BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

Kamis, 15 Agustus 2024 12:02 WIB

Development of Experimental Cyclotron in Yogyakarta atau DECY-13 Cyclotron. BRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN sedang mengembangkan Development of Experimental Cyclotron in Yogyakarta atau DECY-13 Cyclotron. DECY-13 merupakan pengembangan rancang bangun akselerator siklotron yang dimanfaatkan untuk bidang kesehatan dan industri. Riset ini dikembangkan oleh Pusat Riset Teknologi Akselerator (PRTA)

Periset PRTA BRIN Ihwanul Aziz menjelaskan, siklotron merupakan salah satu teknologi akselerator yang menggunakan pemercepatan berbentuk melingkar. Hal tersebut disampaikan Aziz pada kegiatan Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI) Expo 2024, di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jumat 9 Agustus 2024.

Aziz menyebutkan, jika radiofarmaka merupakan obat yang memanfaatkan radiasi nuklir. Radiofarmaka dapat diproduksi menggunakan reaktor nuklir. “Ke depannya, jika akselerator ini sudah berhasil dibuat di Indonesia, maka akselerator dapat dimanfaatkan untuk membuat radiofarmaka. Radiofarmaka yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati kanker, mendiagnosis penyakit tertentu,” katanya dilansir dari laman resmi BRIN.

Aziz mengatakan, akselerator berfungsi untuk mempercepat partikel bermuatan. “Partikel bermuatan itu ada elektron dan proton. Proton digunakan untuk menghasilkan ion. Siklotron DECY-13 adalah siklotron pertama yang dibangun di Indonesia oleh PRTA BRIN," ujar Aziz.

"Ke depannya, akan ada Skarla 30, yang merupakan akselerator dengan skala lebih besar dengan energi 30 MeV (Mega elektron Volt),” kata dia.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut Aziz menjelaskan, salah satu kelebihan dari akselerator adalah tidak adanya zat radioaktif pada sistem akselerator selama tidak beroperasi dan terhubung dengan listrik. “Berbeda dengan reaktor nuklir yang masih terdapat radiasi, walaupun dalam keadaan tidak beroperasi,” ujarnya.

Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri BRIN Miftakul Munir menerangkan radiofarmaka Kit Etambutol yang dikembangkan pertama kali dan diproduksi oleh Indonesia.

“Fungsi dari Kit Etambutol adalah untuk mendeteksi adanya tuberkulosis (TBC) di luar paru-paru. TBC merupakan salah satu penyakit terbanyak yang ada di Indonesia dengan peringkat pengidap TBC nomor dua di dunia setelah India,” kata Munir.

Peneliti Ahli Utama BRIN, Rohadi Awaludin mengatakan bahwa produksi radioisotop dan radiofarmaka telah menjadi pilar penting dalam upaya menciptakan kemandirian bangsa di bidang medis, khususnya kedokteran nuklir.

Saat ini nuklir masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Orang masih takut mendengarnya. Padahal sesungguhnya nuklir inilah kunci kesejahteraan berada, termasuk di bidang kesehatan,” ujar Rohadi dilansir dari laman BRIN.

Rohadi memaparkan, saat ini sebagian besar radioisotop dan radiofarmaka digunakan untuk penyakit kanker, selain untuk penyakit jantung dan ginjal. “Radiofarmaka adalah teknik yang powerfull sebagai penegakan diagnosis kanker,” katanya.

Radiofarmaka Tc-99m paling banyak digunakan untuk melakukan diagnosis, karena waktu paruhnya pendek dan paparan gammanya kecil, sehingga efek dalam tubuh minimal. Contohnya untuk bone scan. Untuk jantung dapat menggunakan Kit Radiofarmaka MIBI (Methoxy Isobutyl Isonitrile) dan untuk fungsi ginjal menggunakan Radiofarmaka DTPA (dietilenetriaminepentaasetat). “Semua kit tersebut diproduksi menggunakan reaktor nuklir,” kata dia.

Rohadi juga mengungkap kelebihan adiofarmaka untuk terapi adalah targeted artinya, hanya tertuju dan terakumulasi ke organ atau jaringan sasaran saja. Selain itu juga dapat langsung kita lihat hasilnya setelah terapi diberikan.

“Dan sekarang dapat dilakukan sekaligus. Bukan hanya untuk diagnostik saja atau terapi saja, namun dapat dilakukan untuk keduanya sekaligus, disebut dengan teranostik, terapi sekaligus diagnosik,” ujar Peneliti BRIN tersebut.

Pilihan Editor: Menkes Bagikan Portable X-Ray untuk tekan Kasus TBC, Jawa Barat dapat Terbanyak

Berita terkait

Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

5 jam lalu

Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

Supermoon terbesar 2024 terjadi pada Rabu malam sampai Kamis pagi ini, 18-19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Pertama Kali Kembali Bekerja Setelah Selesaikan Kemoterapi

10 jam lalu

Kate Middleton Pertama Kali Kembali Bekerja Setelah Selesaikan Kemoterapi

Kate Middleton pertama kali kembali bekerja setelah pekan lalu mengumumkan telah menyelesaikan kemoterapi untuk melawan kanker.

Baca Selengkapnya

7 Gejala Kanker Laring yang Sering Diabaikan, Suara Parau sampai Sulit Menelan

11 jam lalu

7 Gejala Kanker Laring yang Sering Diabaikan, Suara Parau sampai Sulit Menelan

Selain suara parau, berikut gejala kanker laring lainnya sehingga pasien disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Baca Selengkapnya

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

14 jam lalu

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

18 jam lalu

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

1 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

2 hari lalu

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

2 hari lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

2 hari lalu

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak

Baca Selengkapnya