NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

Rabu, 28 Agustus 2024 09:45 WIB

Administrator NASA Bill Nelson dan pimpinan berpartisipasi dalam konferensi pers langsung pada hari Sabtu, Agustus 2018. 24 Agustus 2024, di Johnson Space Center milik badan tersebut di Houston di mana mereka memberikan informasi terkini tentang Uji Penerbangan Kru Boeing NASA. Kredit: NASA

TEMPO.CO, Jakarta - Dua astronot Amerika, Sunita Williams dan Butch Wilmore, baru bisa meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Februari tahun depan. Keduanya saat ini sudah lebih dari 80 hari tinggal di ISS dari jadwal semula yang hanya 8 hari sejak mereka meluncur dari Bumi menumpang pesawat antariksa Starliner milik Boeing pada 5 Juni 2024.

Rencana penjemputan Sunita dan Butch itu diumumkan Administrator Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Bill Nelson, pada Ahad lalu, 25 Agustus 2024. Disebutkannya, kedua astronot akan menunggu sampai Februari sembari terlibat sebagai bagian dari Ekspedisi 71/72 di ISS.

Pada waktunya nanti, keduanya akan terbang pulang menumpang pesawat antariksa Dragon dengan dua kru lain yang ditugaskan NASA untuk misi SpaceX Crew-9. Adapun Starliner akan dibiarkan kembali ke Bumi tanpa awak dan diharapkan mendarat pada awal September tahun ini.

"Keputusan ini adalah hasil dari komitmen kami kepada faktor keselamatan," kata Bill Nelson. Ditambahkannya, "Saya berterima kasih untuk kedua tim NASA dan Boeing untuk seluruh kerja keras dan detail mereka."

Menurut Manajer Program Kru Komersial NASA, Steve Stich, opsi itu adalah yang terbaik setelah mempelajari lebih banyak data beberapa waktu ini. Opsi itu, yakni Starliner pulang tanpa awaknya, karena NASA disebutkannya mendapati ketidakjelasan yang sangat besar dalam prediksi performa mesin roket pesawat itu.

Nasib Misi Boeing ke Depan

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, Sunita dan Butch menjalani misi Starliner berawak pertama dalam program Boeing Crew Filght Test NASA. Starliner didesain untuk beroperasi otonom dan sebelumnya telah berhasil melalui dua penerbangan tanpa awak.

Astronot Uji Penerbangan Kru Boeing NASA (dari atas) Butch Wilmore dan Suni Williams berpose pada 13 Juni 2024 untuk potret di dalam ruang depan antara port depan pada modul Harmony Stasiun Luar Angkasa Internasional dan pesawat ruang angkasa Boeing Starliner. Kredit: NASA

Merespons pertanyaan apakah NASA masih akan bekerja sama dengan Boeing ke depannya, Associate Administrator NASA Ken Bowersox mengatakan bahwa pihaknya sudah melalui diskusi-diskusi yang intensif seputar permasalahan terkini. Dia mengatakan, ada banyak emosi namun disadari pula untuk menjaga tim tetap padu karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. "Jadi kami tetap berkomitmen untuk bekerja bersama Boeing," katanya.

Steve Stich menekankan kalau Boeing telah dengan sangat baik membangun sebuah model. Tapi pertanyaannya adalah, "Apakah model itu cukup baik untuk memprediksi performanya dengan seorang awak?"

Menurutnya, hanya ada sedikit saja perdebatan dalam hal level risiko. "Dan ini hanya bergantung kepada bagaimana Anda mengevaluasi risiko itu. Kami melakukannya sedikit berbeda dengan awak kami dibandingkan dengan yang dilakukan Boeing," kata Steve Stich menambahkan.

Problem di Starliner

Setelah sukses meluncur bersama Starliner dari Bumi pada 5 Juni lalu, Sunita dan Butch dijadwalkan hanya delapan hari di ISS. Sebelum kemudian terbang kembali dan terjun dengan kapsul berparasutnya yang ada di Starliner kembali ke Bumi.

Program Starliner Boeing sedang dikembangkan untuk meluncurkan misi berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Shutterstock

Rencana itu berubah setelah NASA dan Boeing mengidentifikasi adanya kebocoran helium, dan menyusul soal reaksi pesawat untuk mengendalikan mesin roketnya, pada 6 Juni seriing Starliner mendekat ke ISS. Belakangan muncul pula masalah dengan katup yang menambah pelik rencana kepulangan Starliner.

Dengan akses terbatas ke pesawat antariksa itu di ISS, sejumlah tes di Fasilitas Uji White Sands milik NASA di Bumi mengindikasikan kalau bagian yang disebut deformed Teflon seals menjadi salah satu alasan mesin roket gagal fungsi. Tapi, tanpa jawaban yang konklusif, NASA harus menunggu untuk memutuskan antara memulangkan astronot menggunakan Starliner atau bekerja sama dengan SpaceX untuk membawa mereka pulang awal tahun depan menumpang misi Crew-9. Misi baru akan meluncur ke ISS akhir September nanti.

Starliner sudah harus kembali ke Bumi terlebih dulu sebelum misi SpaceX Crew-9 NASA meluncur untuk memastikan docking port tersedia di ISS. Dan setibanya di Bumi nanti, Starliner akan menjadi obyek evaluasi menyeluruh oleh NASA untuk menentukan persyaratan tambahan apa saja yang harus dipenuhi Boeing.

Sedangkan bersama SpaceX, NASA harus menyesuaikan ulang misi Crew-9 yang awalnya akan memberangkatkan empat astronot. Termasuk rekonfigurasi kursi di Crew-9 Dragon dan mengatur manifes untuk mengangkut kargo tambahan, kebutuhan personal, dan spacesuits spesifik Dragon untuk Sunita dan Butch.

Pilihan Editor: Peringatan Dini Cuaca BMKG Sebut Maluku Utara dan Sejumlah Wilayah Ini Masih Harus Waspada Hujan Pekan Ini

Berita terkait

Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

10 jam lalu

Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

Insiden tersebut terjadi setelah pesawat mengalami masalah tekanan kabin di tengah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

3 hari lalu

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS.

Baca Selengkapnya

Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

5 hari lalu

Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

Misi Polaris Dawn SpaceX membuat rentetan catatan sejarah baru dalam dunia penerbangan antariksa.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

6 hari lalu

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.

Baca Selengkapnya

NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

8 hari lalu

NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

Starliner telah kembali pada Sabtu dinihari, 7 September 2024. Simak perbandingan performa Boeing dan SpaceX dalam menjawab penugasan NASA sejauh ini.

Baca Selengkapnya

10 Jet Pribadi Paling Mahal di Dunia dan Pemiliknya, Ada Pangeran Arab dan Artis Kim Kardashian

16 hari lalu

10 Jet Pribadi Paling Mahal di Dunia dan Pemiliknya, Ada Pangeran Arab dan Artis Kim Kardashian

Dari 22 ribu yang beroperasi saat ini, berikut daftar top 10 jet pribadi paling mahal di dunia dan pemiliknya. Dimulai dari Air Force One.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

20 hari lalu

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA

Baca Selengkapnya

2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

20 hari lalu

2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

Kedua astronout tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni.

Baca Selengkapnya

Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

21 hari lalu

Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

Peluncuran misi bersejarah astronot Polaris Dawn ke luar angkasa ditunda untuk yang ketiga kalinya.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Gadang-gadang Elon Musk Jadi Menterinya

22 hari lalu

Donald Trump Gadang-gadang Elon Musk Jadi Menterinya

Donald Trump mengungkapkan ketertarikannya menjadikan Elon Musk sebagai salah seorang menterinya. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya