BRIN Berkomitmen Kembangkan Teknologi Nuklir dan Siap Jadi Badan Pelaksana

Kamis, 8 Agustus 2024 20:14 WIB

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan siap untuk ikut andil dalam pengembangan teknologi nuklir melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Sebagai lembaga riset dan inovasi, BRIN harus selalu sedia jika diberi amanah dalam pengembangan teknologi ini.

"BRIN itu adalah badan pelaksana, dalam strateginya tentu kami bersama dengan kementerian terkait untuk pemanfaatan nuklir ini. Kita (BRIN) besok pun siap," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat ditemui di sela-sela agenda Indonesia Research and Innovation Expo (INARI Expo) 2024 di Cibinong, Jawa Barat, Kamis, 8 Agustus 2024.

Handoko menuturkan, sudah seharusnya BRIN ikut serta dalam kemajuan pemanfaatan teknologi, terutama dalam hal pengembangan dan risetnya. "Jika BRIN sendiri tidak siap, Indonesia enggak siap dong artinya," ujarnya. Dia juga menjelaskan bahwa BRIN saat ini punya program khusus untuk percepatan terkait nuklir ini.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, kata Handoko, menjadikan BRIN sebagai salah satu lembaga di bagian terdepan dalam pengembangan nuklir di Indonesia. Ia memaknai "bagian terdepan" itu sebagai badan pelaksana, namun tetap melibatkan kementerian terkait yang bersinggungan dengan nuklir.

Ihwal percepatan nuklir yang telah dilakukan BRIN, kata Handoko, baru memasuki tahap pengembangan reaktor untuk produksi radioisotop dan accelerator untuk medis dan industri. Ini semua merupakan dasar dari pengembangan PLTN.

Advertising
Advertising

Handoko juga membeberkan bahwa Rancangan Undang Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) telah memasukkan nuklir sebagai bagian untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi. Kebijakan ini, kata dia, tinggal menunggu pengesahan dari Dewan Perwakilan Rakyat saja.

"Ya sekarang kan sudah (nuklir dikategorikan EBT), sudah selesai pembahasannya, tinggal disahkan saja oleh DPR," kata Handoko sembari menambahkan bahwa ia yakin Indonesia bisa menuju ke pengembangan teknologi nuklir ini. Ia berpandangan, ketahanan energi kita tidak mungkin tercapai tanpa adanya sumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN),"

Selain itu, menurut Handoko, nuklir memang seharusnya masuk pada bagian EBT. Dia mencontohkan pada skala global bahwa banyak negara yang sudah mengembangkan maupun memanfaatkan sumber energi ini. "Nuklir itu kan EBT, di mana pun di dunia ini, nuklir itu kan bagian dari EBT, dan di RUU EBT yang baru itu, semangat ini jelas terlihat juga."

Pilihan Editor: Ada Udara Kabur di Prakiraan Cuaca BMKG, Ini Penjelasannya

Berita terkait

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

6 jam lalu

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

16 jam lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

1 hari lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024

Baca Selengkapnya

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

3 hari lalu

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.

Baca Selengkapnya

Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

4 hari lalu

Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

Hingga mendekati subuh nanti diperkirakan potensi hujan tersebut masih mugkin bertahan dan bahkan meluas.

Baca Selengkapnya

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

5 hari lalu

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

Rata-rata sekitar 484 ribu ton per tahun sampah plastik bocor ke laut dunia dari kegiatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

5 hari lalu

BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisir, dan kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

5 hari lalu

Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

Edaran dibuat meski wilayah Kabupaten Bekasi tak berbatasan dengan perairan Selat Sunda ataupun laut selatan Jawa, lokasi zona gempa megathrust

Baca Selengkapnya

Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

6 hari lalu

Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.

Baca Selengkapnya