Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Sebut Penyebab Hujan Es di Wilayah Jawa Barat

Kamis, 8 Agustus 2024 13:45 WIB

Ilustrasi hujan es. euronews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan es yang dapat terjadi di wilayah Jawa Barat dalam dua hingga tiga hari ke depan.

"Kami memprediksi potensi hujan es masih akan terjadi dalam 2 hingga 3 hari ke depan. Jadi masyarakat dimohon untuk tetap tenang dan tidak kaget. Ini adalah fenomena alam yang biasa," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, pada Selasa, 6 Agustus 2024 melalui akun Instagram @infobmkg.

"Sebisa mungkin, berteduhlah untuk menghindari tetesan es yang berbeda dengan tetesan air. Kami ingin masyarakat tidak panik, ini adalah fenomena alam seperti biasanya," katanya.

Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa wilayah Jawa Barat yang berpotensi diguyur hujan es terutama di bagian barat, seperti Sukabumi, Bogor, Depok, dan Cimahi. "Wilayah yang berpotensi hujan es meliputi Sukabumi, Bogor, Depok, dan Cimahi. Jadi, prinsipnya adalah sebagian wilayah Jawa Barat, terutama di bagian barat."

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk berteduh jika terjadi hujan es, meskipun diperkirakan hujan es tersebut hanya berupa butiran kecil seperti kerikil, bukan bongkahan besar.

Advertising
Advertising

"Yang penting adalah kita berteduh untuk menghindari tetesan es, yang biasanya tidak terlalu besar, namun tentu saja berbeda dengan hujan air. Jadi, berteduhlah dan singkirkan benda-benda yang mudah pecah atau rusak," kata Dwikorita. Lantas, bagaimana penyebabnya?

Penyebab Potensi Terjadinya Hujan Es di Wilayah Jawa Barat

BMKG mengimbau masyarakat Jawa Barat untuk waspada terhadap potensi hujan sedang hingga sangat lebat, hujan es, petir, serta angin kencang termasuk angin puting beliung selama seminggu ke depan. Peringatan ini berlaku untuk periode Senin, 5 Agustus 2024 hingga Senin, 11 Agustus 2024, dan diumumkan melalui akun Instagram BMKG Jawa Barat.

Menurut BMKG, beberapa faktor yang menyebabkan potensi cuaca ekstrem ini termasuk suhu muka laut yang hangat di perairan Indonesia bagian barat, mendukung suplai uap air ke Jawa Barat. Gelombang Rossby Equatorial diperkirakan akan hadir pada awal pekan, dan kelembapan relatif di wilayah Jawa Barat pada lapisan 500 mb hingga 925 mb berkisar antara 50-90%. Labilitas atmosfer secara umum berada dalam kategori labil ringan hingga sedang.

Dijelaskan pula bahwa sebagian wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau, sedangkan sebagian lainnya masih dalam masa transisi musim atau pancaroba. "Oleh karena itu, masyarakat dan instansi terkait harus tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologis seperti hujan lebat/es dan angin kencang/puting beliung yang dapat terjadi secara lokal dan dalam durasi singkat," tulis BMKG.

Berdasarkan prakiraan kondisi global, regional, lokal, model cuaca deterministik, dan probabilistik, BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih dapat terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat. Daerah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga sangat lebat, hujan es, kilat, dan angin kencang dalam skala lokal dan durasi singkat selama sepekan ke depan meliputi:

- Kabupaten Bogor

- Kota Bogor

- Kabupaten Cianjur

- Kabupaten Sukabumi

- Kota Sukabumi

Pilihan Editor: Hujan Lebat Campur Es dan Angin Kencang di Bandung, BMKG: Awal Pancaroba

Berita terkait

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

2 jam lalu

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 17 - 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

3 jam lalu

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

Seorang wisatawan berinisial NM meninggal dunia di Puncak, Bogor, Jawa Barat. NM diduga kelelahan saat libur panjang pada akhir pekan kemarin.

Baca Selengkapnya

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

3 jam lalu

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

BMKG mencatat dua gempa beruntun Selasa, 17 September 2024, yaitu pukul 04.46 WIB dengan magnitudo 4,2. pukul 05.50 WIB dengan magnitudo 4,6.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

7 jam lalu

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

7 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

8 jam lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

Topik tentang gempa bermagnitudo 5,5 di Kabupaten Berau, Kalimantan Barat, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Macet Parah Masih Terjadi di Jalur Puncak arah Bogor dari Cianjur, Puluhan Polisi Bersiaga di Titik Rawan

21 jam lalu

Macet Parah Masih Terjadi di Jalur Puncak arah Bogor dari Cianjur, Puluhan Polisi Bersiaga di Titik Rawan

Macet parah masih terjadi di jalur Puncak arah Bogor dari Cianjur. Puluhan polisi disiagakan di titik rawan macet.

Baca Selengkapnya

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

22 jam lalu

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

Gempa berkekuatan M5,5 yang diikuti belasan lindu susulan di Berau, Kaltim, mengisi Top 3 Tekno pada Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

1 hari lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

Satlantas Bogor Terapkan Ganjil-Genap dan One Way untuk Atasi Kemacetan di Puncak

1 hari lalu

Satlantas Bogor Terapkan Ganjil-Genap dan One Way untuk Atasi Kemacetan di Puncak

Berikut titik penerapan ganjil-genap dan one way yang akan diberlakukan Satlantas Bogor untuk mengatasi kemacetan di Puncak.

Baca Selengkapnya