4,7 Juta Data NIP dan NIK ASN Diduga Bocor, Pemerintah Sarankan Ganti Kata Sandi

Reporter

Andika Dwi

Selasa, 13 Agustus 2024 13:03 WIB

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan layanan sistem elektronik yang diakses oleh masyarakat tidak terganggu menyusul kabar dugaan kebocoran data aparatur sipil negara (ASN). Namun, masyarakat tetap diimbau untuk memperbarui kata sandi atau password.

“Pembaruan kata kunci wajib dilakukan secara berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama BKN, Vino Dita Tama, melalui keterangan tertulis, Senin, 12 Agustus 2024.

Vino mengklaim lembaganya telah bermitra dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginvestigasi dugaan kebocoran data tersebut. Investigasi ini sekaligus untuk memastikan keamanan data ASN dan memitigasi risiko ke depannya.

“Informasi perkembangan atas dugaan kebocoran akan disampaikan kemudian,” ucap Vino.

Dugaan kebocoran data ASN sebelumnya berdengung dari lembaga riset siber Indonesia, Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) di media sosial. Lembaga ini menyebut peretas anonim, TopiAx, menawarkan data sebanyak 4.759.218 baris yang diklaim sebagai data BKN. Peretas menjajakan data itu di forum jual-beli hasil retas, BreachForums, pada 10 Agustus lalu.

Advertising
Advertising

Data-data tersebut didagangkan dengan harga US$ 10 ribu atau sekitar Rp 160 juta (kurs Rp 16.000). Isi datanya, antara lain tempat dan tanggal lahir, gelar, nomor induk pegawai (NIP), nomor surat keputusan (SK) pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan PNS, jabatan, golongan, alamat surel (email), riwayat pendidikan, nomor ponsel, serta asal instansi.

Chairman CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan peretas juga membagikan sampel data 128 ASN yang berasal dari berbagai instansi di Aceh. Sejauh ini CISSReC juga sudah melakukan verifikasi secara acak terhadap 13 ASN melalui WhatsApp yang namanya tercantum dalam sampel data.

“Menurut mereka, data tersebut adalah valid meskipun ada yang menginformasikan tentang adanya kesalahan penulisan digit terakhir pada NIP dan nomor induk kependudukan (NIK),” kata Pratama di Semarang, Ahad, 11 Agustus 2024, dikutip dari Antara.

Melalui unggahan di akun X, perusahaan keamanan siber, Falcon Feeds, juga menyebutkan soal penjualan basis data bernama Satu Data ASN. “Berisi informasi pribadi 4.759.218 PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di seluruh provinsi,” begitu bunyi cuitan @FalconFeeds.io, pada 10 Agustus 2024.

MELYNDA DWI PUSPITA dan AISYAH AMIRA WAKANG berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Wacana BRIN Pindahkan Benda Arkeologi Papua Mirip dengan Kasus di Barus, Pemerhati Budaya Sebut Aturan Aneh

Berita terkait

Seluk-beluk Program Makan Bergizi Gratis: Gunakan Susu Ikan Hingga Anggaran Sosialisasi Tembus Rp 10 miliar

19 jam lalu

Seluk-beluk Program Makan Bergizi Gratis: Gunakan Susu Ikan Hingga Anggaran Sosialisasi Tembus Rp 10 miliar

Untuk anggaran sosialisasi makan bergizi gratis oleh Kominfo mencapai Rp 10 miliar.

Baca Selengkapnya

Masa Kerja Tinggal 3 Bulan Lagi, Bisakah Satgas Judi Online Ungkap Meski Server di Kamboja?

20 jam lalu

Masa Kerja Tinggal 3 Bulan Lagi, Bisakah Satgas Judi Online Ungkap Meski Server di Kamboja?

Judi online menjadi momok dalam beberapa tahun terakhir hingga pemerintah bikin Satgas Judi Online pada Juni 2024 ini. Apa yang sudah dilakukannya?

Baca Selengkapnya

Situs Gerindra.org yang Singgung Akun Fufufafa Tak Bisa Dibuka Hari Ini

3 hari lalu

Situs Gerindra.org yang Singgung Akun Fufufafa Tak Bisa Dibuka Hari Ini

Situs Gerindra.org yang menyinggung soal akun Fufufafa dinilai upaya mengadu domba.

Baca Selengkapnya

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

3 hari lalu

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Serangan sistem keamanan Indodax pada Rabu, 11 September 2024 dinilai terafiliasi dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Dasco Sebut Situs Palsu Gerindra yang Singgung Akun Fufufafa Sudah Dilaporkan ke Kominfo

4 hari lalu

Dasco Sebut Situs Palsu Gerindra yang Singgung Akun Fufufafa Sudah Dilaporkan ke Kominfo

Dasco mengklaim sudah melaporkan situs palsu Gerindra ke Kominfo. Situs palsu itu menyinggung soal akun Fufufafa dan dinilai upaya mengadu domba.

Baca Selengkapnya

Polemik Akun Fufufafa Hina Prabowo Terus Bergulir, Menkominfo Budi Arie Bersikukuh Sebut Bukan Milik Gibran

4 hari lalu

Polemik Akun Fufufafa Hina Prabowo Terus Bergulir, Menkominfo Budi Arie Bersikukuh Sebut Bukan Milik Gibran

Akun Kaskus Fufufafa yang disinyalir milik Gibran Rakabuming terus bergulir. Menkominfo Budi Arie Setiadi bersikukuh tidak terkait dengan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kominfo Klaim Take Down Ribuan Akun dan Konten Deepfake

4 hari lalu

Kominfo Klaim Take Down Ribuan Akun dan Konten Deepfake

Penghapusan konten dan akun deepfake dilakukan baik dari inisiatif Kemenkominfo maupun platform-platform yang kedapatan mengandung konten deepfake.

Baca Selengkapnya

Analis Anggap Kominfo Punya Akses Penuh Jika Ingin Cari Tahu Pemilik Akun Kaskus Fufufafa

5 hari lalu

Analis Anggap Kominfo Punya Akses Penuh Jika Ingin Cari Tahu Pemilik Akun Kaskus Fufufafa

Analis IT dari ICT Institute Heru Sutadi menyoroti polemik akun Kaskus Fufufafa yang disinyalir milik Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka yang penuh dengan status kebencian dan homofobik ke pelbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Kominfo Tutup 3 Juta Lebih Situs Judi Online Sejak Pertengahan Juli 2023

5 hari lalu

Kominfo Tutup 3 Juta Lebih Situs Judi Online Sejak Pertengahan Juli 2023

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di bawah pimpinan Budi Arie Setiadi sukses menutup lebih dari 3 juta situs judi online (judol) yang beredar di internet

Baca Selengkapnya

Kominfo Klaim Akun Fufufafa Bukan Milik Gibran, Budi Arie: Lagi Ditelusuri

5 hari lalu

Kominfo Klaim Akun Fufufafa Bukan Milik Gibran, Budi Arie: Lagi Ditelusuri

Menurut Budi Arie, timnya di Kominfo tengah mengecek dan menyimpulkan sementara akun Fufufafa bukan milik anak sulung Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya