Riset Terbaru IBM dan Ecosystem: Mayoritas Perusahaan Tekno di Asia Tenggara Belum Efektif Kelola AI

Kamis, 15 Agustus 2024 23:46 WIB

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan terbaru International Business Machine Corporation (IBM) mengungkapkan hanya 17 persen dari jumlah perusahaan di Asia Tenggara yang mumpuni dari sisi strategi penerapan kecerdasan buatan atau AI. Dalam kajian berjudul AI Readiness Barometer: AI Landscape, IBM menyurvei perspektif 372 pemimpin entitas teknologi dan data di Singapura, Indonesia, Thailand, Malaysia, serta Filipina.

Untuk menggarap laporan tersebut, IBM menggandeng Ecosystm, penyedia jasa riset yang kemudian yang mengumpulkan data ihwal kesiapan penerapan teknologi AI. Tim Ecosystem menyisir proses bisnis berbagai organisasi, kemudian memberikan skor. Penilaiannya berdasarkan berbagai metrik, mulai dari budaya di manajemen maupun fondasi data perusahaan.

Merujuk laporan tersebut, mayoritas korporasi sudah mencoba untuk mengadopsi AI dalam proses bisnis. “Hal bagusnya adalah tidak ada bisnis yang sama sekali tidak mencoba AI,” kata CEO Ecosystm, Ullrich Loeffler, dalam agenda THINK on Tour 2024 yang digelar IBM di Marine Bay Sands Convention Centre Singapura, Kamis, 15 Agustus 2024.

Sebanyak 85 persen dari pemimpin perusahaan teknologi yang disurvei mengakui penggunaan AI bisa membantu pencapaian target strategis. “Secara keseluruhan, upaya awal difokuskan pada peningkatan produktivitas,” kata Ullrich. “Ada beberapa keberhasilan, namun hal ini dapat diperluas.”

Kendati begitu, studi yang sama menunjukkan bahwa kebanyakan organisasi belum mampu untuk memanfaatkan AI secara efektif. Dalam survei, hanya 17 persen responden yang mengaku memiliki tim data science dalam organisasi, sisanya tidak memiliki spesialis AI.

Advertising
Advertising

Sebagian besar kepala perusahaan dan organisasi yang disurvei juga belum memprioritaskan tata kelola data dan kepatuhan regulasi. Padahal, tata kelola ini dibutuhkan untuk mengetahui risiko dari regulator terhadap bisnis-bisnis yang berjalan. Pada 2024 dan 2025, AI hanya diprioritaskan untuk bukti konsep dan peningkatan kualitas data.

“Kesiapan AI memerlukan kepemimpinan yang kuat, strategi data yang tangguh, bakat yang tepat, dan kerangka tata kelola yang dipikirkan dengan matang,” kata General Manager IBM Asia Tenggara, Catherine Lian.

Dia mengimbuhkan, tata kelola tersebut juga untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan etis. Tanpa fondasi yang kuat, ucap Catherine, perusahaan berisiko hanya memakai AI dari sisi kemampuan teknologi. “Tetapi gagal mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap bisnis.”

Pilihan Editor: Walhi: Pujian Jokowi untuk Udara IKN sama dengan Pengabaian terhadap Jakarta

Berita terkait

3 Cara Membuat Video AI Hug yang Viral di TikTok dan Instagram

49 menit lalu

3 Cara Membuat Video AI Hug yang Viral di TikTok dan Instagram

Cara membuat video AI hug yang viral di sosial seperti TikTok dan Instagram. Tren ini bisa mengobati rasa rindu pada orang yang sudah meninggal.

Baca Selengkapnya

IBM Sebut AI Bantu Korporasi Pangkas Jejak Karbon, Berikut 3 Caranya

2 jam lalu

IBM Sebut AI Bantu Korporasi Pangkas Jejak Karbon, Berikut 3 Caranya

IBM menyatakan bantuan AI bukan hanya untuk keuntungan dan kemudahan bisnis, namun juga untuk aspek keberlanjutan.

Baca Selengkapnya

Klaim Harga Paling Kompetitif, Tecno Pasarkan Phantom V Fold2 dan Flip2 Mulai dari Afrika

2 jam lalu

Klaim Harga Paling Kompetitif, Tecno Pasarkan Phantom V Fold2 dan Flip2 Mulai dari Afrika

Berikut ini spesifikasi, kemampuan AI, sampai harga dari Tecno Phantom V Fold2 dan V Flip2

Baca Selengkapnya

Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

20 jam lalu

Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intelligence (AI). Kenapa?

Baca Selengkapnya

Chatbot AI WhatsApp akan Punya Suara Figur Terkenal, Ada Seleb dan Influencer

1 hari lalu

Chatbot AI WhatsApp akan Punya Suara Figur Terkenal, Ada Seleb dan Influencer

Fitur chatbot AI pada WhatsApp akan diisi suara dari figur terkenal, dari influencer hingga seleb. Ada opsi suara dengan aksen berbeda.

Baca Selengkapnya

Tentang Film Dokumenter Whats Next? The Future With Bill Gates

1 hari lalu

Tentang Film Dokumenter Whats Next? The Future With Bill Gates

Serial film dokumenter taipan Bill Gates ini akan dirilis di Netflix pada 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

Konsumsi Energinya Tinggi, Pakar Memperingatkan Penggunaan AI Bisa Mempercepat Krisis Iklim

1 hari lalu

Konsumsi Energinya Tinggi, Pakar Memperingatkan Penggunaan AI Bisa Mempercepat Krisis Iklim

Pakar memperingatkan bahwa AI bisa memerparah krisis iklim karena konsumsi energinya yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

2 hari lalu

Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

Meizu belum lama memperkenalkan seri ponsel pertamanya untuk pasar global, di luar Cina.

Baca Selengkapnya

6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

2 hari lalu

6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

Sejumlah teknik untuk bisa identifikasi gambar palsu bangkitan AI bisa diplikasikan ke video deepfake. Diyakini lebih mudah.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

3 hari lalu

Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan membuat aplikasi manajemen kantor hukum. Akan dikembangkan dengan teknologi AI.

Baca Selengkapnya