Top 3 Tekno: Kominfo Blokir DuckDuckGo, Rilis Publik Android 15 Semakin Dekat, Kontradiksi Restorasi Gambut

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Jumat, 2 Agustus 2024 04:41 WIB

Logo DuckDuckGo.

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno dimulai dari topik tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir mesin pencari DuckDuckGo sejak Selasa lalu, 30 Juli 2024. Pemblokiran tersebut terjadi karena DuckDuckGo dianggap mengandung konten tentang judi online dan pornografi.

Berita populer selanjutnya tentang linimasa pengembangan Android 15 beta hampir berakhir, tetapi masih ada beberapa bug yang ingin diperbaiki Google sebelum peluncuran publik OS tersebut.

Selain itu, Kelompok Pantau Gambut mengungkap banyak kontradiksi antara klaim pemerintah dengan apa yang ditemukannya di lapangan tentang restorasi gambut. Temuan-temuan tersebut dirangkum dalam laporan hasil studi yang diumumkannya pada Rabu, 31 Juli 2024.

1. Diblokir Kominfo, Apa Itu Mesin Pencari DuckDuckGo?

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir mesin pencari DuckDuckGo sejak Selasa lalu, 30 Juli 2024. Pemblokiran tersebut terjadi karena DuckDuckGo dianggap mengandung konten tentang judi online dan pornografi.

Advertising
Advertising

DuckDuckGo adalah perusahaan independen yang menawarkan produk untuk privasi internet. Perusahaan yang secara resmi bernama Duck Duck Go Inc. ini terkenal dengan produk pertamanya, yaitu mesin pencari DuckDuckGo. Pemberian nama DuckDuckGo didasarkan pada permainan anak-anak tradisional, yaitu duck, duck, dan goose (bebek, bebek, dan angsa).

DuckDuckGo didirikan oleh Gabriel Weinberg yang berkantor pusat di Paoli, Pennsylvania, Amerika Serikat. pada 2008. Perusahaan ini mendapatkan modal ventura sebesar $3 juta (Rp 48 miliar) pada 2011 dan pendanaan tambahan lainnya. Setelah itu, perusahaan ini menghasilkan pendapatan melalui iklan yang muncul di hasil pencarian.

Mesin pencari DuckDuckGo dirancang untuk melindungi privasi pengguna. DuckDuckGo menjanjikan untuk menjaga pencarian tetap pribadi, anonim, dan menawarkan pemblokiran pelacak bawaan. Akibatnya, situs yang dikunjungi akan kesulitan mengumpulkan informasi tentang pribadi pengguna.

2. Rilis Publik Android 15 Semakin Dekat, Google Hadirkan Pembaruan Beta 4.1

Linimasa pengembangan Android 15 beta hampir berakhir, tetapi masih ada beberapa bug yang ingin diperbaiki Google sebelum peluncuran publik OS tersebut.

Baru-baru ini, perusahaan telah meluncurkan pembaruan Beta 4.1. Versi ini terbilang kecil dengan catatan perubahan minimal sehingga diyakini bahwa ini bisa menjadi versi pra-rilis terakhir sebelum Google meluncurkan versi stabil.

Google mengumumkan pembaruan Beta 4.1 di platform Reddit. Pembaruan ini memiliki nomor build AP31.240617.010 untuk sebagian besar perangkat dan mencakup patch keamanan Juli 2024. Seperti biasa, pemilik ponsel Pixel yang terdaftar dalam Program Beta Android (Pixel 6 dan yang lebih baru) akan memenuhi syarat untuk pembaruan ini.

Dikutip dari Gizmochina, ini adalah pembaruan yang cukup kecil jadi mereka yang mengharapkan fitur baru mungkin akan merasa kurang puas. Changelog untuk Beta 4.1 hanya mencantumkan satu perbaikan, yakni mengatasi gangguan audio panggilan.

3. Studi Restorasi di 7 Provinsi, Pantau Gambut: Temuan di Lapangan Menyedihkan

Kelompok Pantau Gambut mengungkap banyak kontradiksi antara klaim pemerintah dengan apa yang ditemukannya di lapangan tentang restorasi gambut. Temuan-temuan tersebut dirangkum dalam laporan hasil studi yang diumumkannya pada Rabu, 31 Juli 2024.

Laporan berjudul 'Gelisah di Lahan Basah: Korporasi, Pemerintah, dan Semua Komitmen Kosong Restorasi Gambutnya' tersebut memaparkan banyaknya infrastruktur restorasi gambut yang tidak sesuai standar. Di antaranya adalah infrastruktur pembasahan berupa sekat kanal dan sumur bor banyak yang rusak.

"Di beberapa sampel titik pengamatan juga ditemukan gambut yang kering karena tidak memenuhi standar tinggi muka air tanah," kata analis data Pantau Gambut, Almi Ramadhi, dalam konferensi pers laporan hasil studi di Kantor Pantau Gambut, Jakarta.

Pemantauan restorasi gambut, kata Almi, dilakukan pada Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang tersebar di tujuh provinsi, yaitu Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua Barat. Lokasinya dibedakan berdasarkan dua jenis yakni area konsesi yang menjadi tanggung jawab perusahaan dan area non-konsesi yang menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan restorasi.

Pilihan Editor: Begini Cara Menghapus Foto Tidak Penting yang Menumpuk di Google Photos

Berita terkait

ELSAM Desak Kominfo Jadi Otoritas Pelindungan Data

8 jam lalu

ELSAM Desak Kominfo Jadi Otoritas Pelindungan Data

ELSAM mendesak Kominfo mengisi kekosongan lembaga pelindungan data pribadi yang belum dibentuk.

Baca Selengkapnya

6 Juta Data NPWP Bocor di Dark Web, Direktur Elsam Duga Sumbernya dari DJP

14 jam lalu

6 Juta Data NPWP Bocor di Dark Web, Direktur Elsam Duga Sumbernya dari DJP

Data 6 juta data NPWP bocor di dark web, Direktur Elsam Wahyudi Djafar jelaskan ada risiko yang mengintai data keuangan pribadi termasuk pajak.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

22 jam lalu

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Program Makan Bergizi Gratis: Gunakan Susu Ikan Hingga Anggaran Sosialisasi Tembus Rp 10 miliar

2 hari lalu

Seluk-beluk Program Makan Bergizi Gratis: Gunakan Susu Ikan Hingga Anggaran Sosialisasi Tembus Rp 10 miliar

Untuk anggaran sosialisasi makan bergizi gratis oleh Kominfo mencapai Rp 10 miliar.

Baca Selengkapnya

Masa Kerja Tinggal 3 Bulan Lagi, Bisakah Satgas Judi Online Ungkap Meski Server di Kamboja?

2 hari lalu

Masa Kerja Tinggal 3 Bulan Lagi, Bisakah Satgas Judi Online Ungkap Meski Server di Kamboja?

Judi online menjadi momok dalam beberapa tahun terakhir hingga pemerintah bikin Satgas Judi Online pada Juni 2024 ini. Apa yang sudah dilakukannya?

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

2 hari lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

Topik tentang gempa bermagnitudo 5,5 di Kabupaten Berau, Kalimantan Barat, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

5 hari lalu

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

BPBD Kalimantan Barat mengungkapkan areal seluas lebih 13 ribu hektare terbakar pada periode Januari-Agustus 2024. Mitigasi karhutla perlu diperkuat.

Baca Selengkapnya

Situs Gerindra.org yang Singgung Akun Fufufafa Tak Bisa Dibuka Hari Ini

5 hari lalu

Situs Gerindra.org yang Singgung Akun Fufufafa Tak Bisa Dibuka Hari Ini

Situs Gerindra.org yang menyinggung soal akun Fufufafa dinilai upaya mengadu domba.

Baca Selengkapnya

Dasco Sebut Situs Palsu Gerindra yang Singgung Akun Fufufafa Sudah Dilaporkan ke Kominfo

6 hari lalu

Dasco Sebut Situs Palsu Gerindra yang Singgung Akun Fufufafa Sudah Dilaporkan ke Kominfo

Dasco mengklaim sudah melaporkan situs palsu Gerindra ke Kominfo. Situs palsu itu menyinggung soal akun Fufufafa dan dinilai upaya mengadu domba.

Baca Selengkapnya