Penjelasan Kenapa IKN Bisa Cuaca Hujan tapi Jakarta Kering

Jumat, 16 Agustus 2024 08:11 WIB

Peta empat siklon tropis di Pasifik Utara pada 14 Agustus 2024. Cuaca kering di wilayah selatan Indonesia namun basah di utara turut dipengaruhi oleh keberadaan empat siklon ini.

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca Jabodetabek yang masih nihil potensi hujan dan suhu maksimum harian mencapai 35 derajat Celsius mewakili wilayah selatan Indonesia saat ini yang masih mengalami musim kemarau dengan cuaca yang cerah hingga berawan. Wilayah selatan ini termasuk Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, hal itu umum terjadi pada Agustus karena wilayah selatan memang berada dalam periode musim kemarau. Dikutip dari keterangannya dalam prospek cuaca mingguan periode 16-22 Agustus 2024, BMKG memprediksi kondisi cuaca tersebut belum berubah sepekan ke depan.

Potensi hujan, menurut BMKG, masih ada di sejumlah wilayah Indonesia yang lain, terutama di wilayah utara. Mereka meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, serta sebagian besar wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Mereka bahkan mendapat peringatan dini untuk potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kalimantan Timur di mana Ibu Kota Nusantara (IKN) berlokasi termasuk yang mendapatkannya. Lainnya adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, seluruh provinsi di Kalimantan, Maluku, dan Papua, serta seluruh di Sulawesi kecuali Gorontalo.

"Potensi hujan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gangguan fenomena gelombang Rossby Ekuatorial yang dapat meningkatkan kemungkinan hujan, daerah pertemuan dan perlambatan angin yang mendukung pembentukan awan konvektif, serta labilitas udara yang menciptakan kondisi atmosfer yang tidak stabil," bunyi keterangan BMKG.

IKN Melawan Pengaruh 4 Siklon Tropis

Advertising
Advertising

Terpisah, peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap pula adanya faktor empat siklon tropis di Samudera Pasifik bagian utara. Faktor ini disebutnya menyebabkan wilayah Indonesia khususnya di selatan ekuator kering.

Profesor bidang klimatologi itu menyertakan peta lokasi pembentukan empat siklon tropis itu pada Rabu, 14 Agustus 2024, lalu terdiri dari Maria, Son-Tinh, Wukong, dan Ampil. Juga dampaknya yang berupa kandungan uap air wilayah Indonesia di atas 2 kilometer yang menunjukkan minimnya kandungan di selatan. Kandungan uap air meningkat semakin ke utara.

Faktor itu pula, menurut Erma, berada di balik hujan yang turun di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sekitarnya di Kalimantan Timur. "Semoga banjir lekas surut di Balikpapan dan IKN dan upacara 17 Agustusan berjalan lancar," katanya melalui akun media sosial X, Kamis malam 15 Agustus 2024.

Pilihan Editor: Jokowi Ajak Upacara 17 Agustus di IKN, Ini Prediksi Cuaca BMKG

Berita terkait

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

4 jam lalu

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

BMKG menjelaskan modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan sebanyak 40 hari sepanjang tahun 2025 dengan total biaya Rp 22,09 miliar.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

6 jam lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Pembangunan IKN Tahap II dimulai 2025, Bappenas: Fokus Membangun Economic Crowd

8 jam lalu

Pembangunan IKN Tahap II dimulai 2025, Bappenas: Fokus Membangun Economic Crowd

Pembangunan ini dianggap penting untuk dapat memastikan orang-orang yang tinggal di IKN tercukupi kebutuhan sosial dan fisiknya

Baca Selengkapnya

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

9 jam lalu

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 17 - 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

10 jam lalu

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

BMKG mencatat dua gempa beruntun Selasa, 17 September 2024, yaitu pukul 04.46 WIB dengan magnitudo 4,2. pukul 05.50 WIB dengan magnitudo 4,6.

Baca Selengkapnya

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

13 jam lalu

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

14 jam lalu

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

15 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

15 jam lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, Performa Tensor G4, dan Banjir Rob Supermoon di Top 3 Tekno

Topik tentang gempa bermagnitudo 5,5 di Kabupaten Berau, Kalimantan Barat, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

23 jam lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya