Mengenal Ciri-ciri dan Penyebab Terjadinya Hujan Es

Kamis, 8 Agustus 2024 14:15 WIB

Ilustrasi hujan es. wikimedia

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan es adalah kejadian cuaca ekstrem yang terjadi secara lokal, ditandai dengan jatuhnya butiran es dari awan. Meskipun proses terbentuknya hujan es mirip dengan hujan air biasa, perbedaannya terletak pada kondisi kondensasi atau penguapan. Kondensasi terjadi ketika uap air mengembun menjadi partikel-partikel es, dipengaruhi oleh suhu udara yang rendah di ketinggian.

Mengenal Ciri-Ciri Hujan Es dan Penyebabnya

Berdasarkan buku "Asyiknya Mengenal Bumi Kita" karya Diana Tri Hartati (2023), hujan es dalam ilmu meteorologi dikenal sebagai hail. Hujan es adalah jenis presipitasi, yaitu jatuhnya cairan berwujud cair atau beku dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk bola-bola es. Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri hujan es dan penyebabnya:

Penyebab Terjadinya Hujan Es

Fenomena hujan es dipicu oleh pola konvektivitas signifikan di atmosfer pada skala lokal hingga regional. Hujan es terjadi karena adanya awan Cumulonimbus. Awan ini mengandung tiga jenis partikel: butir air, butir air super dingin, dan partikel es. Hujan es terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang memiliki dimensi vertikal tinggi dengan kondisi labilitas udara signifikan, sehingga membentuk butiran es berukuran cukup besar di dalam awan.

Advertising
Advertising

Awan Cumulonimbus terbentuk melalui proses updraft dan downdraft yang kuat serta proses pembentukan lapisan pembekuan yang lebih rendah dari ketinggian normalnya. Proses strong updraft adalah pergerakan massa udara naik dan turun yang sangat kuat, membawa uap air ke ketinggian di mana suhu sangat dingin, sehingga uap air membeku menjadi partikel es.

Selain itu, awan cumulonimbus juga terbentuk karena adanya lapisan pembekuan yang lebih rendah dari ketinggian normalnya, dikenal sebagai freezing level dengan suhu nol derajat Celsius, yang menyebabkan butiran air membeku menjadi partikel es.

Ciri-Ciri Hujan Es

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan beberapa ciri-ciri terjadinya hujan es. Ciri utama adalah adanya hujan lebat disertai es, kilat, dan angin kencang dengan durasi singkat. Berikut adalah beberapa ciri lainnya:

1. Satu hari sebelumnya, udara sangat panas dan gerah karena radiasi matahari yang kuat.

2. Radiasi matahari yang kuat ditunjukkan oleh perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT yang melebihi 4.5°C, disertai kelembapan yang cukup tinggi di 700 mb (lebih dari 60%).

3. Mulai pukul 10.00 pagi, terlihat pertumbuhan awan Cumulus, di mana terdapat satu jenis awan dengan batas tepinya sangat jelas, berwarna abu-abu, dan menjulang tinggi seperti bunga kol.

4. Hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras yang tiba-tiba.

5. Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi, ada indikasi potensi hujan lebat disertai angin kencang atau puting beliung.

6. Awan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam, dikenal sebagai awan Cumulonimbus (Cb).

7. Pepohonan di sekitar mulai bergoyang dengan cepat.

8. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat berdiri.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | SAROH MUTAYA

Pilihan Editor: Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Sebut Penyebab Hujan Es di Wilayah Jawa Barat

Berita terkait

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

2 jam lalu

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 17 - 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

3 jam lalu

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

BMKG mencatat dua gempa beruntun Selasa, 17 September 2024, yaitu pukul 04.46 WIB dengan magnitudo 4,2. pukul 05.50 WIB dengan magnitudo 4,6.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

7 jam lalu

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

7 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

8 jam lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

Topik tentang gempa bermagnitudo 5,5 di Kabupaten Berau, Kalimantan Barat, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

22 jam lalu

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

Gempa berkekuatan M5,5 yang diikuti belasan lindu susulan di Berau, Kaltim, mengisi Top 3 Tekno pada Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

1 hari lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921

1 hari lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921

Gempa M5,5 di Berau, Kalimantan Timur, diikuti 18 kali lindu susulan. Wilayah tersebut punya riwayat gempa besar di masa lalu.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bermagnitudo 4,1 Guncang Sukabumi dan Sekitarnya, Akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bermagnitudo 4,1 Guncang Sukabumi dan Sekitarnya, Akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

Menurut BMKG, gempa tektonik bermagnitudo 4,1 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, dan sekitarnya, Senin 16 September 2024, pukul 07.01 WIB.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Sebagian Kota Besar Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Sebagian Kota Besar Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi hujan ringan, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya