Walhi Anggap IKN Minim Partisipasi Publik, Disebut Beda dengan Sejarah Jakarta

Kamis, 15 Agustus 2024 21:34 WIB

Suasana Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 14 Agustus 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp 11,2 triliun per Juli 2024 atau mencakup 26,4 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp42,5 triliun untuk 2024. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta mengkritik pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terkesan mengabaikan aspirasi masyarakat lokal. Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Suci Fitria Tanjung, menyebut minimnya peluang dialog dengan pemerintah, ihwal IKN, suatu hari bisa merugikan masyarakat lokal di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pengembangan IKN dianggap berbeda dengan situasi di Jakarta yang dijadikan pusat pemerintahan usai kemerdekaan Indonesia pada 1945. Menurut Suci, Gubernur Jakarta periode 1966-1977, Ali Sadikin, mengutamakan dialog dan menyerap aspirasi masyarakat lokal.

“Artinya ada keterlibatan masyarakat lokal dalam membangun sebuah daerah," kata Suci saat konferensi pers di Kantor Eknas Walhi, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.

Lantaran diberi kesempatan untuk berdialog, Suci menyebut masyarakat Jakarta di masa silam rela memberikan tanah untuk pembangunan ibu kota negara. Situasi itu dianggap tak tampak di IKN, karena masyarakat lokal tak dilibatkan dalam pengambilan kebijakan. Risikonya, Suci meneruskan, adalah perbedaan visi antara masyarakat Kalimantan Timur dengan regulator IKN.

“Apakah akan sampai pada wujud visi yang sama? Dari situ saja kita sudah mulai meragukannya. Atau mungkin hanya bacaan untuk investasi saja," tutur dia.

Advertising
Advertising

Selain soal partisipasi publi, para anggota Walhi juga mempunyai pandangan berbeda mengenai kualitas udara di IKN yang sebelumnya dipuji oleh Presiden Joko Widodo. Eksekutif Nasional Walhi, Abdul Ghofar, menyebut pujian itu dianggap sama saja dengan pengabaian atas kondisi di Jakarta.

“Terakhir Jokowi bilang udara di IKN bagus sekali, tidak seperti Jakarta, makanya pindah ke IKN itu pilihan yang tepat, karena Jakarta tidak layak huni dan sebagainya,” tutu dia dalam konferensi pers Walhi yang sama.

Seperti diketahui, Jakarta saat ini terbelit masalah polusi udara dan beban lingkungan yang berat, termasuk amblesan tanah. Kondisi Jakarta tersebut, Walhi menilai, selalu dijadikan justifikasi untuk pemindahan ibu kota negara.

Jokowi sebelumnya membandingkan kualitas udara di IKN dengan banyak kota besar di Indonesia. Udara di IKN bahkan dinilai lebih baik daripada Singapura. "Segar sekali," katanya saat membuka rapat kabinet paripurna perdana di IKN, pada 12 Juli lalu.

Pilihan Editor: WHO Kembali Tetapkan Status Darurat untuk Wabah Mpox, Apa Bedanya dari 2 Tahun Lalu?

Berita terkait

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

58 menit lalu

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.

Baca Selengkapnya

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

2 jam lalu

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kekisruhan di Kadin dan minta bola panas dualisme kepemimpinan tidak disorongkan padanya

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

2 jam lalu

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa diperkirakan biaya yang dihabiskan Kaesang bersama sang istri dan 2 orang lainnya masing-masing 90 juta, disesuaikan dengan biaya pesawat business class.

Baca Selengkapnya

Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

2 jam lalu

Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

Asrinaldi mengatakan publik mengetahui Munaslub Kadin ada kaitannya dengan proses politik.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

3 jam lalu

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

Mengaku menumpang teman, ini pernyataan lengkap Kaesang soal jet pribadi yang ditumpanginya ke AS.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

Kronologi penjualan pasir laut ke luar negeri yang dihentikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2003 yang kini dibuka kembali oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Lapor Dugaan Gratifikasi atas Nama Anak Jokowi

3 jam lalu

Kaesang Lapor Dugaan Gratifikasi atas Nama Anak Jokowi

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan sebut Kaesang datang melapor sebagai dugaan gratifikasi atas penggunaan private jet atas nama anak penyelenggara negara

Baca Selengkapnya

Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

4 jam lalu

Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

Jokowi membantah membuka ekspor pasir laut. Menurut dia, ekspor yang dibuka adalah sedimen laut

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin Kembali Jadi Kiai, Berapa Uang Pensiunnya?

4 jam lalu

Jokowi Bakal Pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin Kembali Jadi Kiai, Berapa Uang Pensiunnya?

Rincian pensiun yang bakal diterima Jokowi setelah pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin usai kembali menjadi kiai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Dualisme Kadin Masalah Internal, Hamdan Zoelva: Biar Kami Selesaikan Sendiri

5 jam lalu

Jokowi Sebut Dualisme Kadin Masalah Internal, Hamdan Zoelva: Biar Kami Selesaikan Sendiri

Kuasa hukum Kadin Indonesia Hamdan Zoelva berharap Jokowi tak akan mencampuri urusan internal Kadin.

Baca Selengkapnya