TEMPO.CO, Jakarta - Merujuk prakiraan cuaca BMKG, wilayah Indonesia bagian utara dan tengah masih berpotensi hujan pada 13-19 Agustus 2024 saat perayaan HUT RI ke-79.
Meski Indonesia sudah memasuki periode puncak kemarau, Kalimantan Timur tetap menjadi area yang rawan diguyur hujan berintensitas sedang-tinggi. Sementara diketahui cuaca di IKN sendiri sangat sulit diprediksi dikarenakan hujan bisa datang setiap saat, tanpa mengenal apakah musim penghujan atau kemarau.
Presiden Jokowi sendiri pernah mengatakan kemajuan atau progress pembangunan IKN mundur dari target awal karena hujan deras.
“Kemarin memang targetnya kan Juli (berkantor di IKN), tetapi kan lihat di IKN tiap hari hujan terus, hujan deras banget jadi memang pekerjaan banyak yang mundur,” kata Jokowi ketika ditemui sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut operasi cuaca (OMC) akan dilakukan selam 24 jam untuk mengendalikan potensi awan penghujan di IKN, Kalimantan Timur.
"OMC selama 24 jam nonstop adalah pengalaman pertama di Indonesia bahkan dunia," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto di Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2024.
Operasi tersebut dilakukan untuk mendukung percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang yang diantaranya Istana Kepresidenan, Bandar Udara VVIP IKN, dan jalan tol menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
"Termasuk mendukung kesiapan pelaksanaan segenap kegiatan kenegaraan termasuk di dalamnya perayaan hari ulang tahun Indonesia ke-79 pada 17 Agustus nanti," ujarnya.
Sementara tim BMKG mencatat data curah hujan selama 30 tahun (1991-2020) diketahui bahwa pola hujan di IKN memiliki karakteristik hujan dengan intensitas diatas 150 mm per bulan yang terjadi sepanjang tahun. BMKG mengamati bahwa hujan di IKN bisa terjadi pada pagi, sore, malam, dan dini hari.
Sementara dilansir dari Antara, tim medis di IKN Tengah melakukan antisipasi ancaman sengata panas (heatstroke) pada saat upacara Peringatan 17 Agustus di IKN.
“Mengingat cuaca juga tidak stabil, kadang panas, kadang dingin, jadi ada memang beberapa arahan-arahan agar kami mewaspadai beberapa kasus-kasus medis ya seperti kasus-kasus heatstroke,” ujar Koordinator Tim Medis Kesehatan Posko Kemenko 1 Adam Kristy kepada Antara di IKN, Kamis, 15 Agustus 2024.
Ia menyatakan, heatstroke berpotensi terjadi dikarenakan pelaksanaan upacara akan dilakukan tanggal 17 Agustus mulai pagi hari pukul 05.10 WITA hingga siang hari.
“Jadi bisa dibayangkan selama itu di bawah terik matahari, itu perlu kita waspadai,” jelas Adam. Ia menerangkan kasus heatstroke ini merupakan sangat diutamakan, terutama terhadap obat-obat medis dan juga pendinginan.
Pilihan editor: Menilik Alasan SBY Tidak Menghadiri Upacara 17 Agustus di IKN