu (27/7). Aksi itu diwarnai pembakaraan KTA Muhammadiyah sebagai bentuk protes pada PP Muhammadiyah yang menerima konsesi tambang. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang kontra langsung mengalir dari internal Muhammadiyah atas keputusan pengurus pusat ormas Islam terbesar kedua tersebut menerima konsesi tambang pemberian pemerintah. Penerimaan dianggap berlawanan dengan sikap kritis yang sebelumnya ditunjukkan.

Ketua Bidang Kajian Politik Sumber Daya Alam Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah, Wahyu Perdana, mengingatkan kepada pengurus pusat untuk mendengarkan suara publik. Menurutnya, mayoritas suara kritis di media sosial datang dari warga persyarikatan sendiri.

"Keyakinan saya didasarkan pada banyak komentar pilihan diksi "persyarikatan", "Islam berkemajuan", "amar ma'ruf nahyi munkar" adalah diksi-diksi yang digunakan terbatas di antara warga Persyarikatan Muhammadiyah," ucap Wahyu kepada Tempo, Rabu 31 Juli 2024.

Menurut Wahyu, sikap berbeda yang sudah disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas perlu jadi pertimbangan. Begitu juga dengan catatan dari Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan yang menyebutkan keputusan menerima izin usaha pertambangan bukanlah langkah strategis dan menguntungkan bagi organisasi maupun masyarakat.

Wahyu juga memberi catatan atas jalannya konsolidasi nasional di Kampus Unisa Yogyakarta yang diwarnai dengan satu pimpinan pengurus wilayah memilih pulang. Forum konsolidasi dinilai hanya ajang sosialisasi putusan pimpinan menerima IUP dari pemerintah. "Hampir minim waktu berdiskusi dan memperdebatkan keputusan menerima pemberian konsesi tambang," katanya.

Advertising
Advertising

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membeberkan alasan utama organisasi kemasyarakatan itu menerima Izin Usaha Pertambangan (IUP) tambang di Yogyakarta Minggu, 28 Juli 2204. Tempo/Pribadi Wicaksono

Wahyu juga mengungkap pengunduran diri Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pengurus Daerah Muhammadiyah Maros pada hari ini, Rabu 31 Juli 2024. "Hemat saya penting menyerap aspirasi daerah, cabang dan ranting. Pada akhirnya ini menjadi ujian integritas bagi Persyarikatan Muhammadiyah sebagai rumah besar."

Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pengurus Daerah Muhammadiyah Maros, Muhammad Ikwan, membenarkan telah mengirim surat pengunduran diri karena kecewa. Menurut dia, keputusan pengurus pusat telah mencederai gerakan penyelamatan lingkungan yang telah dibangun dengan konsep Amar Ma'ruf Nahi Mungkar. Ia menyebutkan pertambangan sebagai proses perusakan bumi yang massif, sehingga keputusan menerima konsensi tambang bakal berdampak pada daya dukung Bumi masa depan.

"Bahwa kebutuhan pertambangan tidak lagi berorientasi pada pemenuhan kebutuhan kita terutama kebutuhan dalam negeri, tapi fokus kepada kebutuhan bisnis dan kebutuhan keduniaan," ucap pria yang akrab disapa Iwan Dento ini kepada Tempo, Rabu 31 Juli 2024.

CATATAN:
Artikel ini telah diperbarui pada Kamis, 1 Agustus 2024, pukul 08.28 WIB, dengan mengoreksi posisi Wahyu Perdana yang sebelumnya dituliskan sebagai Anggota Bidang Kajian Politik Sumber Daya Alam Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah. Seharusnya Ketua. Terima kasih.

Pilihan Editor: Tim UNS Luncurkan Nawasena, Mobil Balap untuk Formula SAE 2024

Berita terkait

Pemerintah Segera Kuasai 61 Saham Freeport, Jokowi: Freeport Sekarang Bukan Milik Amerika

10 jam lalu

Pemerintah Segera Kuasai 61 Saham Freeport, Jokowi: Freeport Sekarang Bukan Milik Amerika

Setelah Mind ID menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia, Jokowi berujar, pemerintah akan menambah penguasaannya hingga 61 persen

Baca Selengkapnya

Majelis Hakim Tolak Nota Keberatan Terdakwa Korupsi Timah Kwan Yung dan Tamron

6 hari lalu

Majelis Hakim Tolak Nota Keberatan Terdakwa Korupsi Timah Kwan Yung dan Tamron

Majelis hakim menolak eksepsi dari tim penasihan hukum terdakwa Kwan Yung alias Buyung dan Tamron alias Aon dalam sidang korupsi timah.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

8 hari lalu

Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa Muhammadiyah telah membentuk dua perusahaan untuk mengelola tambang.

Baca Selengkapnya

Ketum PP Muhammadiyah: Kader Silakan Ikut Pilkada, Asal Tak Lupa Umat

9 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah: Kader Silakan Ikut Pilkada, Asal Tak Lupa Umat

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir tak mempermasalahkan sejumlah kadernya turut bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak 2024 ini

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

9 hari lalu

KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

Pemeriksaan ini untuk mendalami dugaan pencucian uang yang dilakukan Abdul Gani Kasuba

Baca Selengkapnya

KPK Tunggu Permohonan Peninjauan Kembali Mardani Maming

9 hari lalu

KPK Tunggu Permohonan Peninjauan Kembali Mardani Maming

KPK menyatakan belum menerima pemohonan PK atas nama Mardani Maming yang diajukan pada 6 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Bicara Tambang di Papua Nugini: Harus Mengutamakan Keadilan

11 hari lalu

Paus Fransiskus Bicara Tambang di Papua Nugini: Harus Mengutamakan Keadilan

Dalam perjalanan apostoliknya di Jakarta, Paus Fransiskus juga bicara soal tambang.

Baca Selengkapnya

Pernah Dikritik soal Izin Tambang, Menteri Bahlil Kenang Faisal Basri: Tokoh yang Mampu Ngerem Pejabat

14 hari lalu

Pernah Dikritik soal Izin Tambang, Menteri Bahlil Kenang Faisal Basri: Tokoh yang Mampu Ngerem Pejabat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melayat ke kediaman ekonom Faisal Basri di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Bos Perusahaan Tambang PT Vale di Istana, Apa Saja yang Dibicarakan?

14 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Bos Perusahaan Tambang PT Vale di Istana, Apa Saja yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi menerima lawatan dari sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Azan Mahgrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa, Wamenkominfo: Ormas Islam Setuju

15 hari lalu

Azan Mahgrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa, Wamenkominfo: Ormas Islam Setuju

"Tayangan azan Mahgrib diganti running text di televisi yang menyiarkan live Misa Akbar yang dihadiri Paus Fransiskus, sudah disetujui Ormas Islam"

Baca Selengkapnya